Liputan6.com, Jakarta Penyebab masuk angin duduk berkaitan dengan jantung koroner. Angin duduk atau angina merupakan rasa nyeri dada atau sesak yang menimbulkan ketidaknyamanan. Kondisi ini biasanya berlangsung dari 1 hingga 15 menit.
Beberapa orang dengan gejala angina menggambarkan angin duduk sebagai perasaan seperti catok yang meremas dada mereka atau merasa seperti beban berat telah ditempatkan di dada mereka. Penyebab masuk angin duduk kerap disamakan dengan masuk angin biasa. Padahal, penyebab masuk angin duduk bisa mengarah pada gejala jantung koroner.
Advertisement
Baca Juga
Angin duduk bukanlah penyakit. Ini adalah gejala dari masalah jantung yang mendasarinya. Penyebab masuk angin duduk juga bisa dipicu oleh gaya hidup tidak sehat seperti pola makan dan merokok. Angin duduk diklasifikasikan berdasarkan pola serangan menjadi angina stabil, tidak stabil, dan varian.
Penyebab masuk angin duduk berbeda tiap klasifikasinya. Mengetahui penyebab masuk angin duduk pada masing-masing klasifikasinya bisa menjadi penentu seperti apa penanganan yang tepat. Berikut penyebab masuk angin duduk yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat(13/9/2019).
Penyebab umum angin duduk
Angin duduk atau angina adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Angina adalah gejala penyakit arteri koroner. Angina disebabkan oleh otot jantung yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.
Arteri koroner memasok jantung dengan darah kaya oksigen. Ketika kolesterol berkumpul di dinding arteri dan plak keras terbentuk, arteri menyempit. Semakin sulit bagi darah yang kaya oksigen untuk mencapai otot jantung karena arteri menjadi terlalu sempit.
Kerusakan arteri dari faktor lain, seperti merokok dan kadar lemak atau gula dalam darah yang tinggi, dapat menyebabkan plak menumpuk di mana arteri rusak. Plak-plak ini mempersempit arteri atau dapat pecah dan membentuk gumpalan darah yang menyumbat arteri. Serangan angina yang sebenarnya adalah hasil dari berkurangnya pasokan oksigen ke jantung.
Advertisement
Penyebab angina stabil
Angina stabil, juga disebut angina pektoris, adalah jenis angina yang paling umum. Angina stabil terjadi ketika jantung bekerja lebih keras dari biasanya, misalnya, selama berolahraga. Ini memiliki pola yang teratur dan dapat diprediksi terjadi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Istirahat atau pengobatan dapat meredakan gejala.
Faktor-faktor tertentu, seperti penyempitan arteri (atherosclerosis), dapat mencegah jantung menerima lebih banyak oksigen. Arteri bisa menjadi sempit dan keras ketika plak (zat yang terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain) menumpuk di dalam dinding arteri. Gumpalan darah juga bisa menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah yang kaya oksigen ke jantung.
Penyebab angina tidak stabil
Angina yang tidak stabil tidak mengikuti pola teratur. Versi ini dapat menandakan serangan jantung di masa depan dalam waktu singkat bahkan dalam hitungan jam atau minggu. Angina yang tidak stabil berarti penyumbatan di arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung Anda telah mencapai tingkat kritis.
Ini ditandai dengan nyeri dada yang terjadi bahkan saat sedang istirahat atau saat beraktivitas serta stres. Penyebab utama angina yang tidak stabil adalah penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak di sepanjang dinding arteri. Angina tidak stabil bisa berlangsung 30 menit atau lebih lama.
Penanganan angina tidak stabil tak cukup hanya istirahat dan minum obat, melainkan membutuhkan perawatan intensif.
Advertisement
Angina varian dan mikrovaskular
Varian atau angina Prinzmetal dan angina mikrovaskular jarang terjadi dan dapat terjadi saat istirahat tanpa penyakit arteri koroner yang mendasarinya. Angina ini biasanya karena penyempitan atau relaksasi pembuluh darah yang tidak normal, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung. Ini bisa dihilangkan dengan obat-obatan.
Angina juga bisa menjadi gejala penyakit mikrovaskular koroner (MVD). Ini adalah penyakit jantung yang memengaruhi arteri koroner jantung terkecil dan lebih cenderung memengaruhi wanita daripada pria.
Faktor risiko penyebab angin duduk
Penggunaan tembakau
engunyah tembakau, merokok, dan paparan jangka panjang terhadap asap rokok merusak dinding bagian dalam arteri termasuk arteri ke jantung. Ini memungkinkan endapan kolesterol menghalangi aliran darah.
Diabetes
Diabetes meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, yang menyebabkan angina dan serangan jantung dengan mempercepat aterosklerosis dan meningkatkan kadar kolesterol.
Tekanan darah tinggi
Seiring waktu, tekanan darah tinggi merusak arteri dengan mempercepat pengerasan pembuluh darah.
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
Jika anggota keluarga memiliki penyakit arteri koroner atau mengalami serangan jantung, Anda berisiko lebih besar terkena angina.
Advertisement
Faktor risiko penyebab angin duduk
Usia
Pria yang lebih tua (45 tahun keatas) dan wanita yang lebih tua (55 tahun keatas) memiliki risiko lebih besar daripada orang dewasa muda.
Kurang olahraga
Gaya hidup yang tidak aktif berkontribusi pada kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan obesitas.
Kegemukan
Obesitas meningkatkan risiko angina dan penyakit jantung karena dikaitkan dengan kadar kolesterol darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Tubuh juga harus bekerja lebih keras untuk memasok darah ke jaringan berlebih.
Stres
Stres dapat meningkatkan risiko angina dan serangan jantung. Terlalu banyak stres, kemarahan, juga bisa meningkatkan tekanan darah. Lonjakan hormon yang dihasilkan selama stres dapat mempersempit arteri dan memperburuk angina.