Liputan6.com, Jakarta Pengertian positioning adalah tindakan perusahaan dalam merancang produk dan strategi pemasaran agar dapat menciptakan kesan tertentu yang diingat di benak konsumen. Secara sederhana, positioning adalah strategi untuk menguasai pikiran konsumen, dengan apa yang ditawarkan perusahaan.Â
Pengertian lain mengenai positioning juga bisa diartikan sebagai strategi untuk menciptakan citra perusahaan dan produknya di benak konsumen, baik itu konsumen individu, perusahaan, maupun pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
Strategi positioning berkaitan erat dengan persepsi konsumen terhadap manfaat suatu produk, baik itu secara nyata maupun dalam bentuk harapan. Lebih lanjut, strategi positioning menggambarkan keunggulan terhadap suatu produk, merek, nama, atau bisnis dalam bentuk hubungan asosiatif (berhubungan satu sama lain).
Berikut ini ulasan mengenai pengertian positioning menurut para ahli beserta tujuan, manfaat, dan aspek-aspeknya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (8/2/2022).
Pengertian Positioning Menurut Para Ahli
Ada sejumlah pendapat lain mengenai pengertian positioning menurut para ahli, antara lain:
Kotler
Pengertian positioning adalah tindakan merancang penawaran serta citra perusahaan, agar mampu menempati posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya.
Yoram Wind
Positioning sebagai "reason for being" yakni identitas dan kepribadian perusahaan dalam benak pelanggan.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller
Positioning adalah strategi untuk merancang penawaran dan membentuk citra perusahaan agar bisa memperoleh tempat khusus dalam benak konsumen.
Advertisement
Tujuan Positioning
Tujuan positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang lebih unggul dalam benak konsumen. Dalam mencapai tujuanya, proses yang akan dilakukan adalah melalui strategi penargetan pemasaran atau segmenting targeting positoning (STP).
Segmenting targeting positoning adalah serangkaian kegiatan strategi perusahaan dalam memulai kegiatan, memilih sasaran, hingga menempatkan perusahaan di antara kelompok-kelompok perusahaan sesuai dengan struktur pasarnya. Biasanya konsumen mengartikan posisi produk atau perusahaan berdasarkan pada nilai (value) yang terkandung di dalamnya. Nilai yang dimaksud, bukan hanya sekadar kualitas produknya saja, tetapi mencakup atribut-atribut yang dikandung oleh produk tersebut, apakah mampu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dibanding produk pesaing lainnya.
Semakin tinggi nilai yang dikandung, maka akan semakin tinggi pula posisi yang ditempatkan oleh konsumen dalam benak mereka. Indikator tersebut bisa kita dilihat, bila mana seluruh atau sebagian besar konsumen dengan mudah menyebutkan merek produk kita dibanding merek produk lainnya. Merek yang telah memiliki posisi yang tinggi dalam benak konsumen, akan menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat pelanggan memerlukan solusi.
Manfaat Positioning
Berdasarkan buku Manajemen Periklanan oleh Rachmat Kriyantono, Ph.D, secara umum positioning mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Membantu perusahaan atau pengiklan menyampaikan manfaat dan kelebihan produk kepada konsumen dan membedakanya, dengan produk pesaing lainya.
2. Memudahkan konsumen untuk mengenali dan memilih produk.
3. Mengkomunikasikan identitas (brand personality) atau jiwa suatu merek (brand soul).
4. Menciptakan citra dan persepsi produk para konsumen.
5. Membuat indah kegiatan persaingan di pasar, melalui konsep-konsep yang ditunjukkan ke pikiran konsumen.
Advertisement
Aspek-Aspek Positioning
Menurut Indrawati dalam bukunya yang berjudul Marketing for Non-Marketing Managers (2019) menjelaskan beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika menyusun strategi positioning adalah:
1. Brand positioning
Dalam strategi positioning, mewajibkan seorang pemasar untuk mendefinisikan dan mengkomunikasikan persamaan dan perbedaan antara brand perusahaan dan pesaingnya. Hal tersebut wajib dilakukan guna membangun brand yang kuat serta agar terhdindar dari jebakan komoditas. Seorang pemasar harus yakin bahwa ia bisa mendiferensiasi segalanya. Pembangunan brand yang kuat perlu dilakukan sebab brand memiliki peranan yang penting, yaitu bisa menunjukkan kualitas suatu produk, mengurangi risiko, dan menunjukkan sebuah prestige. Lebih lanjut, ada beberapa tahap untuk membangun brand positioning adalah  mengidentifikasi pesaing, menganalisis pesaing, mengindentifikasi points of difference (PODs) dan point of parity (POPs), memilih PODs dan POPs, dan membangun brand positioning.
2. Product positioning
Product positioning adalah keputusan seorang pemasar untuk mencapai citra merek tertentu yang terkait dengan persaingan dalam satu segmen pasar. Product positioning menjelaskan brand image secara eksplisit dan posisi produk dalam dalam persaingan. Product positioning mempunyai dampak yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan. Jika suatu produk gagal untuk menentukan posisi dalam persaingan, maka akan sulit bagi produk atau brand tersebut untuk melakukan penjualan dan sulit menarik kembali perhatian dari konsumen. Product positioning biasanya berhubungan dengan brand perusahaan. Akan tetapi, ada juga beberapa perusahaan yang menggunakan product positioning untuk menggambarkan kategori produk. Secara garis besar, product positioning berfungsi untuk menggambarkan kategori produk, keunggulan produk, serta kompetitor dari suatu produk.
3. Product repositioning
Product repositioning merujuk pada keputusan yang sengaja dibuat untuk mengubah cara padang konsumen terhadap suatu produk secara signifikan. Hal ini dilakukan karena cara pandang konsumen terhadap image sebuah produk cenderung berubah-ubah seiring dengan perubahan kebutuhan konsumen dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Product repositioning merupakan tindakan yang tidak mudah untuk dilakukan. Sebab dibutuhkan upaya yang sangat keras agar konsumen bisa melupakan pandangan terhadap image produk lama dan menggantinya dengan image yang baru.