Sukses

Penyebab Flu, Faktor Risiko, Pengobatan, dan Pencegahannya yang Tepat

Penyebab flu adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan dan paru-paru.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab flu adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan dan paru-paru. Influenza atau pilek adalah suatu reaksi peradangan saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus. Flu merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, penyakit yang dipandang biasa ini dapat menular.  

Virus influenza dapat menyebar melalui udara dan kontak pribadi. Hal ini disebabkan adanya virus yang keluar ketika batuk atau bersin kemudian terhirup oleh orang lain. Penderita flu biasanya mengalami demam, sakit kepala, hidung tersumbat, hingga batuk. Bahkan, bagi orang tua, balita, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, gejala flu bisa terasa lebih parah dan menyebabkan komplikasi.

Penyebab flu bisa kamu hindari dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Flu memang cukup sering terjadi di masyarakat. Namun, dengan menjaga kebersihan kamu akan terhindar dari penyakit ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (18/9/2021) tentang penyebab flu.

2 dari 5 halaman

Penyebab Flu

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab flu atau pilek ini adalah virus. Setidaknya ada 100 jenis virus yang dapat menjadi penyebab flu. Namun, di antara banyaknya jenis virus tersebut, yang paling sering menyerang adalah rhinovirus. Virus ini menjadi salah satu penyebab flu yang bersifat sangat menular.

Virus penyebab flu mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderitanya. Selain itu, tangan ataupun benda-benda lain yang terkontaminasi virus juga dapat menjadi media berpindahnya virus. Influenza juga bisa menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau jika kamu memakan daging hewan tersebut.

3 dari 5 halaman

Faktor Risiko Penyebab Flu

Ada beberapa faktor risiko penyebab flu yang perlu diwaspadai, di antaranya adalah:

- Usia. Faktor risiko penyebab flu yang pertama adalah usia. Influenza musiman biasanya cenderung menyerang balita dan orang tua.

- Keadaan tempat tinggal. Selanjutnya, faktor risiko penyebab flu adalah kondisi tempat tinggal. Keadaan tempat tinggal yang tidak bersih, atau merupakan fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama tentara, lebih rentan terkena influenza.

- Sistem kekebalan tubuh lemah. Selain itu, orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah juga lebih rentan terkena penyakit influenza. Biasanya pengobatan kanker, obat anti penolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa membuat kamu lebih mudah tertular influenza dan bisa juga meningkatkan risiko terkena komplikasi.

- Penyakit kronis. Faktor risiko penyebab flu selanjutnya adalah penyakit kronis. Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko terjangkit komplikasi akibat influenza.

- Hamil. Wanita hamil juga lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam trimester kedua dan ketiga.

4 dari 5 halaman

Gejala Flu pada Orang Dewasa dan Anak-Anak

Penyakit influenza atau flu ini biasanya menunjukkan beberapa gejala. Gejala yang biasanya dialami orang dengan Influenza di antaranya adalah:

- Sesak nafas dengan atau tanpa sumbatan hidung

- Bersin-bersin

- Tenggorokan gatal

- Hidung meler

- Batuk

- Suara serak

- Lemas

- Sakit kepala

- Demam (biasanya ringan)

- Mata berair

Gejala yang timbul saat influenza ini biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari. Meski demikian, batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.

Namun, ada juga beberapa gejala yang mengharuskan kamu untuk segera memeriksakannya ke dokter, seperti mengalami demam tinggi 39,4 derajat Celcius, nyeri pada daerah sinus, nyeri atau pembengkakan pada daerah sekitar leher, atau demam disertai dengan keringat berlebih, menggigil, batuk dengan dahak yang kental dan berwarna kuning, kehijauan atau disertai darah.

 

Gejala flu pada anak yang perlu diwaspadai

Sedangkan bila anak mengalami influenza, kamu juga harus segera memeriksakannya ke dokter bila beberapa gejala berikut ditemui:

- Demam 38°C atau lebih pada bayi di bawah usia 3 bulan

- Demam 40°C, pada usia berapapun

- Tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya

- Tidak mau minum

- Demam lebih dari 3 hari

- Muntah-muntah atau nyeri perut

- Gangguan tidur terus menerus

- Kesulitan bernapas

- Nyeri kepala hebat

- Leher kaku

- Menangis terus menerus tanpa sebab

- Nyeri telinga

- Batuk yang menetap

5 dari 5 halaman

Pengobatan dan Pencegahan Influenza

Pengobatan Influenza

- Istirahat

Pengobatan yang dapat dilakukan pada Influenza meliputi istrirahat, serta banyak minum dan obat-obatan. Usahakan untuk beristirahat serta selalu dalam keadaan hangat dan nyaman. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani istirahat total di rumah.

- Minum banyak cairan

Minum banyak cairan dapat membantu mengencerkan lendir hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

- Obat-obatan

Sementara itu, untuk meringankan nyeri atau demam, dapat menggunakan parasetamol atau ibuprofen. Pada penderita dengan riwayat alergi, juga dapat diberikan antihistamin. Selain itu, jika batuk yang menyertai cukup berat, diperlukan bantuan obat antibatuk.

Dalam hal ini, antibiotik tidak efektif untuk mengobati influenza. Sebab umumnya influenza terjadi karena infeksi virus. Sedangkan antibiotik hanya terbukti efektif untuk infeksi bakteri.

 

Pencegahan Influenza

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pencegahan influenza dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sebaiknya sering mencuci tangan, membuang tisu kotor pada tempatnya serta membersihkan permukaan barang-barang. Beberapa sumber mengatakan vitamin C dosis tinggi juga bisa mengurangi resiko terinfeksi influenza.