Sukses

Laa Ilaaha Illallah Artinya Tiada Tuhan Selain Allah, Ketahui Keutamaannya

Laa Ilaaha Illallah artinya adalah tiada tuhan selain Allah

Liputan6.com, Jakarta Laa Ilaaha Illallah artinya adalah tiada tuhan selain Allah. Kalimat tersebut disebut sebagai kalimat tauhid atau kalimat tahlil. Kalimat tersebut merupakan pondasi yang pertama dalam agama Islam.

Tidak hanya sebagai pondasi pertama dalam agama Islam, Laa Ilaaha Illallah artinya sebagai perwujudan dari kesaksian dan keyakinan bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali hanya Allah. Laa Ilaaha Illallah artinya kalimat yang dapat membedakan apakah seseorang kafir atau mukmin.

Sebagai hamba yang eriman, alangkah lebih baik jika kita bisa memahami Laa Ilaaha Illallah artinya apa secara lebih mendalam. Laa Ilaaha Illallah artinya tidak ada sesembahan yang berhak dan wajib disembah melainkan Allah saja.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Laa Ilaaha Illallah artinya apa, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (23/5/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Kalimat Tauhid

Laa Ilaaha Illallah artinya adalah tiada tuhan selain Allah. Kalimat tersebut merupakan kalimat dzikir yang lebih utama dan memiliki makna yang sangat mendalam. Sebab, kalimat itu menunjukkan keyakinan seseorang bahwa tidak ada suatu dzat apa pun yang patut dan wajib disembah, kecuali Allah.

Laa Ilaaha Illallah artinya adalah tiada tuhan selain Allah. Kalimat tersebut juga menunjukkan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang patut dan wajib disembah.

Tidak hanya memiliki makna kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah, kalimat Tauhid juga dapat membedakan apakah seseorang merupakan seorang yang beriman atau kafir.

Memaknai Laa Ilaaha Illallah artinya "tiada tuhan selain Allah" tentu saja tidak salah, namun kurang tepat. Sebab, hal ini bisa membawa konsekuensi bahwa apa saja yang disembah manusia adalah Allah. Padahal kita mengetahui bahwa ada banyak praktik peribadatan untuk menyembah kepada selain Allah SWT.

Dikutip dari laman Universitas Islam Indonesia, kalimat Laa Ilaaha Illallah memiliki dua rukun, yaitu nafi (peniadaan) dan itsbat (penetapan). Pada "Laa Illaaha" bermakna menafikan segala bentuk ibadah kepada selain Allah.

Dengan kalimat tersebut, kita meyakini bahwa segala sesuatu yang disembah selain Allah adalah hal yang keliru dan salah. Sedangkan "Illallah" memiliki makna penisbatan bahwasannya hanya kepada Allah Ta’ala saja kita menyembah. Allah satu-satunya yang berhak diibadahi dan tiada pantas sekutu bagi-Nya.

Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa Laa Ilaaha Illallah artinya pengingkaran terhadap segala bentuk peribadatan kepada selain Allah SWT, dan di sisi lain hanya mengakui bahwa hanya Allah SWT saja, Tuhan yang patut dan wajib disembah.

3 dari 4 halaman

Syarat dan Konsekuensi Mengucapkan Laa Ilaaha Illallah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalimat Laa Ilaaha Illallah artinya pengingkaran terhadap segala bentuk peribadatan kepada selain Allah SWT, dan di sisi lain hanya mengakui bahwa hanya Allah SWT saja, Tuhan yang patut dan wajib disembah.

Kalimat tersebut juga dapat dijadikan sebagai pembeda antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Meski demikian, keimanan seseorang tetap harus dibuktikan dengan amal baik yang menjadi konsekuensi dari mengucapkan kalimat tauhid. Kita masih harus mengerjakan shalat, puasa, membayar zakat, dan mengerjakan berbagai amal kebajikan yang lainnya.

Di samping itu, untuk memenuhi makna dari kalimat tauhid, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Para ulama menjelaskan, setidaknya ada delapan syarat yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut,

  1. Ilmu, berarti seorang muslim harus memahami makna yang benar yang terkandung di dalam kalimat لَا إِلَهَ إِلاَّ الله.
  2. Yakin, seorang mukmin harus yakin dan tidak boleh sedikitpun merasa ragu bahwasannya Allah Ta’ala adalah satu-satunya Zat yang berhak dan wajib untuk disembah.
  3. Ikhlas, berarti seorang hamba memurnikan ibadahnya hanya kepada Allah saja, bukan kepada nabi, malaikat, jin, atau selain-Nya.
  4. Jujur, berarti seorang hamba harus menyelaraskan antara lisan dan hatinya. Lisannya mengikrarkan kalimat لَا إِلَهَ إِلاَّ الله dan hatinya membenarkan apa yang diucapkan lisannya.
  5. Cinta, berarti eorang hamba yang mengucapkan kalimat tauhid لَا إِلَهَ إِلاَّ الله haruslah mencintai Allah, mencintai Rasul-Nya, mencintai agama Islam dan cinta kepada orang-orang yang menegakkan kalimat لَا إِلَهَ إِلاَّ الله.
  6. Patuh, berarti orang yang telah mengucapkan kalimat tauhid kemudian meyakininya maka ia harus patuh dan tunduk terhadap syariat yang telah ditetapkan Allah Ta’ala.
  7. Menerima, maknanya adalah seorang hamba menerima tauhid ini dengan lisan dan hatinya tanpa ada penolakan sedikitpun. Ia rida dan berkomitmen di dalam mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah saja.
  8. Berlepas diri dari syirik, berarti seorang yang mengucapkan kalimat tauhid harus mengingkari serta berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan.
4 dari 4 halaman

Manfaat dan Keutamaan Kalimat Tauhid

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kalimat Laa Ilaaha Illallah artinya bisa menjadi pembeda antar aorang-orang mukmin dan kafir. Maka tidak mengherankan jika banyak ulama menyebutkan bahwa kalimat tauhid dapat menjadi penyelamat dari apa neraka.

Suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,

« خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ »

”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Selain itu, masih ada keutamaan lainnya dari kalimat tauhid, antara lain sebagai berikut,

1. Kebaikan yang Utama

Keutamaan lainnya dari kalimat tauhid adalah kebaikan yang utama. Artinya, dengan mengucapkan kalimat tauhid kita sudah terhitung melakukan perbuatan baik yang paling utama.

Abu Dzar berkata,

”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi,”Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)

2. Dzikir yang Paling Utama

Kalimat tauhid atau Laa Illaaha Illallah meryupakan bacaan yang paling utama di antara bacaan dzikir lainnya. Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),

”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)

3. Amal yang Paling Banyak Ganjarannya

Mengucapkan kalimat tauhid atau Laa Illaaha Illallah merupakan salah satu amal yang paling banyak mendatangkan pahala. Bahkan dengan mengucapkan kalimat tersebut, kita bisa mendapatkan pahal setara memerdekakan budak

Abu Hurairoh radhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda,

”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)

4. Kunci 8 Pintu Surga

Kalimat Tauhid atau Laa Illaaha Illallah merupakan kuci dari 8 pintu surga. Orang yang mengamalkan kalimat tersebut akan dapat memasuki surga dari pintu mana pun yang ia suka.

Dari ’Ubadah bin Shomit radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)