Sukses

16 Penyebab Osteoporosis, Gejala, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Simak beragam penyebab osteoporosis berikut, disertai gejala, cara mengatasi dan pencegahannya.

Liputan6.com, Jakarta Osteoporosis adalah salah satu penyakit yang menyerang tulang. Penyakit tulang ini sangat mungkin menimpa semua orang. Kendati demikian, usia lanjut merupakan penyebab osteoporosis yang paling besar.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Nicolaas C. Budhiparama, MD.,PhD yang merupakan Mantan Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, “ya, usia lanjut kerap berisiko dan lebih cepat mengalami kondisi ini dibandingkan yang lain”.

Sedangkan menurut WHO, osteoporosis adalah jenis penyakit yang memiliki ciri khas seperti massa tulang yang rendah dengan disertai perubahan pada mikro-arsitektur tulang, serta adanya penurunan kualitas jaringan tulang. Beberapa hal tersebut yang pada akhirnya menimbulkan kerapuhan pada tulang dan menambah risiko terjadinya patah tulang.

Saat osteoporosis, akan terjadi penurunan pada massa dan trabekulasi tulang yang disebabkan karena adanya peran sel osteoblast dan osteoklas yang tidak seimbang. Ini karena sel osteoklas yang berperan untuk meresorpsi tulang justru lebih aktif dari pada sel osteoblast yang memiliki peran dalam proses pertumbuhan tulang, sehingga hal inilah yang akhirnya menyebabkan keroposnya tulang.

Itulah mengapa, menjadi penting untuk memahami apa sebenarnya penyebab osteoporosis. Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai penyebab osteoporosis, gejala, cara mengatasi, dan pencegahannya, Kamis (18/2/2021).

2 dari 5 halaman

Jenis dan Penyebab Osteoporosis

Jenis osteoporosis sendiri ada dua. Jenis pertama yaitu osteoporosis primer. Penyebab osteoporosis ini bukan karena penyakit, akan tetapi disebabkan karena faktor hormonal dan usia. Sedangkan jenis osteoporosis yang kedua yaitu osteoporosis sekunder. Penyebab osteoporosis ini dikarenakan ada penyakit lain yang menyerang, dan tentunya disebabkan banyak faktor.

Berikut ini beberapa faktor penyebab osteoporosis yang perlu diwaspadai:

Faktor yang tidak dapat diubah:

1. Riwayat keluarga

2. Jenis kelamin perempuan

3. Usia

4. Ras Asia & Kaukasia

5. Menopause

6. Ukuran badan

 

Faktor yang dapat diubah:

1. Kurang aktivitas fisik

2. Kurang asupan kalsium

3. Kurang asupan protein

4. Kurang paparan sinar matahari

5. Kurang asupan vitamin D

6. Terlalu tinggi asupan kafein

7. Konsumsi alkohol

8. Kebiasaan merokok

9. Rendahnya hormon estrogen

10. Pengaruh jenis obat tertentu (steroid)

3 dari 5 halaman

Gejala Osteoporosis

Setelah memahami apa saja penyebab osteoporosis, penting juga untuk mengetahui apa saja gejala saat osteoporosis menyerang. Beberapa gejala tersebut antara lain:

1. Nyeri pada tulang belakang.

2. Postur tubuh yang semakin membungkuk.

3. Tubuh yang makin terlihat pendek.

4. Serta patah tulang meski karena cedera ringan.

Ssebenarnya diagnosis penyakit osteoporosis bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter, serta pemeriksaan penunjang seperti x-ray, laboratorium, dan densitometry. Pemeriksaan bone mineral densitometry (BMD) adalah standar terbaik untuk mengetahui kepadatan tulang yang akan memberi informasi perihal prognosis, prediksi fraktur, serta diagnosis osteoporosis.

Sebenarnya, seseorang tidak akan selalu mengalami kondisi fraktur meski terkena osteoporosis. Sebab kemungkinan terjadinya fraktur pada penderita osteoporosis sangat mungkin diprediksi dengan menggunakan bantuan alat skoring FRAX (Fracture Risk Assesment Tool).

Nilai yang dihasilkan dari FRAX tersebut akan menggambarkan risiko fraktur akibat penyakit osteoporosis hingga 10 tahun yang akan datang. Hasil nilai atau skor tersebut bisa didapatkan dengan perhitungan yang berdasarkan beberapa komponen, seperti jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, konsumsi alkohol, riwayat fraktur, kebiasaan merokok, konsumsi steroid, penyakit penyerta, rheumatoid artritisdan, dan juga skor kepadatan tulang.

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Osteoporosis

Cara mengatasi osteoporosis bisa dilakukan dengan terapi non-farmakologis serta farmakologis. Jenis terapi non-farmakologis sendiri bisa dilakukan dengan:

1. Pemberian nutrisi yang tepat seperti vitamin, protein, karbohidrat, suplemen kalsium, suplemen vitamin D, pemberian mineral dan elektrolit.

2. Aktivitas fisik yang optimal.

3. Gaya hidup yang sehat.

4. Olahraga.

5. Tindakan pencegahan dari kecelakaan atau trauma.

 

Sedangkan untuk terapi farmakologis dilakukan dengan pemberian obat-obatan anti pengeroposan, antara lain:

1. Obat non-hormonal (vitamin D3, kalsitonin, bisfosfonat).

2. Obat hormonal (estrogen replacement, selective estrogen receptor modulator, hormone paratiroid intermiten).

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Osteoporosis

Kendati demikian, mencegah berbagai penyebab osteoporosis lebih penting untuk dilakukan sejak dini. Mencegah beragam penyebab osteoporosis sejak awal akan mencegah fraktur dan terjadinya cacat yang diakibatkan osteoporosis. Cara untuk mencegahnya yaitu:

1. Cukupi asupan Kalsium & Vitamin D.

2. Olahraga secara teratur.

3. Hindari merokok dan konsumsi alkohol.

4. Menghindari cidera ringan seperti terjatuh.

5. Konsultasi dokter mengenai kesehatan tulang.

6. Test kepadatan tulang.

 

Bahkan, jika memang diperlukan bisa juga dilakukan terapi medis. Selain itu, coba untuk latihan jasmani untuk mencegah dan mengobati osteoporosis. Kegiatan latihan jasmani itu sendiri bisa menggunakan beban yang berguna dalam membantu melenturkan serta menguatkan tulang.

Contoh latihan sederhana yang bisa dilakukan yaitu berjalan, menari, naik-turun tangga. Olahraga seperti jogging, jalan cepat, sepeda statis, senam aerobic, renang, dan latihan beban.

Dengan mengetahui apa saja penyebab osteoporosis di atas, serta cara pencegahan bahkan cara pengobatannya, maka hendaknya lebih mengatur perihal gaya hidup agar lebih sehat.