Sukses

Asyifa Artinya dalam Al-Qur'an, Obat Penyakit Hati dan Fisik

Asyifa artinya obat atau penyembuh.

Liputan6.com, Jakarta - Asyifa secara bahasa, sebuah kata yang memiliki makna mendalam dalam bahasa Arab. Secara etimologi, asyifa artinya berasal dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf ش–ف–ي yang mengandung arti obat atau penyembuhan.

Makna asyifa dalam Al-Qur'an sebagaimana ditafsirkan oleh para ulama, tidak hanya terbatas pada penyembuhan penyakit fisik, tetapi juga mencakup penyembuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Asyifa artinya dalam Al-Qur'an kesembuhan atau obat untuk penyakit hati, termasuk keraguan, kesedihan, dan kegelisahan.

Asyifa artinya dalam konteks spiritual, sebenarnya lebih merujuk pada penyembuhan dan pemulihan rohani. Al-Qur'an sebagai Asyifa artinya dapat mendatangkan kedamaian dan ketenangan dalam hubungan manusia dengan Allah SWT.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang asyifa artinya dalam Al-Qur'an, Minggu (4/6/2023).

2 dari 3 halaman

Artinya Secara Bahasa

Asyifa artinya dapat diuraikan melalui dua pola yang berbeda sebagaimana dikutip dari buku "Lisan Al-Arab Juz 19" yang ditulis oleh Jamal al-Din Muhammad ibn Manzur al-Ansariy. Pertama, nama Asyifa artinya terdiri dari huruf-huruf ش–ف–ي yang mengalami perubahan menjadi شفى–يشفى–شفا, dengan makna yang terkait dengan obat terkenal yang memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit secara efektif.

Kedua, Asyifa artinya juga terbentuk dari huruf-huruf ش–ف–و yang membentuk bentuk شفا, yakni pinggir, tepi, melampaui batas, atau menghadapi situasi yang berpotensi menghancurkan. Nama Asyifa artinya secara bahasa mencerminkan sifat-sifat seperti kekuatan penyembuhan, kemampuan untuk melampaui keterbatasan, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan.

Artinya dalam Al-Qur'an

Kata Syifa atau Asyifa disebut sebanyak enam kali dalam Al-Qur'an, yakni dalam surat-surat Yunus (10:57), An-Nahl (16:69), al-Syu'ara (26:80), At-Taubah (9:14), Al-Isra (17:82), dan Fushilat (41:44). Dalam jurnal penelitian berjudul Makna Syifa’ dalam Al-Qur’an (Studi komparatif penafsiran M. Quraish Shihab dan Asy-Sya’rawi) (2020) oleh Sholahuddin Alby, Asyifa artinya dalam Al-Qur'an secara eksplisit disebut sebagai Asy-Syifa atau obat penyembuhan.

Namun, para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai jenis penyakit yang dapat disembuhkan olehnya.

Ada yang berpendapat bahwa Al-Qur'an hanya menjadi obat untuk penyakit hati. Sementara ada juga yang berpendapat bahwa Al-Qur'an dapat menyembuhkan penyakit jasmani, atau mungkin keduanya sekaligus. Meskipun ada perbedaan pendapat, pengakuan akan kehebatan dan kekuatan penyembuhan Al-Qur'an tidak diragukan.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ 

Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus ayat 57)

Al-Qur'an memiliki potensi untuk memberikan penyembuhan dan pengaruh positif atau Asyifa terhadap kondisi baik fisik maupun spiritual manusia. Sebagai sumber petunjuk dan pedoman hidup, Al-Qur'an memiliki nilai penghiburan dan penyembuhan yang mendalam bagi mereka yang memahami dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh.

3 dari 3 halaman

Artinya dalam Tafsir

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya berjudul Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an (2002), kata "syifa'" umumnya diartikan sebagai penyembuhan atau obat, dan juga merujuk pada pembebasan dari kekurangan atau hambatan dalam mencapai manfaat. Dalam tafsirnya terhadap ayat Yunus ayat 57, M. Quraish Shihab menyatakan bahwa Asyifa artinya merujuk pada penyembuhan penyakit dalam hati.

Namun, ulama juga memahami bahwa tafsirnya dapat menyembuhkan penyakit fisik. Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam bukunya berjudul Cahaya Al-Qur’an Tafsir Tematik Surat Huud – Al-Isra’ menegaskan Asyifa artinya dalam Al-Qur'an tidak terbatas hanya pada penyakit hati, melainkan juga dapat berfungsi sebagai obat untuk penyakit fisik, karena membaca ayat-ayat tersebut akan memberikan berkah yang dapat menyembuhkan penyakit.

Dalam buku Al-Qur'an for Life Excellence: Tips-Tips Cemerlang dari Al-Qur'an (2007) karya Danial Zainal Abidin, diungkapkan bahwa Dr. Ahmed El-Kadi dari Klinik Akbar di Panama City, Florida, melakukan penelitian tentang dampak mendengarkan bacaan Al-Qur'an terhadap denyut jantung, tekanan darah, saraf, dan otot. Penelitian ini melibatkan partisipan yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk non-Muslim dan non-Arab.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang mendengarkan bacaan Al-Qur'an mengalami perubahan fisiologi yang positif dalam tubuh mereka. Temuan ini kemudian dipublikasikan dalam Islamic Perspective in Medicine oleh Dr. Shahid Athar. Penelitian ini memberikan bukti tentang pengaruh positif dari mendengarkan bacaan Al-Qur'an terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia secara luas.

Pemahaman mengenai Asyifa artinya obat, tidak hanya berlaku dalam konteks penyakit fisik, tetapi  mencakup kesembuhan dan penyembuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menyembuhkan penyakit jasmani, ayat-ayat Al-Qur'an juga memiliki kekuatan untuk menyembuhkan kerusakan dan ketidaksempurnaan pada jiwa dan hati manusia. Ayat-ayat suci tersebut mampu memberikan penghiburan, pengarahan, dan penyelesaian bagi masalah-masalah kehidupan yang kompleks.

ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖفِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ 

Artinya: "kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat (Asyifa) yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir." (QS. An-Nahl Ayat 69)

Dalam perspektif Islam, tidak mengherankan jika Al-Qur'an dipercaya bukan hanya sekadar kitab suci. Melainkan sumber petunjuk hidup yang mengandung penyembuhan bagi semua penyakit dan kesulitan yang dihadapi manusia. Ayat-ayat Al-Qur'an, ketika dibaca dengan penuh keikhlasan dan keyakinan, memiliki kekuatan untuk mengubah kondisi dan mengobati berbagai masalah.