Liputan6.com, Jakarta Jika Anda sering membaca tulisan prosa seperti novel, maka biasanya sudah tak asing lagi dengan istilah prolog yang biasanya berada di bagian depan cerita. Prolog adalah bagian pengantar atau pembuka dalam sebuah cerita. Dalam prolog biasanya kita diberikan tentang gambaran umum tulisan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Wiki How, prolog adalah pengantar pengantar suatu naskah bisa berupa dialog atau kilas balik dari suatu peristiwa di dalam cerita. Sebenarnya, prolog bersifat tidak wajib, namun dengan adanya prolog, akan membuat penonton, pembaca, atau pendengar tertarik dan penasaran dengan isi cerita tersebut.
Secara umum, keberadaan prolog adalah untuk menjelaskan sekilas tentang tokoh atau pemeran dalam cerita. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan penggalan kisah atau gambaran umum tentang bagaimana jalan cerita tersebut. Namun ada pula pengarang yang langsung menaruh konflik cerita di bagian prolog agar membuat pembaca tertarik untuk meneruskan hingga akhir.
Berikut merupakan penjelasan lengkap tentang prolog adalah pengantar cerita dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (2/10/2020).
Â
Definisi Prolog
Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di atas, prolog adalah bagian pembuka dari dari sebuah karya tulis. Prolog juga disebut sebagai pembuka atau pendahuluan. Secara estimologis, prolog diambil dari bahasa Yunani, yaitu Prologos yang berarti kata pengantar atau memperkenalkan isi suatu karya sastra.
Bisa dibilang bahwa prolog adalah sebuah istilah yang digunakan untuk memberikan gambaran kepada pembaca sebelum membaca isi di dalamnya. Biasanya, prolog dalam dunia sastra banyak digunakan dalam novel, drama, film, dan lainnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Prolog
Berdasarkan penyajiannya, prolog dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Umumnya, jenis prolog disesuaikan dengan penyajian lakon, sarana, dan keberadaan naskah. Berikut ini merupakan beberapa jenis penyajian prolog dalam sebuah lakon:
1. Tragedi
Tragedi merupakan salah satu jenis drama yang berisi cerita penuh kesedihan. Sepanjang jalannya cerita, kita akan menyaksikan tokoh atau pelaku utama akan mengalami kegagalan yang biasanya berujung dengan duka atau kematian. Sehingga jenis drama ini akan membuat penonton seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang dialami tokoh utama.
2. Komedi
Komedi merupakan jenis drama yang menggambarkan suasana suka cita yang biasanya berisi lelucon. Jenis drama ini menjadi salah satu yang cukup digemari semua kalangan karena akan menimbulkan tawa penonton. Meskipun demikian, drama komedi tidak sama seperti acara lawak, sehingga masih sesuai dengan kaidah atau unsur drama.
3. Melodrama
Melodrama merupakan jenis drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik. Jenis drama ini berasal dari drama opera yang kemudian dikembangkan menjadi aliran tersendiri dengan iringan peralatan musik. Sehingga tak jarang saat pementasan ini para tokoh ikut bernyanyi.
4. Opera
Opera adalah drama yang dialognya diiringi dengan musik. Adapun lagu yang dinyanyikan pemain satu biasanya berbeda dengan pemain lain. Bentuk dari drama ini lebih mementingkan musik dan nyanyian, sementara para tokoh yang terlibat hanya sebagai sarana untuk menggambarkan suasana dalam cerita.
Fungsi Prolog
Dalam sebuah karya sastra, prolog sebenarnya memiliki peranan yang cukup krusial. Dengan adanya prolog sebuah cerita bisa semakin menarik perhatian pembaca ataupun penonton lakon. Sehingga berikut ini merupakan fungsi prolog dalam sebuah karya sastra:
• Menarik perhatian pembaca serta membuat mereka semakin penasaran dengan isi cerita.
• Sebagai kata pembuka atau pendahuluan suatu karya sastra.
• Memperkenalkan para tokoh, pemeran, konflik, dan sinopsis lakon suatu cerita.
Advertisement
Cara membuat prolog
Prolog digunakan salah satunya agar pembaca semakin penasaran dengan isi cerita. Oleh karena itu, prolog yang baik adalah yang mampu membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat prolog:
1. Cari bagian dari konflik yang paling menarik agar pembaca semakin penasaran.
2. Buatlah prolog dengan singkat dan sederhana agar pembaca mudah memahami cerita tersebut.
3. Sesuaikan prolog berdasarkan jenis naskah atau drama.
4. Sebaiknya, prolog tidak terikat sama sekali dengan chapter 1 dalam cerit
Prolog dalam sebuah karya sastra memiliki peranan cukup penting. Adanya prolog, sebuah cerita bisa menjadi semakin menarik karena membuat penasaran bagi pembaca atau penonton. Secara umum, beberapa fungsi prolog dalam sebuah karya sastra ialah seperti berikut:
• Menarik perhatian pembaca serta membuat mereka semakin penasaran dengan isi cerita.
• Sebagai kata pembuka atau pendahuluan suatu karya sastra.
• Memperkenalkan para tokoh, pemeran, konflik, dan sinopsis lakon suatu cerita.
Prolog digunakan salah satunya agar pembaca semakin penasaran dengan isi cerita. Oleh karena itu, prolog yang baik adalah yang mampu membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat prolog:
1. Cari bagian dari konflik yang paling menarik agar pembaca semakin penasaran.
2. Buatlah prolog dengan singkat dan sederhana agar pembaca mudah memahami cerita tersebut.
3. Sesuaikan prolog berdasarkan jenis naskah atau drama.
4. Sebaiknya, prolog tidak terikat sama sekali dengan chapter 1 dalam cerita.