Liputan6.com, Jakarta Contoh pelanggaran HAM tidak hanya kasus-kasus besar yang sering dimuat di media saja. Ada banyak contoh kasus pelanggaran HAM yang mungkin saja terjadi di sekitar kita. Bahkan, bukan tidak mungkin jika kita sendiri, secara sadar atau tidak sadar, telah melakukan salah satu contoh pelanggaran HAM.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan HAM, serta contoh pelanggaran HAM. Mengetahui beberapa contoh pelanggaran HAM dapat memberikan sedikit gambaran tentang apa saja yang bisa kita lakukan agar terhindar dari perbuatan yang melanggar HAM atau menjadi pelaku pelanggaran HAM.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini penting, sebab sampai saat ini masih ada banyak contoh pelanggaran HAM yang penanganannya masih belum selesai. Belum lagi, masih ada banyak korban dan pihak keluarganya, terpaksa hidup di tengah ketidakadilan.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, entah itu hanya pelajar atau warga sipil biasa, mungkin tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mengatasi sejumlah contoh pelanggaran HAM yang belum selesai, atau beberapa di antaranya berlangsung sampai sekarang. Namun, dengan memahami apa itu HAM dan contoh pelanggaran HAM, kita bisa menjaga diri kita, untuk setidaknya tidak menjadi pelaku pelanggaran HAM.
Berikut adalah sejumlah contoh pelanggaran HAM mulai dari yang ringan sampai yang berat, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (31/5/2023).
Contoh Pelanggaran HAM Berat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak contoh pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia. bahkan banyak di antaranya yang disorot oleh media massa, dan banyak diantaranya penanganannya masih tidak menemukan kejelasan. Berikut ini adalah sejumlah contoh pelanggaran HAM berat.
1. Penembakan Mahasiswa Trisakti 1998
Salah satu contoh pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia adalah peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti pada 1998. Â Peristiwa ini juga dikenal dengan nama Tragedi Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998 terhadap mahasiswa sedang melakukan demonstrasi guna menuntut presiden Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden.
Dari kejadian tragedi trisakti tersebut, terdapat empat mahasiswa trisakti tewas serta puluhan orang mengalami luka berat dan ringan. Mahkamah militer melakukan sidang terhadap beberapa terdakwa yang diduga telah menyebabkan adanya korban jiwa. Tetapi, mahkamah militer pada saat itu hanya memvonis dua terdakwa dengan hukuman pidana selama 4 bulan saja, empat terdakwa lainnya divonis 2-5 bulan pidana, sedangkan sembilan orang divonis 3-6 tahun penjara.
2. Penculikan Aktivis pada Tahun 1997-1998
Contoh pelanggaran HAM berat berikutnya adalah aksi penculikan aktivis pada rentang tahun 1997-1998. Penculikan aktivis 1997-1998 adalah penculikan aktivis pro demokrasi yang terjadi antara Pemilu Legislatif Indonesia 1997 dan jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998. Kasus penculikan aktivis ini dilakukan oleh tim khusus bernama Tim Mawar dan terdapat 13 aktivis yang masih hilang hingga saat ini dan 9 aktivis dilepas oleh penculiknya.
3. Kerusuhan Tanjung Priok Tahun 1984
Contoh kasus pelanggaran HAM berat adalah peristiwa Tanjung Priok yang terjadi pada tanggal 12 September 1984. Dalam peristiwa itu, terdapat korban, dengan rincian 24 orang teras, 26 luka berat, dan 19 orang luka ringan. Saat itu majelis hakim menyatakan 14 terdakwa dinyatakan bebas atas kasus ini.
4. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
Contoh pelanggaran HAM berat lainnya adalah Peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Peristiwa ini memilukan bagi etnis Tionghoa di Indonesia. Toko dan rumah mereka dijarah, dibakar, dan dihancurkan. Contoh pelanggaran HAM berat terjadi juga pada wanita Tionghoa. Mereka diperkosa, dilecehkan, dianiaya, dan dibunuh. Diperkirakan 1.188 orang tewas dan 85 wanita mengalami pelecehan seksual.
Advertisement
Contoh Pelanggaran HAM Ringan
Selain kasus-kasus besar tersebut, contoh pelanggaran HAM bukan tidak mungkin bisa terjadi di sekitar kita. Meski tidak mendapatkan sorotan media massa atau media sosial, tetap saja beberapa contoh kasus ini termasuk contoh pelanggaran HAM, meski skalanya lebih kecil atau ringan. Adapun contoh pelanggaran HAM ringan antara lain adalah sebagai berikut,
1. Perlakuan diskriminatif
Contoh pelanggaran HAM ini bisa terjadi ketika siswa diperlakukan secara tidak adil atau diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau latar belakang sosial-ekonomi mereka. Contohnya adalah pengabaian terhadap kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus, pengucilan terhadap siswa berdasarkan etnis, atau perlakuan tidak setara terhadap siswa perempuan dalam hal pendidikan atau kesempatan berpartisipasi.
2. Perundungan (bullying)
Contoh pelanggaran HAM ini bisa terjadi ketika siswa mengalami perundungan fisik, verbal, atau psikologis di sekolah. Perundungan dapat mengakibatkan kerugian emosional, fisik, dan akademik bagi siswa yang menjadi korban. Contohnya termasuk intimidasi, penghinaan, atau penindasan berkelanjutan oleh siswa atau kelompok siswa lainnya.
3. Pelanggaran privasi dan pengawasan yang tidak sah.
Contoh pelanggaran HAM ini terjadi ketika privasi siswa tidak dihormati atau ketika pengawasan yang tidak sah dilakukan oleh pihak sekolah. Contohnya adalah pengumpulan dan penggunaan data pribadi siswa tanpa izin atau penyebaran informasi pribadi siswa kepada pihak yang tidak berwenang.
4. Kekerasan fisik atau hukuman yang kejam
Contoh pelanggaran HAM ini terjadi ketika siswa mengalami kekerasan fisik oleh siswa atau staf sekolah, atau ketika hukuman yang kejam atau tidak manusiawi diterapkan. Contohnya adalah pukulan, tendangan, atau penanganan kasar terhadap siswa, atau hukuman fisik yang melampaui batas wajar dan tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku.
5. Pembatasan kebebasan berpendapat
Contoh pelanggaran HAM ini terjadi ketika siswa dilarang mengemukakan pendapat atau dihukum karena menyuarakan pandangannya. Pembatasan ini dapat meliputi sensor atau penghukuman terhadap siswa yang berpartisipasi dalam aktivitas protes, diskusi kontroversial, atau kegiatan politik di sekolah.
6. Ketidakadilan dalam sistem disiplin
Contoh pelanggaran HAM ini terjadi ketika siswa menghadapi sistem disiplin yang tidak adil, tidak proporsional, atau tidak transparan. Contohnya adalah hukuman yang berlebihan atau tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, pengambilan keputusan yang tidak objektif, atau ketidakmampuan siswa untuk mengajukan banding atau mendapatkan keadilan yang memadai.
Apa yang dimaksud HAM?
Setelah melihat sejumlah contoh pelanggaran HAM yang disebutkan sebelumnya, sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, mengapa hal itu bisa tergolong sebagai contoh pelanggaran HAM. Untuk menjawab hal itu, tentu penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan HAM.
HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia. Istilah itu mengacu pada hak dasar atau hak pokok yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan bawaan sejak lahir sehingga orang lain tak memiliki hak untuk melanggarnya. HAM bersifat universal di mana ia berlaku bagi semua orang dengan berbagai ras, suku, etnik, agama dan kedudukan.
Menurut PBB, HAM adalah hak yang melekat pada semua manusia, tanpa memandang ras, jenis kelamin, kebangsaan, suku, bahasa, agama, atau status lainnya. Menurut UU No. 39/1999 tentang HAM, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dilindungi negara, hukum, pemerintah, dan tiap orang, demi kehormatan, harkat, dan martabat manusia.
HAM mencakup beberapa hal yakni hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak asasi hukum, hak asasi ekonomi, hak asasi peradilan, dan hak asasi sosial budaya.
Hak Asasi Pribadi
Hak asasi pribadi adalah hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang. Contohnya, hak kebebasan menyampaikan pendapat, hak kebebasan untuk menjalankan peribadatan serta dalam memeluk agama, hak kebebasan untuk bepergian, hak kebebasan untuk memilih serta aktif dalam suatu organisasi.
Hak Asasi Politik
Hak ini terkait dengan kehidupan berpolitik seseorang. Ini seperti hak untuk dipilih dan memilih, hak mendirikan partai politik atau ikut kegiatan pemerintah.
Hak Asasi Hukum
Setiap orang mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Selain itu hak mendapatkan perlindungan dan pelayanan hukum.
Hak Asasi Ekonomi
Hak asasi ini terkait dengan tata cara dalam membeli memiliki serta menjual dan dalam memanfaatkan sesuatu. Contoh hak asasi ekonomi: hak asasi ekonomi dalam kebebasan membeli, hak asasi ekonomi untuk kebebasan dalam mengadakan serta melakukan perjanjian atau kontrak, hak asasi ekonomi untuk kebebasan memiliki sesuatu dan hak asasi ekonomi tentang kebebasan mempunyai pekerjaan yang layak.
Hak Asasi Peradilan
Hak ini terkait dengan bagaimana tiap individu mendapat perlakuan sama dalam tata cara pengadilan. Hak mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan.
Hak Asasi Sosial Budaya
Hak Asasi sosial budaya terkait dengan kehidupan bermasyarakat. Bisa mendapatkan pengajaran atau mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
Advertisement
Jenis-Jenis Pelanggaran HAM
Setelah mengetahui sejumlah contoh pelanggaran HAM yang telah disebutkan sebelumnya, penting untuk diketahui bahwa semua contoh pelanggaran HAM tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni sebagai berikut:
1. Kejahatan Kemanusiaan
Kejahatan manusia ini merujuk pada jenis pelanggaran HAM pada tindakan pembunuhan massal yang terjadi secara sistematis yang meluas ditujukan kepada suatu kelompok penduduk sipil yang meliputi aksi:
- Pembunuhan
- Pemusnahan
- Perbudakan
- Pemindahan paksa penduduk
- Perampasan berat atas kebebasan fisik
- Penyiksaan
2. Kejahatan Genosida (Genocide)
Kejahatan genosida termasuk dalam jenis pelanggaran HAM berat yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court. Genosida merupakan sebuah pembantaian secara massal atau besar-besaran yang secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud dan tujuan untuk memusnahkan hingga punah bangsa tersebut.
3. Pelanggaran HAM Ringan
Pelanggaran HAM ringan adalah bentuk pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa namun harus tetap dilindungi karena sangat berbahaya bagi individu. Jenis dari pelanggaran HAM ringan, dapat dilihat sebagai berikut:
- Melakukan penganiayaan
- Melakukan hal yang berakibat dapat mencemarkan nama baik seseorang
- Menghalangi seseorang untuk menyampaikan aspirasinya dengan berbagai cara
- Melakukan aksi kekerasan dengan pemukulan
Â
Upaya Penyelesaian Masalah HAM
Pemerintah tentu saja menjadi pihak yang paling bertanggung jawab ketika terjadi pelanggaran HAM. Maka sebagai bentuk upaya untuk mengatasi permasalah terkait HAM, negara membentuk sejumlah lembaga Komnas HAM dan Pengadilan HAM.
Di samping itu, negara juga membentuk instrumen aturan terkait HAM antara lain,
- UUD 1945 beserta amandemenya.
- Tap MPR No. XVII/MPR/1998
- UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
- UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
- UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
- UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
- Piagam PBB 1945
- Deklarasi Universal HAM 1948
- Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik
- Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
Meski pemerintah dan negara menjadi pihak yang bertanggung jawab jika terjadi pelanggaran HAM di wilayah kekuasaannya, namun kita sebagai warga negara juga memiliki peran penting, untuk setidaknya meminimalisasi munculnya contoh pelanggaran HAM. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi munculnya contoh pelanggaran HAM, antara lain sebagai berikut,
- Memberikan edukasi. Langkah pencegahan pelanggaran HAM bisa kita lakukan melalui edukasi. Hal ini dapat dilakukan dengan berkomunikasi dan berdiskusi dengan orang-orang terdekat, baik itu teman, keluarga, atau komunitas. Mengajarkan perilaku yang bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial, membagikan narasi positif, serta menghindari menghina atau merendahkan orang lain adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran ujaran kebencian.
- Melaporkan. Jika kita menyaksikan tindak pelanggaran HAM adalah dengan melaporkan kepada pihak yang berwenang.
- Memberikan dukungan pada korban. Solidaritas dan dukungan kepada individu atau kelompok yang menjadi korban pelanggaran HAM adalah langkah penting dalam membangun lingkungan yang aman dan inklusif. Dengan menunjukkan bahwa kita menolak pelanggaran HAM dan siap untuk membela mereka yang terkena dampaknya, kita dapat memberikan kekuatan dan harapan kepada para korban.
Advertisement