Sukses

Doa Sabar Menghadapi Anak, Bikin Lebih Tenang Mengasuh

Dalam doa sabar menghadapi anak, orang tua memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menghadapi segala cobaan dan kesulitan.

Liputan6.com, Jakarta - Membaca doa sabar menghadapi anak adalah langkah penting bagi setiap orang tua. Doa ini mengandung pesan untuk memohon kesabaran dan keteguhan hati dalam mendidik anak-anak. Ketika anak-anak rewel dan memicu emosi, doa ini menjadi penolong untuk menjaga ketenangan.

Doa ini juga mengingatkan orang tua bahwa anak-anak adalah amanah dari Allah yang perlu diurus dan dididik dengan kesabaran dan cinta. Dalam doa sabar menghadapi anak, orang tua memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menghadapi segala cobaan dan kesulitan dalam mengasuh anak-anak mereka.

Selain itu, doa ini juga mengajarkan pentingnya bergantung pada Allah dalam menghadapi tantangan dalam mendidik anak-anak. Orang tua menyadari bahwa kemenangan dan keberhasilan datang dari Allah. Memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menghadapi anak-anak yang sulit atau memberontak.

Berikut Liputan6.com ulas tentang doa sabar menghadapi anak yang dimaksudkan, Jumat (26/5/2023).

2 dari 3 halaman

Terdapat dalam Surat al-Baqarah Ayat 250

وَلَمَّا بَرَزُوْا لِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ قَالُوْا رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ۗ

Wa lammaa barazuu liJaaluuta wa junuudihii qooluu Rabbanaaa afrigh 'alainaa sabranw wa sabbit aqdaamanaa wansurnaa 'alal qawmil kaafiriin.

Artinya:

“Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir.” (QS. al-Baqarah: 250)

Ini doa sabar menghadapi anak yang dibaca oleh Nabi Daud AS. Doa sabar yang terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 250 ini sebenarnya bukan doa sabar menghadapi anak, tetapi tentang kesabaran ketika Nabi Daud AS dihadapkan dengan orang-orang kafir.

Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid dalam Tafsir Al-Mukhtashar, menafsirkan ayat tersebut bahwa tatkala mereka berhadapan langsung dengan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa kepada Allah seraya berkata:

“Ya Rabb kami! Tuangkanlah kesabaran ke dalam hati kami sebanyak-banyaknya. Dan teguhkanlah kaki-kaki kami agar kami tidak melarikan diri maupun takluk di hadapan musuh-musuh kami. Dan tolonglah kami dengan kekuatan dan dukungan-Mu untuk mengalahkan orang-orang yang kafir.”

Lalu, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia, Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil dalam Li Yaddabbaru Ayatih menjelaskan dalam surat al-Baqarah ini menekankan bahwa kesabaran adalah bagian dari unsur-unsur kedewasaan yang matang dan keberanian yang tinggi, karena sesungguhnya beban-beban kehidupan tidak akan dipikul diatas guncangan.

Ini sesuai dengan beban kehidupan seperti harus sabar menghadapi anak. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa anak-anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah. Anak juga disebut sebagai cobaan para orang tua dalam beberapa hal. Maka untuk bisa menghadapi itu, orang tua bisa membaca doa sabar menghadapi anak yang dinukilkan dari Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 250 tersebut.

3 dari 3 halaman

Cara Mendidik Anak Menurut Islam

Ada lima cara mendidik anak menurut Islam dan sesuai ajaran Rasulullah SAW sebagaimana dijelaskan Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim dalam situs website resminya. Menerapkan pola asuh anak secara Islami sesuai ajaran Rasulullah SAW ini akan menjadikannya pribadi yang memiliki budi pekerti yang baik.

1. Mengajarkan Tauhid

Mengajarkan tauhid adalah cara pertama dalam mendidik anak sesuai ajaran Rasulullah SAW. Ajaran tauhid merupakan landasan paling penting dalam agama Islam, dan mengajarkannya kepada anak merupakan kewajiban utama.

Pentingnya mengajarkan tauhid dijelaskan dalam Surah Luqman ayat 13, yang menyatakan bahwa anak tidak boleh menyekutukan Allah karena kesyirikan adalah dosa besar.

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman ayat 13)

2. Mengajarkan Ibadah

Mengajarkan ibadah adalah tuntutan bagi setiap orang tua. Hal ini dapat dilakukan melalui tindakan sederhana seperti mengajak anak ke masjid, membaca doa sehari-hari, dan mengenalkan Al-Qur'an. Surah Al Ahzab ayat 21 menjelaskan pentingnya mengambil Rasulullah SAW sebagai teladan dalam beribadah.

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al Ahzab ayat 21)

3. Membentuk Kepribadian

Mendidik anak juga melibatkan pembentukan kepribadian. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai moral melalui contoh yang baik. Menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang adalah langkah penting dalam mendidik anak sesuai ajaran Rasulullah SAW.

4. Mengajarkan Tanggung Jawab

 Mengajarkan tanggung jawab adalah aspek penting dalam mendidik anak. Orang tua perlu meminta pertanggungjawaban atas perilaku dan tindakan anak, menetapkan batasan, dan memberikan konsekuensi yang tepat. Hal ini membantu anak memahami arti tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

5. Mengajarkan Akhlak

Mengajarkan akhlak adalah kewajiban orang tua. Anak perlu diperkenalkan dengan lingkungan sekitar, diajarkan sikap gotong-royong, tolong-menolong, menjaga kebersihan, dan tidak berbuat onar. Melalui pengajaran ini, anak akan tumbuh menjadi individu yang peduli dengan orang lain dan memiliki akhlak yang baik.