Liputan6.com, Jakarta Surat Adz Dzariyat, salah satu surah dalam Al-Qur'an, merupakan sumber hikmah dan petunjuk abadi bagi umat Islam di seluruh dunia. Di dalam surah ini terdapat sebuah ayat yang sangat penting, yaitu Adz Dzariyat ayat 56, yang merangkum ajaran mendasar tentang tujuan keberadaan manusia dan hubungan antara manusia dan Penciptanya.
Baca Juga
Advertisement
Surat Adz Dzariyat 56 merangkum makna-makna mendalam yang bergema secara mendalam di hati dan pikiran umat Islam. Surat Adz Dzariyat 56 menyoroti tujuan keberadaan manusia, penolakan terhadap berhala dan tuhan palsu, hubungan yang mendalam antara Allah SWT dan ciptaan-Nya, serta pentingnya taqwa.
Merenungkan dan menginternalisasi hikmah yang terkandung dalam surat Adz Dzariyat 56 dapat menginspirasi individu untuk menjalani kehidupan yang dikhususkan untuk beribadah kepada Allah, mencari keridhaan-Nya, dan berjuang untuk kebenaran. Selain itu umat Islam juga dapat lebih memahami tujuan hidupnya didunia ini.
Lantas apa isi dan makna di dalam surat Adz Dzariyat 56? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (25/5/2023). Bacaan surat Adz Dzariyat 56 dan artinya, beserta dengan makna dan dalil terkait lainnya.
Bacaan Surat Adz Dzariyat 56
Secara khusus, Surat Adz Dzariyat 56 merangkum ajaran penting tentang hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa, penolakan terhadap berhala palsu, dan pentingnya kesalehan dalam hidup kita.
Surat adz-Dzariyat Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Pertama, ayat tersebut menekankan penciptaan manusia dan tujuan utamanya, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa kita bukanlah produk kebetulan atau makhluk biologis belaka, sebaliknya, kita diciptakan secara ilahi dengan tujuan yang mendalam untuk mengakui, menyembah, dan menyerahkan diri kita pada kehendak Pencipta kita.
Selanjutnya, surat Adz Dzariyat 56 juga berfungsi sebagai panggilan tegas untuk menolak penyembahan berhala dan dewa palsu. Ini menggarisbawahi pentingnya mengakui bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah saja. Pesan ini memiliki makna abadi, mendesak kita untuk membebaskan diri dari belenggu penyembahan berhala, baik berupa harta benda, keinginan, atau ideologi yang membelokkan kita dari jalan ibadah yang sejati.
Dalam merenungkan ayat ini, kita juga menemukan hubungan yang mendalam antara Allah dan hamba-hamba-Nya. Ini menyoroti hubungan yang ada antara Pencipta dan yang diciptakan, mengingatkan kita akan kebaikan Allah dan tanggung jawab kita untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang tak terhitung jumlahnya yang diberikan kepada kita. Ayat tersebut mendorong kita untuk merenungkan sifat timbal balik dari ikatan ini, di mana ibadah dan pengabdian kita bertemu dengan petunjuk, rahmat, dan rezeki Allah.
Selain itu, Ayat 56 berfungsi sebagai seruan untuk merangkul kesalehan sebagai landasan hidup kita. Ini menggarisbawahi pentingnya memupuk kesadaran Tuhan, kebenaran, dan keunggulan moral dalam semua aspek keberadaan kita. Dengan hidup dalam kekaguman dan penghormatan kepada Allah, kita menemukan arah, tujuan, dan kompas moral untuk mengarungi kompleksitas dunia di sekitar kita.
Terakhir, ayat tersebut meyakinkan kita akan janji Allah untuk membalas perbuatan baik kita. Itu menanamkan harapan di hati kita, mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kebaikan, sekecil apa pun, memiliki arti penting di hadapan Pencipta kita. Jaminan ilahi ini mendorong kita untuk terus berbuat baik, mengetahui bahwa usaha kita tidak akan sia-sia dan bahwa Allah akan membalas kita dengan murah hati, baik di kehidupan ini maupun di akhirat.
Advertisement
Makna Surat Adz Dzariyat 56
Dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 56, Allah menyampaikan beberapa makna penting. Berikut adalah penjelasan mengenai makna-makna tersebut:
1. Penciptaan manusia
Ayat ini menggambarkan tujuan utama penciptaan manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Manusia diciptakan oleh Allah dengan tujuan untuk mengenal-Nya, menyembah-Nya, dan mematuhi perintah-perintah-Nya.
2. Menolak penyembahan berhala
Surat ini juga menegaskan penolakan keras terhadap penyembahan berhala atau tuhan-tuhan palsu. Allah menekankan bahwa tidak ada tuhan selain-Nya, dan manusia harus hanya menyembah dan bergantung kepada-Nya saja.
3. Hubungan antara Allah dan hamba-Nya
Ayat ini menyiratkan hubungan yang erat antara Allah dan hamba-Nya. Allah menciptakan manusia dan memberikan segala yang mereka butuhkan, termasuk kemampuan berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, manusia memiliki kewajiban untuk mengakui dan bersyukur atas karunia-Nya.
4. Ketaqwaan sebagai landasan
Ayat ini menegaskan bahwa ketaqwaan adalah landasan yang penting dalam hidup. Ketaqwaan kepada Allah mengarahkan manusia untuk menjalankan perintah-Nya, menghindari larangan-Nya, dan hidup dengan etika dan moral yang baik.
5. Penghargaan bagi amal kebaikan
Allah menjanjikan imbalan bagi amal kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya. Ayat ini menggambarkan bahwa kebaikan yang dilakukan oleh manusia tidak akan sia-sia, dan Allah akan memberikan balasan yang setimpal di dunia dan di akhirat.
Surat Adz-Dzariyat ayat 56 secara keseluruhan mengajarkan tentang pentingnya pengabdian kepada Allah, menolak penyembahan berhala, menjalin hubungan yang erat dengan Allah, ketaqwaan sebagai landasan hidup, dan janji Allah untuk memberikan penghargaan bagi amal kebaikan.
Dalil Terkait Surat Adz Dzariyat 56
Dalil yang memperkuat pesan yang terkandung dalam Surat Adz Dzariyat ayat 56 dapat ditemukan dalam beberapa ayat dan hadis yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. Berikut ini adalah beberapa dalil yang mendukung makna Surat Adz Dzariyat ayat 56:
Surat Al-Baqarah ayat 21: "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa."
Hadis Riwayat Abu Hurairah: Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Allah berfirman, 'Aku adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa melakukan amal shalih karena Aku dan mencari sekutu dalam amal perbuatannya, maka Aku tinggalkan dia dengan sekutunya itu.'"
Dalil dari Ayat dan Hadis Terkait Penolakan Terhadap Penyembahan Berhala:
Surat Al-An'am ayat 19 : "Katakanlah: 'Apakah ada sisi Ilah yang lebih benar ataukah Allah Yang Maha Pengasih?'"
Hadis Riwayat Abu Hurairah: Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Sebaik-baik perkataan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan ialah, 'La ilaha illallah, wahdahu la sharika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir.'"
Dengan merujuk pada dalil-dalil ini, kita dapat memperkuat pemahaman dan makna dalam Surat Adz Dzariyat 56. Mereka menyampaikan pesan yang sama dengan ayat tersebut, yaitu bahwa Allah menciptakan manusia untuk menyembah-Nya, menolak penyembahan berhala, dan menekankan pentingnya ketaqwaan dalam menjalani kehidupan.
Advertisement