Liputan6.com, Jakarta Amandel adalah salah satu bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri. Amandel atau tonsil adalah garis pertahanan pertama terhadap penyakit dan infeksi potensial. Namun, ada kalanya amadel mengalami peradangan sehingga membengkak dan menyebabkan sakit pada tenggorokan.Â
Amandel bisa mengalami peradangan jika bakteri dan virus yang menyerang terlalu kuat untuk dilawan oleh sistem kekebalan tubuh, atau amandel sudah tidak berfungsi dengan baik. Meski radang amandel membuat tidak nyaman, kondisi ini jarang menjadi masalah kesehatan serius.
Advertisement
Baca Juga
Amandel adalah pertahanan pertama terhadap penyakit dan infeksi. Hal inilah yang menyebabkannya dapat dengan mudah mengembangkan infeksi. Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari radang amandel.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/2/2022) tentang amandel.
Amandel adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amandel adalah alat tubuh menyerupai kelenjar yang terdapat di kiri kanan tekak (ada dua buah). Selain itu dikenal juga, amandel adalah jaringan menyerupai sel limfa yang membesar.
Amandel adalah garis pertahanan pertama terhadap penyakit dan infeksi potensial. Radang amandel atau tonsilitis terjadi ketika dua bantalan jaringan berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan meradang.
Penyebab amandel
Amandel adalah penyakit yang paling sering disebabkan oleh virus dan bakteri. Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari tonsilitis. Jenis virus yang paling umum yang menginfeksi amandel adalah adenovirus, rhinovirus, influenza, dan coronavirus.
Sementara itu, bakteri lebih jarang menyebabkan infeksi. Bakteri yang paling umum menyebabkan tonsilitis adalah Streptococcus pyogenes (kelompok A streptokokus), bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan.
Advertisement
Jenis Amandel
- Amandel akut. Radang amandel sangat umum terjadi pada anak-anak. Amandel akut berlangsung sekitar 10 hari atau kurang. Tonsilitis akut kemungkinan akan membaik dengan perawatan di rumah, tetapi dalam beberapa kasus mungkin memerlukan perawatan lain, seperti antibiotik. Jika gejala berlangsung lebih lama, atau jika tonsilitis muncul kembali beberapa kali sepanjang tahun, itu mungkin bisa menjadi tonsilitis kronis atau berulang.
- Amandel kronis. Amandel kronis terjadi ketika radang amandel terjadi berkelanjutan. Tonsilitis kronis juga dapat menyebabkan batu amandel, di mana bahan-bahan seperti sel-sel mati, air liur, dan makanan menumpuk di celah-celah amandel. Akhirnya, puing-puing itu bisa mengeras menjadi batu-batu kecil. Batu mungkin lepas dengan sendirinya, atau mungkin perlu diangkat oleh dokter.
- Amandel berulang. Tonsilitis berulang sering didefinisikan sebagai sakit tenggorokan atau radang amandel setidaknya 5 hingga 7 kali dalam 1 tahun, kejadian minimal 5 kali dalam masing-masing 2 tahun sebelumnya, dan kejadian minimal 3 kali dalam masing-masing 3 tahun sebelumnya.
Ciri-Ciri Amandel
- Sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan merupakan ciri-ciri amandel yang umum. Gejala ini mungkin akan mirip dengan pilek atau flu. Bedanya, sakit tenggorokan yang disebabkan amandel tidak menyebabkan gejala hidung seperti meler atau hidung tersumbat. Sakit tenggorokan yang disebabkan amandel disertai dengan amandel yang bengkak dan gejala lainnya.
- Amandel merah dan bengkak. Ciri-ciri amandel yang khas adalah amandel yang membengkak dan merah. Amandel juga bisa memiliki bintik-bintik putih atau kuning. Perubahan warna mungkin terlihat seperti garis-garis di bagian belakang tenggorokan atau bercak pada atau di sekitar amandel. Selain bintik-bintik putih, amandel mungkin terasa gatal dan mungkin sulit untuk menelan.
- Demam. Tonsilitis adalah peradangan pada amandel yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Reaksi peradangan pada amandel bisa menyebabkan demam. Demamn bisa mencapai 38 celcius pada ciri-ciri amandel.
- Kesulitan menelan. Kesulitan menelan disertai rasa sakit umumnya merupakan gejala infeksi atau reaksi alergi. Tenggorokan yang sakit akibat amandel bisa menyebabkan kesulitan menelan.
- Sakit di telinga. Amandel juga bisa menyebabkan rasa nyeri menjalar ke telinga dan leher. Jika tonsilitis tidak diobati, nanah dapat terkumpul di sekitar salah satu amandel dan menyebabkan rasa sakit yang parah. Rasa sakit biasanya lebih buruk di satu sisi. Ini dapat meluas ke telinga dan memburuk saat menelan atau membuka mulut.
- Pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah kelenjar kecil yang menyaring getah bening, cairan bening yang beredar melalui sistem limfatik. Mereka menjadi bengkak sebagai respons terhadap infeksi, termasuk amandel. Pembengkakan kelenjar getah bening adalah ciri-ciri amandel yang umum terjadi. Kelenjar getah bening membengkak secara normal untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Sakit kepala. Radang amandel juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kondisi ini umum terjadi dan akan hilang setelah radang disembuhkan.
- Batuk. Biasanya, batuk ini akan hilang segera setelah sembuh dari infeksi. Tetapi dalam beberapa kasus, batuk mungkin bertahan lama setelah sembuh.
- Kelelahan. Peradangan dapat menyebabkan kelelahan ekstrem. Orang dengan radang amandel harus mendapatkan istirahat sebanyak mungkin. Istirahat akan memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi virus atau bakteri.
- Sulit tidur. Kadang-kadang, tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi sangat membesar sehingga menyebabkan masalah dengan tidur, pernapasan, dan menelan.
Ciri-ciri amandel lainnya yaitu panas dingin, nyeri rahang, bau mulut, suara serak dan parau.
Advertisement
Cara Mengatasi Amandel
Minum banyak air hangat
Hidrasi sangat penting ketika menderita radang amandel. Cairan yang cukup akan menjaga tingkat energi stabil dan menghindari terjadinya dehidrasi. Cairan hangat adalah cara terbaik mengatasi radang amandel. Minum cairan hangat, termasuk sup, kaldu, dan teh, dapat membantu meredakan sakit tenggorokan akibat amandel.
Hindari makanan keras
Makanan keras dapat menggores tenggorokan, menyebabkan iritasi dan peradangan lebih lanjut. Saat mengalami radang amandel, kamu perlu mencoba makan makanan yang lebih lembut yang lebih mudah ditelan. Makanan keras yang perlu dihindari adalah keripik, biskuit, sereal kering, roti panggang, dan sayur atau buah mentah. Selain itu, jauhi makanan pedas, renyah, atau kasar.
Berkumur dengan air garam
Kamu dapat membuat campuran air asin dengan menambahkan seperempat sendok teh garam ke 8 ons air hangat dan mengaduk larutan sampai garam larut. Kamu bisa berkumur dengan air garam selama beberapa detik sebelum meludahkannya. Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan nyeri yang disebabkan oleh radang amandel.
Teh hangat dengan madu mentah
Minuman hangat seperti teh dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang dapat terjadi akibat radang amandel. Madu mentah yang ditambahkan ke teh, memiliki sifat antibakteri yang kuat dan dapat membantu mengobati infeksi yang menyebabkan radang amandel.
Humidifier
Humidifier dapat membantu meredakan sakit tenggorokan jika udara kering, atau mengalami mulut kering akibat radang amandel. Udara kering dapat mengiritasi tenggorokan, dan humidifier dapat membantu meredakan ketidaknyamanan di tenggorokan dan amandel dengan menambahkan kelembapan kembali ke udara.
Konsumsi makanan lembut
Saat mengalami radang amandel, konsumsi makanan lunak dan lembut seperti puding, saus apel, atau yogurt. Zat kental mudah ditelan tanpa banyak rasa sakit. Buah dan sayuran yang dipanggang, seperti apel yang dipanggang, pir yang dipanggang, dan wortel panggang adalah pilihan yang baik untuk makanan sampingan. Kentang tumbuk, labu kukus, pasta, dan bubur juga merupakan makanan lunak yang ideal saat radang amandel.
Banyak istirahat
Beristirahat akan memungkinkan tubuh melawan infeksi virus atau bakteri. Terus pergi bekerja atau sekolah tidak hanya meningkatkan kemungkinan seseorang sakit lebih lama, tetapi juga dapat membuat orang lain berisiko terkena infeksi yang sama. Beristirahat memungkinkan tubuh menghemat energi untuk melawan infeksi. Menghindari iritasi, seperti tembakau dan lokasi berasap, dapat membantu mengurangi gejala amandel.