Sukses

Doa Orang yang Terzalimi Mustajab, Termasuk Doa-Doa Buruknya?

Doa orang yang terzalimi memiliki keistimewaan dan kepastian akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Doa orang yang terzalimi memiliki keistimewaan dan kepastian akan dikabulkan oleh Allah SWT, disebut mustajab. Maka dari itu, hati-hati dengan doa orang yang terzalimi, karena ketika seseorang mengalami penzaliman, Allah akan mendengarkan dan mengabulkan doanya.

Dalam hadits, Rasulullah SAW mengingatkan agar setiap muslim takut kepada doa orang-orang yang terzalimi atau teraniaya, karena tidak ada hijab atau pembatas antara doa mereka dengan Allah. Ini menunjukkan bahwa Allah akan memberikan perhatian khusus dan mengabulkan doa mereka untuk keadilan dan pembebasan dari penzaliman yang mereka alami.

“Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa ayat 148)

Allah SWT dalam Al-Qur'an juga menegaskan bahwa Dia tidak menyukai perkataan buruk, kecuali yang diucapkan secara terus terang oleh orang yang dizalimi. Ini menunjukkan bahwa doa buruk yang diucapkan oleh orang yang terzalimi tetap diperhatikan oleh Allah dan Dia akan memberikan keadilan.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa orang yang terzalimi mustajab, Kamis (25/5/2023).

2 dari 3 halaman

Mustajab dan Pasti Dikabulkan

Menurut Ipnu R Noegroho dalam bukunya berjudul Doa, Zikir, Wirid & Pengobatan Islami paling Mustajab, doa orang yang terzalimi mustajab dan memiliki keistimewaan, termasuk doa buruk yang diucapkannya. Ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal sebagai berikut

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa setiap muslim harus takut kepada doa orang-orang yang terzalimi atau teraniaya, karena tidak ada hijab atau pembatas antara doa mereka dengan Allah.

“Takutlah kepada doa orang-orang yang terzalimi atau teraniaya, sebab tidak adanya hijab atau pembatas antaranya dengan Allah.” (HR. Muslim)

Abu Al-Darda dalam bukunya berjudul Ubah Masalah Jadi Berkah, menjelaskan bahwa doa orang yang terzalimi dan doa anak yatim akan naik ke langit seperti percikan bunga api yang membumbung tinggi, sehingga pintu-pintu langit terbuka untuk mereka.

Kata lainnya, Allah dengan rahmat-Nya yang tak terhingga akan mengabulkan doa orang-orang yang terzalimi, sehingga mereka dapat merasakan keadilan dan pembebasan dari penindasan yang mereka alami.

Ketika seseorang mengalami penzaliman, disarankan untuk senantiasa berdoa kepada Allah. Dalam doa orang yang terzalimi, mereka dapat memohon kebaikan kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkannya.

"Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya)." (QS. an-Naml ayat 62)

Hal ini karena Allah SWT adalah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, yang mengetahui segala yang terjadi dan tidak akan menolak permohonan orang yang berada dalam kondisi terzalimi.

3 dari 3 halaman

Termasuk Doa Buruknya

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 148, bahwa Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang, kecuali perkataan oleh orang yang dizalimi.

Ini menunjukkan bahwa doa buruk yang diucapkan oleh orang yang terzalimi tetap diperhatikan oleh Allah dan Dia akan memberikan keadilan kepada mereka. Dalam Islam, Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah tidak menyukai ketidakadilan dan penzaliman.

“Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa ayat 148)

Oleh karena itu, ketika seseorang berdoa dalam keadaan terzalimi, doanya memiliki bobot yang kuat di hadapan Allah. Allah akan mendengarkan doa mereka dengan penuh perhatian dan mengabulkan permohonan mereka untuk keadilan dan pembebasan dari penindasan yang mereka alami.

Dalam kitab berjudul Ihya Ulumiddin oleh Abu Hamid Al-Ghazali, disebutkan, "Sesungguhnya, orang yang terzalimi mendoakan kemurkaan terhadap orang yang menzalimi, hingga segala hutang dosanya terlunasi. Namun, pada hari kiamat, sisa kelebihan dosa orang yang menzalimi akan ditanggung oleh orang yang terzalimi."

Ketika seseorang mengalami penzaliman, doa menjadi senjata utama yang dapat mereka gunakan. Doa orang yang terzalimi mustajab di hadapan Allah SWT. Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongan kepada mereka yang teraniaya, serta menjawab doa mereka dengan memberikan keadilan dan keadilan-Nya yang sempurna.

Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI menegaskan bahwa ini bentuk peringatan yang tegas dan ancaman yang diungkapkan adalah untuk para pelaku penzaliman, baik secara individu maupun kolektif. Doa orang yang terzalimi merupakan salah satu doa yang mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Perlu diingat bahwa tidak ada hijab atau penghalang antara doa orang yang terzalimi dengan Allah. Oleh karena itu, sumpah, cacian, dan kata-kata buruk yang diucapkan juga menjadi bentuk doa yang didengar oleh Allah.