Liputan6.com, Jakarta Penyebab jerawat di dagu perlu kamu pahami. Pasalnya, jerawat yang tumbuh di daerah sekitar dagu ini sangat menyebalkan dan bikin tidak nyaman. Akibatnya juga dapat menurunkan rasa percaya diri kamu.
Dagu sendiri merupakan salah satu daerah pada wajah yang rentan ditumbuhi jerawat. Tidak seperti jerawat di wajah lainnya, jerawat yang muncul di sepanjang dagu dan rahang biasanya memiliki tampilan berbeda. Jerawat di dagu dan rahang cenderung berupa benjolan padat. Jerawat ini juga sering disebut dengan jerawat batu.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab jerawat di dagu dipengaruhi oleh kondisi tubuh dan kebersihan. Perubahan hormon menjadi salah satu penyebab tersering. Kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan obat yang diresepkan dokter, bahan alami, hingga perubahan pola makan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/9/2021) tentang penyebab jerawat di dagu.
Penyebab Jerawat di Dagu
Perubahan Hormon
Perubahan hormon sering menjadi penyebab jerawat di dagu muncul. Biasanya jerawat di dagu muncul ketika kamu sedang haid atau menstruasi. Apabila kamu kerap merasakan munculnya jerawat di dagu saat haid, maka penyebabnya adalah perubahan hormon.
Penyebab jerawat di dagu akibat hormon ini sulit dicegah. Pasalnya, saat kadar hormon androgen mengalami peningkatan, kelenjar minyak akan memproduksi minyak secara berlebihan. Inilah yang menyebabkan pori-pori di wajah dapat tersumbat dan jerawat muncul.
Risiko munculnya jerawat di dagu akan semakin besar ketika kamu malas membersihkan wajah. Pada perempuan, peningkatan hormon androgen terjadi saat ia memasuki masa pubertas dan akan menstruasi. Selain itu, perempuan yang hormonnya tidak seimbang dan memiliki masalah sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga lebih mungkin mengalami jerawat di dagu.
Tidak Menjaga Kebersihan dengan Baik
Penyebab jerawat di dagu selanjutnya tentu adalah kebersihan yang kurang terjaga. Mungkin saja kamu hanya membiasakan untuk membersihkan bagian pipi saja. Sehingga bagian bawah wajah seperti dagu justru tidak dibersihkan dengan maksimal.
Padahal, tidak hanya pipi saja yang memiliki pori-pori. Bagian dagu juga memiliki dan perlu mendapat perhatian juga. Oleh karena itu, sebelum cuci muka pakai air dan sabun, bersihkan juga bagian dagu dengan pembersih makeup.
Setelah mencuci muka, kamu bisa aplikasikan toner. Tunggu hingga menyerap dan oleskan obat antijerawat. Selain itu, saat beraktivitas di luar rumah, untuk mencegah peradangan di dagu tidak semakin parah akibat kontaminasi debu, kamu bisa menutupinya dengan acne pad.
Rambut Tumbuh ke Dalam
Beberapa penyebab jerawat di dagu tersebut umumnya terjadi pada perempuan. Ada juga penyebab jerawat di dagu yang bahkan bisa terjadi pada laki-laki. Biasanya, ini terjadi pada kebiasaan cukur-mencukur.
Kebiasaan ini dapat membuat rambut di sekitar dagu tumbuh ke dalam kulit. Inilah yang menyebakan terjadinya peradangan berupa benjolan yang bentuknya seperti jerawat. Jikalau memang penyebabnya karena rambut yang tumbuh ke dalam, maka pemberian obat dengan sabun antijerawat tentu tidak akan berhasil secara maksimal.
Advertisement
Cara Mengatasi Jerawat di Dagu Secara Alami
Setelah mengetahui penyebab jerawat di dagu, kamu tentunya perlu mengenali cara mengatasinya.
Tea tree oil
Tea tree oil berguna untuk mengurangi peradangan pada jerawat. Tea tree oil tersedia di banyak produk perawatan kulit, seperti pembersih dan toner. Kamu juga bisa menggunakan Tea tree oil yang sudah dilarutkan dan mengaplikasikannya pada jerawat. Minyak pohon teh sangat kuat, jadi selalu encerkan dengan bahan lain sebelum dioleskan ke kulit.
Teh hijau
Teh hijau dikenal untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Teh hijau mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Teh hijau bisa diminum setiap haru untuk mencegah peradangan jerawat. Menggunakan produk topikal teh hijau juga bisa membantu menenangkan jerawat.
Teh hijau bisa digunakan langsung sebagai kompres jerawat. Seduh kantung teh hijau, dinginkan dan tempelkan pada kulit berjerawat. Gunakan juga air teh hijau sebagai semprotan untuk wajah untuk menenangkan peradangan.
Lidah buaya
Lidah buaya bisa membantu proses penyembuhan jerawat. Mengaplikasikan lidah buaya pada bekas jearawat membantu mengurangi peradangan dan ukuran jaringan parut. Lidah buaya juga mengandung asam salisilat alami yang membantu mencegah bekas jerawat. Ketika dioleskan ke kulit, gel lidah buaya dapat membantu menyembuhkan luka bekas jerawat.
Kunyit
Kunyit juga merupakan antioksidan yang baik untuk pertumbuhan sel kulit baru. Kunyit juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mencegah peradangan jerawat. Kunyit akan membantu mempercepat penyembuhan jerawat sambil menyamarkan bekas jerawat yang ada. Kunyit juga membantu mencegah hiperpigmentasi kulit yang menyebabkan bekas hitam pada kulit.
Cara Mengatasi Jerawat di Dagu dengan Memperhatikan Konsumsi Makanan
Konsumsi omega-3
Pola makan kaya akan asam lemak omega-3 dapat mengurangi peradangan dan mengatasi gejala jerawat. Omega-3 dapat mengatur hormon seperti testosteron yang memicu produksi sebum berlebih. Minyak ikan mengandung dua jenis utama asam lemak omega-3: asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Tingginya kadar EPA dan DHA telah terbukti mengurangi faktor peradangan, yang dapat mengurangi risiko jerawat. Asam lemak esensial EPA dalam omega-3 juga dikonversi dalam tubuh menjadi zat antiinflamasi dan antibakteri yang kuat.
Konsumsi makanan yang mengandung seng
Seng adalah nutrisi penting yang penting untuk pertumbuhan sel, produksi hormon, metabolisme dan fungsi kekebalan tubuh. Studi juga menunjukkan bahwa makan makanan yang kaya akan seng bermanfaat dalam mencegah dan mengobati jerawat. Makanan yang kaya akan seng meliputi biji labu, kacang mete, daging sapi, biji gandum, kacang-kacangan, dan makanan laut seperti tiram dan kepiting.
Hindari banyak konsumsi gula
Cara atasi jerawat di dagu selanjutnya adalah mengurangi konsumsi gula dan makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makan makanan tinggi indeks glikemik menyebabkan lonjakan insulin. Kondisi ini diperkirakan meningkatkan produksi sebum, menyebabkan jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi termasuk roti putih, minuman bersoda, makanan manis, donat, kue kering, permen, sereal sarapan manis dan makanan olahan lainnya.
Kurangi konsumsi protein dan produk susu
Minum susu dan mengonsumsi produk susu dapat menyebabkan perubahan hormon dan memicu timbulnya jerawat. Susu dan protein yang dihasilkan dari susu bisa meningkatkan pertumbuhan jerawat. Susu dan produk susu mempromosikan sekresi insulin dan produksi hormon, seperti IGF-1. Hormon ini dikenal sebagai kontributor utama untuk pengembangan jerawat.
Advertisement