Liputan6.com, Jakarta Melakukan wawancara bukan pekerjaan yang mudah. Memberikan pertanyaan, memahami lawan bicara, dan jawaban yang diperolehnya untuk diolah kembali. Para ahli sepakat, tujuan wawancara adalah memperoleh informasi yang diinginkan untuk kepentingan tertentu.
Baca Juga
Advertisement
“Tujuan wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara langsung maupun dengan menggunakan jaringan telepon,” dijelaskan ahli dalam bidang ini Sugiyono.
Itulah penjelasan singkat tujuan wawancara yang bisa dipahami pewawancara sebelum melakukannya. Informasi yang benar, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan hanya bisa dicapai dengan persiapan matang. Berikut Liputan6.com ulas sebelas tujuan wawancara menurut para ahli, unsur-unsur, dan cara melakukannya, Senin (27/12/2021).
Mengenal Tujuan Wawancara Menurut Para Ahli
1. Tujuan Wawancara Menurut Lexy J. Moleong
Tujuan wawancara adalah pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya).
2. Tujuan Wawancara Menurut Ankur Garg
Tujuan wawancara adalah untuk menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari informasi maupun data.
3. Tujuan Wawancara Menurut Sugiyono
Tujuan wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara langsung maupun dengan menggunakan jaringan telepon.
4. Tujuan Wawancara Menurut Esterberg
Tujuan wawancara adalah untuk bertukar informasi dan suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu.
5. Tujuan Wawancara Menurut Sudjana
Tujuan wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara ditanya atau penjawab.
6. Tujuan Wawancara Menurut Robert Kahn dan Channel
Tujuan wawancara adalah pola khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan tertentu dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
7. Tujuan Wawancara Menurut Koentjaraningrat
Tujuan wawancara adalah untuk tugas tertentu, mencoba untuk memperoleh informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara langsung.
8. Tujuan Wawancara Menurut Charles Stewart & W.B. Cash
Tujuan wawancara adalah proses komunikasi yang dipasangkan dengan maksud serius dan telah ditentukan untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya dan jawab.
9. Tujuan Wawancara Menurut Arikunto
Tujuan wawancara adalah bagian dari dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.
10. Tujuan Wawancara Menurut Denzig
Tujuan wawancara adalah kegiatan dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
11. Tujuan Wawancara Menurut Sutrisno Hadi (1989: 192)
Tujuan wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang bisa melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alat pemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) maupun manifest.
Advertisement
Mengenal Unsur-Unsur Wawancara
Para ahli menyatakan dalam melakukan sesi wawancara, ada metode wawancara yang melibatkan pengajuan pertanyaan atau pembahasan hal-hal dengan orang-orang yang bersangkutan dengan penelitian.
Ini unsur-unsur wawancara yang perlu diketahui mengutip dari buku berjudul Berbahasa dan Bersastra Indonesia: untuk SMP atau MTs kelas VIII oleh Asep Yudha Wirajaya:
1. Pewawancara
Unsur wawancara ini berupa orang yang mencari informasi dan berperan sebagai penanya.
2. Narasumber
Unsur wawancara ini berupa orang yang diwawancarai atau informan. Narasumber atau informan berperan sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi.
Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yang diperlukan.
Dalam hal ini, narasumber dapat berupa tokoh, ahli, atau orang biasa.
3. Tema
Unsur wawancara ini berupa mengenai topik yang diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang dibicarakan.
4. Waktu dan tempat
Unsur wawancara ini berupa janji yang disepakati mengenai waktu dan tempat agar proses wawancara bisa dilakukan serta tujuan wawancara tercapai.
Cara Melakukan Wawancara
Apabila sudah memahami tentang wawancara, tujuan wawancara, dan unsur-unsur yang wajib ada dalam sebuah wawancara, selanjutnya memahami cara melakukan wawancara. Masih mengutip buku yang sama, begini cara melakukan wawancara:
1. Menentukan Topik Wawancara
Apabila ingin melakukan sebuah wawancara, penanya wajib menentukan topik yang akan dibicarakan bersama. Dimisalkan masalah tentang kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga, pemerintahan, dan kedisiplinan. Penentuan topik wawancara menjadi dasar untuk menentukan narasumber yang nanti akan diwawancarai.
2. Menentukan Narasumber
Langkah kedua adalah menentukan narasumber setelah memahami topik yang akan dikupas tuntas. Narasumber yang harus dipilih merupakan sosok yang benar-benar menguasai bidangnya. Maka dari itu, informasi yang diperoleh benar-benar informasi yang akurat dan diakui kebenarannya. Dimisalkan pada topik kesehatan anak, narasumber yang benar adalah dokter anak.
3. Menyusun Daftar Pertanyaan
Mulailah melakukan penyusunan daftar pertanyaan yang akan dibicarakan dalam sebuah wawancara. Daftar pertanyaan disusun dengan tujuan agar wawancara dapat berjalan dengan lancar.
Apabila wawancara dilakukan tanpa persiapan, apa yang seharusnya ditanyakan mungkin tidak ditanyakan saat wawancara berlangsung. Ini memungkinkan adanya informasi yang tidak lengkap dan wawancara tidak berhasil 100 persen.
4. Melakukan Wawancara
Ada beberapa hal yang wajib diketahui penanya atau pewawancara dalam melakukan wawancara. Apa saja?
- Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
- Menggunakan bahasa yang santun.
- Menyampaikan pertanyaan secara sistematis dan urut.
- Fokus pada materi wawancara.
- Tidak menyudutkan narasumber dan tidak membuat tersinggung.
- Tidak memancing pertanyaan yang menjurus pada fitnah atau mengadu domba.
- Bersikap objektif dan simpatik.
5. Merangkum dan Menyampaikan Kembali Hasilnya
Pada beberapa kondisi, merangkum dan menyampaikan kembali hasil wawancara adalah tidak memungkinkan. Ini masih dimaklumi.
Akan tetapi, bila kondisinya baik-baik saja dan memungkinkan merangkum serta menyampaikan kembali hasil wawancara, ini sangat direkomendasikan.
Menyampaikan kembali merupakan metode paling baik untuk menguatkan informasi yang didapat dari keterangan sebelumnya.
Advertisement