Liputan6.com, Jakarta Sa’i merupakan bagian rangkaian ibadah haji dan umrah seperti thawaf di Ka’bah. Sa’i ini juga termasuk dalam rukun haji yang harus dilaksanakan oleh para jemaah haji. Lantas bagaimana bacaan niat dan doa melaksanakan sa’i?
Baca Juga
Advertisement
Dalam buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah (2018) karya Agus Arifin, sa’i adalah berjalan agak cepat sebanyak 7 kali pulang pergi dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan berakhir di Marwah. Jarak bukit Shafa ke Marwah sekitar 400 meter atau total jarak sa’i sekitar 2,8 kilometer.
Selain melaksanakan rangkaian lari-lari kecil, ketika sa’i ada bacaan niat dan doa tertentu yang harus dipanjatkan. Amalan ini tidak bisa digantikan dengan bentuk amalan lainnya, artinya jika tidak melaksanakannya maka ibadah haji dan umrah tidak sah.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan niat dan doa melaksanakan sa’i saat berada di Bukit Shafa dan Marwah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/5/2023).
Bacaan Niat Melaksanakan Sa’i
Adapun berikut ini bacaan niat melaksanakan sa’i yang harus dihafalkan oleh jemaah haji, yakni:
أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Arab Latin: Abda Ubimaa Ba’da Allahu Bihi Warasuulluh. Innasshafaa Wa Marwata Min Sya’Aairillaah Faman hajjal Baita Awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi Ansyathawwa Fabi himaa Wamantathawwa ‘Akhairan Fa Innallaha Syaakirun ‘Aliim
Artinya: “Aku memulai apa yang sudah dimulai oleh Allah dan oleh Rasul. Sesungguhnya bukit Shafa dan bukit Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah. Barang siapa yang pergi haji ke rumah Allah atau umrah maka tidak ada dosa bagi yang mengerjakan sa’i diantara keduanya.”
Advertisement
Doa di Atas Bukit Shafa ketika Menghadap Ka'bah
Berikut bacaan doa di atas bukit Shafa ketika menghadap ke Ka’bah, yakni:
للهُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Arab latin: Allohu-akbar 3x La-ilaha ilallohu wa llahu akbar, Allahu akbar walilahil-hamd, Allohu-akbar 'ala mahadana wal-hamdulillahi 'ala ma aulana, La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa 'ala kuli syai-ingqodir
Artinya : “Allah maha besar 3x, Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah maha besar, Segala puji bagi Allah, Allah Maha besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
Doa di Bukit Marwah Sesudah Sa’i
Dikutip dari buku Doa dan Dzikir Manasik Haji dan Umrah terbitan Kemenag RI, berikut bacaan doa di bukit Marwah sesudah melaksanakan sa’i, yakni:
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Arab latin: Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa 'aafinaa wa 'fu 'annaa wa 'alaa tha 'atika wa syukrika a'innaa wa 'alaa ghairika laa takilnaa wa alal limaani wal islaamil kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin Allaahumma rhamnii bitarkil ma'aashii abadan maa abgaitanii wa 'rhamnii an atakallafa laa ya'niinii wa 'rzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika 'annil yaa Arhamar raahimiin
Artinya: "Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Janga Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau rida. Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu rida terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih."
Advertisement
Mengenal Sa’i
Melansir dari Wikipedia, ibadah sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Ketika melintasi Bathnul Waadi yaitu kawasan yang terletak di antara bukit Shafa dan bukit Marwah (saat ini ditandai dengan lampu neon berwarna hijau) para jama'ah pria disunahkan untuk berlari-lari kecil sedangkan untuk jama'ah wanita berjalan cepat. Ibadah sa'i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu dan oleh wanita yang datang Haid atau Nifas.
Dalam buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah (2018) karya Agus Arifin, sa’i adalah berjalan agak cepat sebanyak 7 kali pulang pergi dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan berakhir di Marwah. Jarak bukit Shafa ke Marwah sekitar 400 meter atau total jarak sa’i sekitar 2,8 kilometer.
Namun, ada perbedaan pendapat antara Imam-Imam madzhab mengenai hukum sa'i ini. Menurut madzhab Mâlikî dan Syafi'i, sa'i merupakan salah satu rukun di antara rukun-rukun haji dan umrah. Masih menurut madzhab Hanafî, sa'i merupakan kewajiban yang dapat diganti dengan dam.
Sementara itu, menurut madzhab Hanbali mempunyai dua pendapat mengenai sa’i. Pertama, hukumnya sunah, yang kedua hukumnya wajib. Dari bukit Shafa ke Marwah dihitung satu kali, dari Marwah ke Shafâ dihitung yang kedua. Demikian menurut fuqaha'. Sedangkan menurut Mâliki, Syafi'i dan Hanbali, sa'i dimulai dari bukit Shafa menuju Marwah, jika sebaliknya tidak sah sa'inya. Namun, menurut madzhab Hanafi justru hukumnya tidak apa-apa.