Sukses

Penyebab Mata Minus pada Anak dan Cara Mengatasinya Agar Tak Semakin Parah

Kenali penyebab mata minus pada anak agar Anda bisa mencegahnya terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi mata minus bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebab mata minus pada anak masih belum dipastikan secara jelas. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebab mata minus pada anak bisa terjadi di antaranya karena faktor keturunan (genetik) atau bahkan faktor eksternal. 

Mata minus atau rabun jauh merupakan salah satu gangguan kesehatan mata yang menyebabkan penderitanya tidak bisa melihat objek jarak jauh dengan jelas. Bagi orang tua, penting untuk mengetahui penyebab mata minus pada anak sedini mungkin. Hal ini berguna agar anak tidak mengalami kondisi mata minus sejak kecil.

Pasalnya, anak yang sejak dini sudah terjangkit mata minus akan sangat mengganggu aktivitas yang sedang aktif-aktifnya. Apabila kondisi mata minus tidak diatasi dengan baik, maka memungkinkan juga kondisinya semakin parah.

Untuk itu, bagi para orang tua penting untuk lebih peka terhadap kondisi anak apabila telah terlihat gejala mata minus. Berikut ini Liputan6.com, Sabtu (21/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber membahas seputar mata minus pada anak. Di sini telah terangkum penyebab mata minus pada anak, gejala mata minus, serta cara mengatasi agar kondisinya tidak semakin parah.

2 dari 5 halaman

Mengenal tentang Mata Minus pada Anak

Sebelum masuk mengenal tentang penyebab mata minus pada anak, sebaiknya penting untuk mengetahui apa itu mata minus. Sebenarnya mata minus adalah salah satu kondisi terkait gangguan penglihatan. Kondisi ini merupakan salah satu gangguan refraksi dalam mata yang paling sering ditemui.

Mata minus bisa terjadi karena ada sinar yang masuk ke dalam mata, yang diproteksikan pada satu titik di depan retina. Mata minus atau rabun jauh merupakan salah satu gangguan kesehatan mata yang menyebabkan penderitanya tidak bisa melihat objek jarak jauh dengan jelas. Mata minus ini bisa terjadi pasa siapa saja, termasuk anak-anak.

Enggak jarang mata minus cukup sulit untuk diketahui atau samar apabila terjadi pada anak-anak. Padahal, apabila orang tua tidak memahami gejala atau tanda yang dirasakan anak dengan mata minus bisa mengganggu aktivitasnya dan bisa memperparah kondisinya.

Mata minus pada anak bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab, di antaranta keturunan, kebiasaan buruk saat membaca buku, atau kebiasaan menggunakan gadget dalam waktu yang lama.

3 dari 5 halaman

Penyebab Mata Minus pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Saat ini penyebab mata minus pada anak belum dipastikan secara jelas. Ada beberapa kemungkinan penyebab mata minus pada anak bisa terjadi di antaranya karena faktor keturunan atau bahkan faktor eksternal.

Penyebab mata minus pada anak karena keturunan apabila Anda menderita mata minus atau rabun jauh. Maka kemungkinan anak terjangkit atau menderita mata minus sangat besar. Terlepas dari faktor bawaan, mata minus juga bisa terjadi oleh faktor eksternal.

Faktor eksternal penyebab mata minus pada anak biasanya diakibatkan oleg kebiasaan buruk yang sering dilakukan. Misalnya saja anak terbiasa melihat benda apapun yang didekatkan ke matanya seperti membaca buku, bermain gadget, dan lain sebagainya. Apabila kebiasaan buruk ini dibiarkan dalam jangka waktu lama maka bisa merusak mata anak.

Penyebab lainnya, anak terlalu sering main di dalam ruangan. Padahal, mata yang terkena paparan sinar cahaya alami sanghat penting untuk mencegah mata minus pada anak. Untuk itu, Anda perlu membantu anak untuk melakukan kegiatan di luar ruangan.

Anak yang terbiasa mendapatkan cahaya yang minim atau bahkan gelap dalam melakukan aktivitasnya, juga memungkinkan anak terjangkit mata minus. Hal ini dikarenakan mata perlu bekerja ekstra saat pencahayaan ruangan kurang. Begitu juga dengan pencahayaan yang terlalu terang, juga tidak baik untuk penglihatan anak.

Selain beberapa kebiasaan sehari-hari yang kurang baik tersebut, anak yang kurang mengonsumsi sayur, buah, dan makanan sehat lainnya juga bisa menjadi faktor penyebab mata minus pada anak.  

4 dari 5 halaman

Gejala Mata Minus pada Anak yang Umum Dirasakan

Kesulitan Melihat Benda yang Jauh

Bagi orang tua, tanda yang sangat mudah dikenali apabila anak sedang mengalami mata minus adalah sering mengeluh kesulitan melihat benda yang jaraknya jauh. Mengeluhnya anak yang sedang menderita mata minus akan semakin sering apabila kondisi minusnya sudah tergolong tinggi.

Kalau anak Anda sudah merasakan keluhan dalam melihat benda yang jauh, maka Anda perlu bersegera untuk memeriksakannya ke dokter mata. Apabila tidak disegerakan, ditakutkan akan memperburuk kondisi matanya.

Anak Sering Memicingkan Mata

Selain mengeluh kesulitan untuk melihat benda yang jaraknya cukup jauh, tanda atau gejala lainnya yang bisa segera orang tua waspadai pada anak selanjutnya adalah anak suka memicingkan mata. Ya, kalau Anda sering mendapati anak memicingkan mata saat membaca, menonton, atau melihat benda yang jaraknya jauh, maka Anda perlu mewaspadainya.

Pasalnya, kebiasaan memicingkan mata saat melihat ini bisa menjadi tanda kalau anak mengalami rabun jauh. Jangan membiarkan kondisi ini, karena anak mungkin berisiko terkena gangguan kesehatan mata lainnya seperti berkedip dalam waktu yang sering.

Mengeluh Pusing Terlalu Sering

Akibat kesulitan melihat, membuat mata sang anak menjadi lelah. Hal ini membuat anak sering merasakan sakit kepala. Apabila ini dibiarkan, sakit kepala yang dirasakannya bisa mengganggu aktivitasnya.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Mata Minus pada Anak Agar Tak Semakin Parah

Biasakan Menggunakan Kacamata Minus

Penderita mata minus biasanya akan dianjurkan untuk menggunakan kacamata minus. Penggunaan kacamata minus berguna untuk mencegah bertambahnya minus pada mata.

Apabila anak Anda yang sudah dideteksi menderita mata minys dan tidak rutin memakai kacamata, maka akan membuat matanya terus-terusan menyesuaikan penglihatan. Makin jarang anak menggunakan kacamata minusnya, maka makin cepat juga pertambahan minus matanya.

Anda bisa memilihkan anak kacamata yang memiliki tali. Hal ini berguna agar kacamata tidak mudah terjatuh atau hilang. Pilihlah kacamata yang bisa menggantung di leher. Selain itu, pilih juga model kacamata yang disukai anak, agatr anak tertarik menggunakannya.

Konsumsi Makanan Bergizi

Memberikan anak makanan yang bergizi merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatannya, khususnya kesehatan matanya. Anda bisa memilihkan makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan matanya seperti wortel, sayuran hijau, serta buah-buahan yang memiliki rasa asam seperti jeruk dan lemon.

Anda juga bisa memberikan anak makanan dengan kandungan omega-3 seperti ikan makerel dan sarden.

Pastikan Penerangan Selalu Cukup

Anda juga perlu memastikan kalau anak mendapatkan cahaya yang cukup di setiap kegiatannya. Hal ini berguna untuk mencegah minus mata pada anak menjadi bertambah atau semakin parah.

Apabila anak ingin membaca, pastikan tempat yang digunakan untuk membaca mendapatkan pencahayaan yang baik agar otot-otot mata bekerja secara normal. Apabila pencahayaan yang didapatkan kurang, maka bisa membuat otot-otot mata anaka bekerja lebih keras untuk menangkap objek.