Sukses

Tata Cara Memandikan Jenazah Beserta Doanya yang Lengkap Menurut Islam

Tata cara memandikan jenazah beserta doanya memiliki berbagai ketentuan yang harus dipenuhi

Liputan6.com, Jakarta Tata cara memandikan jenazah beserta doanya wajib diketahui setiap umat Islam. Apalagi, semua orang di dunia ini pasti akan meninggal tanpa terkecuali. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dalam memandikan jenazah yang benar menurut ajaran Islam. 

Berbagai ketentuan, syarat, dan peralatan perlu dipahami setiap orang yang akan memandikan jenazah. Tidak sembarang orang yang bisa memandikan jenazah, karena itulah tata cara memandikan jenazah dan doanya ini sangat penting diketahui umat muslim.

Tata cara memandikan jenazah beserta doanya memiliki berbagai ketentuan yang harus dipenuhi. Jangan sampai kamu salah dalam memandikan jenazah keluarga atau orang terdekat. Apalagi mengurus jenazah merupakan amalan yang hukumnya fardlu kifayah bagi umat Islam.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (30/11/2019) tentang tata cara memandikan jenazah beserta doanya

2 dari 7 halaman

Syarat dalam Memandikan Jenazah

Sebelum mengetahui tata cara memandikan jenazah beserta doanya, kamu perlu mengetahui syarat orang yang bisa memandikan jenazah dan syarat jenazah yang dimandikan.

Syarat Orang Yang Dapat Memandikan Jenazah

- Beragama Islam, baligh, berakal atau sehat mental.

- Berniat memandikan jenazah.

- Mengetahui hukum memandikan jenazah

- Amanah dan mampu menutupi aib jenazah.

Syarat Jenazah yang Dimandikan

- Beragama Islam

- Ada sebagian tubuhnya meski sedikit yang bisa dimandikan

- Jenazah tidak mati syahid

- Bukan bayi yang meninggal karena keguguran

- Jika bayi lahir sudah meninggal, tidak wajib dimandikan

3 dari 7 halaman

Ketentuan Memandikan Jenazah

Berikut beberapa ketentuan yang harus diketahui sebelum tata cara memandikan jenazah beserta doanya:

- Orang yang paling utama memandikan dan mengkafani jenazah laki-laki adalah orang yang diberi wasiat, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga kandungnya, keluarga terdekatnya yang laki-laki, dan istrinya.

- Orang yang paling utama memandikan dan mengkafani jenazah perempuan adalah ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.

- Yang memandikan jenazah anak laki-laki boleh perempuan, sebaliknya untuk jenazah anak perempuan boleh laki-laki yang memandikanya.

- Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami. Atau sebaliknya, seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai istri, jenazah tersebut tidak dimandikan tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai sarung tangan.

Hukum ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam dalam hadis Abu Daud dan Baihaqi yang berbunyi, "Jika seorang meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki meninggal di tempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya, maka kedua jenazah itu ditayamumkan, lalu dikuburkan karena kedudukannya sama seperti tidak mendapat air." (H.R Abu Daud dan Baihaqi)

4 dari 7 halaman

Peralatan Memandikan Jenazah

Berikut beberapa peralatan yang dibutuhkan sebagai tata cara memandikan jenazah beserta doanya:

- Tempat memandikan jenazah di tempat yang tertutup

- Air secukupnya

- Sabun, air yang diberi bubuk kapur barus dan wangi-wangian

- Sarung tangan untuk memandikan jenazah

- Sedikit kapas

- Potongan atau gulungan kain kecil-kecil

- Handuk dan kain basahan

5 dari 7 halaman

Niat Memandikan Jenazah Perempuan dan Laki-laki

Sebagai tata cara memandikan jenazah beserta doanya, kamu perlu memahami niat memandikan jenazah perempuan dan laki-laki yang berbeda.

Berikut niat memandikan jenazah perempuan:

Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa

Artinya: " Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (wanita) ini karena Allah Ta'ala."

Berikut niat memandikan jenazah laki-laki:

Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa

Artinya: " Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (pria) ini karena Allah Ta'ala."

6 dari 7 halaman

Tata Cara Memandikan Jenazah Beserta Doanya

Dengan mengetahui berbagai ketentuan dalam tata cara memandikan jenazah beserta doanya ini, maka kamu sudah bisa memandikan jenazah.

Berikut tata cara memandikan jenazah beserta doanya yang benar menurut Islam:

1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan untuk dimandikan

2. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat

3. Setelah itu bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.

4. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar.

5. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.

6. Kemudian siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah

7. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dan kiri masing-masing 3 kali.

8. Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang.

9. Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.

10. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

11. Setelah itu siram dengan air kapur barus.

12. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat.

13. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.

7 dari 7 halaman

Catatan Penting dalam Memandikan Jenazah

- Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan.

- Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya.

- Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.

- Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang.

- Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus.

Setelah tata cara memandikan jenazah beserta doanya ini selesai, maka rangkaian mengurus jenazah tinggal mengkafaninya.

 

Â