Liputan6.com, Jakarta Jenis nyamuk dan bahayanya tentu perlu benar-benar kamu perhatikan. Apalagi nyamuk-nyamuk yang kecil ini dapat menularkan berbagai penyakit untuk kamu. Tentunya kamu sudah tidak asing lagi dengan penyakit malaria atau demam berdarah yang kerap dialami orang Indonesia.
Baca Juga
Beberapa jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit tersebut diantaranya adalah nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti (yang juga menyebabkan yellow fever, zika, dan chikungunya), nyamuk Anopeles (penyebab malaria) dan nyamuk Culex (nyamuk rumah/kebon) yang dapat menularkan kaki gajah (filariasis) dan enchepalitis.
Advertisement
Jenis nyamuk dan bahayanya ini harus segera kamu kenali agar dapat dicegah. Apalagi penanganan dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini juga beragam. Dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan, tentunya kamu bisa menghindari berbagai bahaya nyamuk tersebut.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/3/2020) tentang jenis nyamuk dan bahayanya
Jenis Nyamuk: Nyamuk Culex
Jenis nyamuk dan bahayanya yang pertama datang dari nyamuk culex. Nyamuk culex biasanya berkembang biak di saluran air, septic tank, parit, genangan hujan, hingga tempat gelap seperti rumah.
Penyakit yang perlu diwaspadai disebarkan oleh nyamuk culex adalah kaki gajah (elephantiasis). Nyamuk menyebarkan parasit filaria sebagai penyebab kaki gajah melalui gigitannya. Parasit menyebabkan penyumbatan pembuluh limfa di kaki atau lengan, menyebabkan bengkak sehingga disebut kaki gajah.
Walaupun kaki gajah bukanlah suatu penyakit mematikan, tetapi dapat menimbulkan stigma buruk, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Bila sudah bengkak, tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, kamu hanya bisa memperkecil pembengkakan.
Untuk menghindari jenis nyamuk culex dan bahayanya ini, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan seperti memasang kelambu tempat tidur, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan aktif membersihkan sarang nyamuk (PSN).
Advertisement
Jenis Nyamuk: Nyamuk Anopheles
Jenis nyamuk dan bahayanya berikutnya adalah nyamuk anopheles. Nyamuk anopheles dapat menularkan parasit plasmodium penyebab penyakit malaria. Nyamuk yang menularkan adalah anopheles betina, ia menggigit karena memerlukan darah (protein) untuk mematangkan telur- telurnya. Nyamuk anopheles menyukai daerah yang memiliki kelembapan tinggi di atas 60%.
Nyamuk anopheles aktif memasuki rumah pukul 17.00-22.00 malam, dan sangat aktif sampai menjelang pagi dan tengah malam. Jenis nyamuk dan bahayanya ini juga paling efektif dicegah dengan memasang kelambu karena aktivitasnya malam.
Malaria saat ini mulai menjadi endemis di daerah yang sebelumnya jarang atau tidak ditemukan kasus malaria. Perubahan lingkungan diduga menjadi pemicunya. Secara umum nyamuk Anopheles penyebab malaria banyak ditemukan terutama di area perkebunan dan persawahan atau daerah pinggiran dan jarang ditemukan di daerah urban.
Jenis Nyamuk: Nyamuk Aedes Aegypti
Jenis nyamuk dan bahayanya yang perlu dikenali selanjutnya adalah nyamuk aedes aegypti. Berbeda dengan nyamuk Anopheles maupun Culex, nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah, sangat aktif di siang hari.
Selain menyebarkan virus dengue penyebab demam berdarah, nyamuk Aedes juga dapat menimbulkan wabah zika. Virus zika, meskipun tidak menyebabkan kematian, tetapi berbahaya jika menginfeksi perempuan hamil karena dapat menyebabkan cacat janin yaitu mikrosepalus (otak mengecil), menyebabkan perkembangan anak terhambat dan usia anak tidak panjang.
Bahkan jenis nyamuk dan bahayanya dari aedes aegypti ini juga menyebakan penyakit chikukunya dengan gejala peradangan sendi yang dapat menjadi kronis, dengan gejala seperti lumpuh layuh. Ketiga penyakit, demam berdarah, chikungunya, dan zika, sudah terkonfirmasi pernah terjadi di Indonesia.
Nyamuk aedes aegypti, karena perubahan iklim, memiliki daya jelajah semakin meluas. Di wilayah yang tadinya nyamuk Aedes tidak dapat hidup, sekarang dapat hidup karena suhu menghangat. Misalnya Eropa, yang tadinya steril dari nyamuk Aedes, misalnya di Sisilia Italia mulai ditemukan kasus DB yang bukan “penyakit impor”.
Advertisement
Jenis Nyamuk: Pencegahan Terjadinya Penyakit Karena Gigitan Nyamuk
Setelah mengenali beberapa jenis nyamuk dan bahayanya bagi kesehatan, kamu tentunya perlu mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit karena gigitan nyamuk. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya penyakit karena gigitan nyamuk, yaitu:
- Memasang kawat nyamuk di jendela, menutup pintu, atau menggunakan kelambu ketika tidur.
- Menggunakan losion penangkal nyamuk yang mengandung DEET atau picaridin. Kamu juga dapat menggunakan bahan alami penolak nyamuk, seperti lemon-kayu putih, sereh, dan bunga lavender.
- Menggunakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu ketika berada di luar rumah.
- Batasi aktivitas di luar rumah saat hari sudah gelap, yang merupakan saat nyamuk aktif bergerak.
- Pastikan juga kamu tidak memberi ruang bagi nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk bertelur di air yang menggenang, misalnya pada ember, tong sampah, dan ban bekas. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yakni dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air. Bila perlu, taburkan juga larvasida (bubuk abate) di tempat tersebut.
Untuk mencegah penularan penyakit oleh jenis nyamuk tertentu, kamu juga bisa disuntik dengan vaksin tertentu. Sedangkan penanganan penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk biasanya tidak spesifik. Dokter hanya akan memberi obat-obatan untuk meringankan gejala yang menyertainya, misalnya demam dan nyeri sendi, serta mengawasi komplikasi yang mungkin muncul.