Liputan6.com, Jakarta Menyimpan daging di dalam lemari pendingin merupakan cara yang umum digunakan untuk menjaga agar daging tetap segar dan awet. Namun, terdapat kendala yang sering muncul saat momen Idul Adha, di mana jumlah daging yang harus disimpan begitu banyak hingga melebihi kapasitas lemari pendingin. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi banyak rumah tangga.
Baca Juga
Advertisement
Dalam momen Idul Adha, biasanya terdapat banyak orang yang memilih untuk menyembelih hewan kurban. Akibatnya, jumlah daging yang dihasilkan bisa mencapai jumlah yang sangat besar. Daging-daging tersebut harus segera disimpan agar tetap awet dan dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, keterbatasan kapasitas lemari pendingin membuat beberapa orang kesulitan menyimpan semua daging dengan cara tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara lain dalam menyimpan daging agar tetap awet tanpa harus menggunakan kulkas. Mengetahui alternatif penyimpanan daging yang efektif dan aman dapat membantu mengatasi masalah ini. Selain itu, tidak semua orang memiliki akses ke kulkas atau lemari pendingin, terutama di daerah pedesaan atau daerah yang tidak memiliki pasokan listrik yang stabil.Â
Alasan lain mengapa penting untuk mengetahui cara menyimpan daging tanpa kulkas adalah bahwa tidak semua orang memiliki lemari es di rumahnya. Selain itu, saat keadaan darurat seperti mati listrik, membiarkan daging berlama-lama di suhu ruangan bukanlah pilihan yang tepat.
Bahkan pada masa lalu, sebelum ada lemari es atau penyebaran listrik. Orang harus menemukan langkah alternatif untuk menjaga daging mereka agar tetap bisa dimakan dan tidak rusak, sebab tidak ada tempat untuk mendapatkan potongan daging segar.
Untuk itu ada beragam cara menyimpan daging tanpa kulkas yang bisa anda lakukan. Metode tersebut tetap bisa dipraktikkan di masa sekarang. Jika cara penyimpanannya tepat, daging tersebut bisa awet sampai 5-6 bulan.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai cara menyimpan daging tanpa kulkas yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/5/2023).
1. Pengeringan dan Pengasinan Daging
Cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yaitu dengan pengeringan dan pengasinan atau dijadikan dendeng. Setelah menghilangkan semua lemak dan diiris tipis, daging dijemur. Selain itu, nenek moyang kita mengawetkan daging dengan garam. Garam menyerap kelembapan, mengeringkan daging, dan mencegah pertumbuhan bakteri.
2. Ditaburi garam
Dilansir dari sciencefocus.com, garam bisa bersifat sebagai antibakteri. Makanya cocok digunakan sebagai bahan pengawet alami. Kamu pun bisa menggunakannya untuk menyimpan daging agar awet berbulan-bulan. Caranya adalah dengan menyiapkan potongan daging. Lalu baluri seluruh permukaan daging dengan garam. Langsung simpan daging di wadah kedap udara.
3. Diasapi
Daging juga bisa diolah jadi daging asap agar bisa disimpan dalam waktu lama. Kamu bisa memarinasi daging dengan garam, kemudian diasapi hingga daging mengering dan tak mengandung cairan lagi. Kemudian, kamu bisa simpan daging asap di dalam wadah bertutup rapat.
Advertisement
4. Disimpan di jar atau toples kaca
Cara ini cenderung rumit, tapi ampuh bikin daging awet hingga enam bulan. Kamu membutuhkan toples atau jar kaca tahan panas karena nantinya daging akan dipanaskan. Berikut ini caranya yang dikutip dari WikiHow, yakni:
- Bentuk daging cincang menjadi roti atau bola.
- Masak hingga agak kecoklatan.
- Sebelum pengalengan, tiriskan daging untuk menghilangkan lemak berlebih.
- Isi kaleng dengan 2-3 inci air.
- Isi stoples dengan potongan-potongan.
- Tambahkan kaldu daging mendidih, jus tomat, atau air, sisakan ruang kepala 1 inci.
- Mulai mengatur waktu proses pengalengan setelah pengukur tekanan mencapai tingkat yang diinginkan.
- Proses dalam pressure canner selama 75-90 menit tergantung ketinggian.
- Setelah proses selesai, keluarkan kaleng dari api dan biarkan dingin.
- Jangan dibuka sampai benar-benar dingin dan tertekan secara alami.
5. Direndam dengan cuka
Dilansir dari thehomesteadinghippy.com, saat menggunakan cara ini, sebaiknya harus benar-benar tepat. Yakni dengan menggunakan cuka PH 4,6 agar daging bisa benar-benar disimpan dengan aman. Jangan lupa untuk rendam daging di dalam wadah higienis dan kedap udara.
6. Daging tidak perlu dicuci
Jika umumnya sebelum disimpan bahan makanan dicuci terlebih dahulu, tetapi berbeda dengan daging. Kalau dicuci, justru daging bisa menyerap lebih banyak air dan bikin bakteri berkembang, lho. Baik dengan atau tanpa kulkas, daging tak perlu dicuci sebelum disimpan.
7. Direndam di air garam
Cara ini bikin tekstur daging jadi lebih lembap dan moist saat dikonsumsi nantinya. Kamu perlu wadah yang sudah disterilkan dan masukkan air garam serta daging yang ingin disimpan. Jangan lupa tutup rapat dan pastikan disimpan di udara yang relatif sejuk. Dilansir dari outdoorhappens.com, jika suhu udara tempat menyimpan daging dengan cara ini terlalu panas, bisa bikin daging kurang awet.
8. Bumbui dengan garam dan merica
Dalam buku berjudul Cooking Story: 30 Days Challenge (2021) karya CH 11 Lemongrass, menjelaskan bahwa daging yang akan diolah esok paginya, maka siapkan sedikit garam dan merica, daun jeruk serta daun salam sebanyak 2 lembar. Kemudian siapkan minyak panas sedikit dan masukkan daging di minyak tersebut, bersama daun salam dan daun jeruk. Masukkan sedikit garam dan merica, biarkan hingga digoreng setengah matang atau istilah dalam bahasa Jawa ‘digongso’ sebentar.
9. Dehidrasi Daging
Dikutip dari laman thehomesteadinghippy.com, Cara ini adalah metode yang sangat populer di Afrika Selatan karena mengeringkan steak memberi kita biltong (mirip dengan dendeng di Amerika Serikat). Yang Anda butuhkan hanyalah kotak dehidrator atau biltong (ini dapat dibeli dengan cukup mudah secara online atau di toko peralatan). Jika mau, Anda juga dapat membuatnya sendiri.
Caranya yakni biarkan bola lampu yang bagus dan kipas angin mengeringkan daging dari beberapa jam hingga beberapa hari. Dehidrasi dapat menghilangkan kelembapan dari daging tanpa menghilangkan nilai nutrisinya, menjadikannya cara yang bagus untuk menyimpan daging tanpa lemari es.
10. Confit
Metode ini berasal dari Prancis, yang melibatkan teknik mengawetkan daging dengan memasaknya dengan lemaknya sendiri. Setelah masak, anda dapat menyimpannya bersama lemaknya. Â Cara ini akan mempertahankan rasa dan menjaga tekstur tetap bagus serta lembut. Anda dapat menambahkan berbagai bumbu atau rempah untuk membuatnya menarik tergantung pada potongan daging yang sedang Anda kerjakan.
Â
Advertisement
11. Pengasapan daging sapi
Pengasapan daging sapi menjadi salah satu cara menyimpan daging tanpa menggunakan kulkas yang efektif. Metode ini sudah digunakan sejak zaman dahulu kala dan terbukti dapat membuat daging tetap awet dalam jangka waktu yang cukup lama.
Teknik pengasapan ini dilakukan dengan mengiris tipis daging sapi, lalu menjemurnya di atas tempat pembakaran dan pengasapan. Proses pengasapan menghasilkan asap, yang memiliki sifat antik bakteri dan penahan pembusukan. Dalam pengasapan, daging terkena asap secara langsung, sehingga kandungan minyak dan air dalam daging berkurang, membuatnya lebih tahan terhadap kerusakan.
Salah satu keuntungan dari pengasapan adalah bahwa ini adalah metode yang relatif mudah dilakukan dengan peralatan sederhana. Anda hanya perlu memperhatikan proses pengasapan agar daging matang sempurna dan tetap aman untuk dikonsumsi.
Namun, perlu diperhatikan bahwa proses pengasapan menghasilkan senyawa karsinogen, yang dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi olahan daging asap dalam jumlah yang sesuai dan tetap menjaga pola makan seimbang.
Dengan melakukan pengasapan, daging sapi bisa awet dan tahan lama tanpa bantuan kulkas. Namun, tetaplah berhati-hati dalam mengonsumsi olahan daging asap dan pastikan untuk mengikuti panduan pengasapan dengan benar agar daging tetap aman untuk dikonsumsi.
12. Pengalengan daging
Pengalengan daging sapi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyimpan daging tanpa menggunakan kulkas. Pengalengan bertekanan digunakan dalam proses ini untuk memperpanjang daya simpan daging. Ada beberapa langkah yang dapat diikuti untuk melakukan pengalengan daging sapi.
Langkah pertama adalah mencincang daging sapi dan membentuknya menjadi bulatan atau pipihan. Selanjutnya, daging dimasak hingga sedikit kecokelatan. Sebelum melakukan pengalengan, daging perlu ditiriskan untuk menghilangkan lemaknya.
Siapkan kaleng yang akan digunakan dan isi dengan 2-3 inci air, serta daging cincang. Tambahkan kaldu daging, air, jus tomat dan sisakan ruang kosong sekitar 1 inci di bagian atas kaleng. Setelah itu, suhu pengalengan diatur dan proses dilakukan dalam pressure canner selama sekitar 75-90 menit.
Setelah proses pengalengan selesai, keluarkan kaleng dari pressure canner dan biarkan dingin. Penting untuk tidak membuka kaleng sebelum benar-benar dingin, karena kaleng akan tertekan secara otomatis.
Dengan teknik pengalengan ini, daging sapi dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa harus disimpan di dalam kulkas. Pengalengan daging sapi ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk menyimpan daging tanpa menggunakan kulkas.
13. Jemur daging sapi
Salah satu cara menyimpan daging sapi agar awet tanpa menggunakan kulkas adalah dengan cara menjemur daging sapi di bawah sinar matahari. Menjemur sapi menjadi salah satu cara yang baik karena sinar matahari mampu membantu mengeringkan daging sapi secara alami, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri yang berpotensi merusak daging.
Cara menyimpan daging sapi tanpa kulkas ini sangat mudah dilakukan. Pertama, pisahkan daging sapi dengan lemaknya, kemudian potonglah daging sapi menjadi tipis-tipis. Setelah itu, marinasilah daging sapi dengan menggunakan larutan garam dan diamkan sejenak. Setelah proses perendaman selesai, tiriskan daging sapi agar larutan garam yang menempel pada daging dapat terbuang.
Langkah selanjutnya adalah menjemur daging sapi di bawah sinar matahari. Pastikan tempat menjemur daging sapi terpapar sinar matahari secara optimal, karena sinar matahari akan membantu mengeringkan daging sapi. Diamkan daging sapi di bawah sinar matahari hingga terlihat kering dan tidak lagi terasa basah.
Dengan menjemur daging sapi di bawah sinar matahari, daging sapi dapat bertahan lebih lama tanpa rusak. Namun, perlu diperhatikan bahwa cara ini lebih cocok digunakan untuk mengawetkan daging sapi dalam jangka pendek. Sebaiknya daging sapi yang telah dijemur segera dimasak dan dikonsumsi dalam waktu relatif singkat agar tetap aman dan lezat untuk dikonsumsi.