Liputan6.com, Jakarta Orientasi adalah perkenalan untuk bisa menentukan sikap berupa arah dan pandangan yang mendasari pikiran. Orientasi umumnya dilakukan di sekolah dan saat perekrutan karyawan baru. Di manapun itu, orientasi adalah hal lumrah yang mendatangkan banyak manfaat.
Orientasi di sekolah sudah biasa dan banyak yang membahasnya. Sementara orientasi dalam perekrutan karyawan baru bagi sebagian orang masih cukup awam. Dalam proses perekrutan karyawan baru, orientasi adalah bentuk perkenalan sekaligus penyesuaian karyawan baru untuk lebih memahami perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
Pada tahap ini pula, orientasi sangat diperlukan bagi karyawan baru untuk menyesuaikan diri. Terutama berkaitan dengan pekerjaan yang akan dihadapi dan penyelesaian yang harus dilakukan. Sederhananya, orientasi adalah bagian dari proses perusahaan menyediakan informasi untuk karyawan baru untuk penyesuaian.
Berikut Liputan6.com ulas orientasi adalah perkenalan dalam perekrutan karyawan baru dari berbagai sumber, Rabu (5/8/2020).
Orientasi Adalah Perkenalan
Menurut Ingham (1970) orientasi adalah cara menyesuaikan sikap dan tingkah laku karyawan. Hal ini merupakan suatu konsep yang dapat menciptakan harmoni dalam bekerja. Tujuan utamanya agar peningkatan kinerja karyawan secara individu dalam sebuah perusahaan bisa tercapai.
Sementara secara umum, orientasi adalah suatu program yang dibuat dalam perusahaan untuk memperkenalkan karyawan baru pada tempatnya bekerja, peran karyawan, kehidupan sosial budaya dan lingkungan tempat kerja.
Nah, jika karyawan baru sudah memahami pekerjaan dan lingkungannya maka rasa takut akan sirna. Begitu juga rasa percaya diri untuk menjadi lebih produktif akan muncul dengan sendirinya. Jadi, bisa dikatakan bahwa orientasi adalah bagian dari proses membuat karyawan tak takut menghadapi tantangan.
Advertisement
Tujuan Orientasi Karyawan Baru
Setelah memahami bahwa orientasi adalah bentuk pengenalan perusahaan, selanjutnya tujuannya. Ada enam tujuan orientasi karyawan baru ini. Intinya, agar karyawan baru bisa menyesuaikan dengan keadaan baru. Tentu saja agar produktivitas lebih mudah dilakoni di tempat baru.
Berikut tujuan orientasi karyawan baru:
1. Beradaptasi dan berinteraksi dengan kondisi lingkungan baru yang dimasuki.
2. Memahami organisasi dan budaya perusahaan, seperti visi dan misi, nilai inti, hingga kegiatan operasional perusahaan.
3. Memiliki kesamaan pola (paradigma) pikir.
4. Bekal sebelum karyawan bertugas di tempat kerjanya masing-masing.
5. Merasa diterima dan menjadi bagian dalam tim dan perusahaan.
6. Menghindari permasalahan yang mungkin terjadi saat karyawan baru menerima tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Manfaat Orientasi Pelatihan Karyawan Baru
Lebih Kompeten dalam Bekerja
Orientasi adalah bagian dari perkenalan yang ditujukan untuk membuat karyawan menjadi lebih berkompeten. Tentu hal ini menjadi wajin dilakukan oleh perusahaan saat merekrut karyawan. Apalagi jika pelatihan bisa dilakukan dengan waktu yang ditentukan. Maka kualitas kerja dari karyawan baru akan lebih cepat sesuai dengan standar perusahaan.
Mengenal Cara Bekerja
Mengenal cara bekerja di perusahaan baru bisa dilakukan dan didapat saat orientasi. Hal ini berkaitan erat dengan pekerjaan dan cara kerja di tempat lama yang pasti berbeda dengan perusahaan baru. Misalnya saja seperti peralatan dan teknologi yang digunakan. Pelatihan untuk pengoperasian teknologi atau mesin yang akan digunakan oleh karyawan baru menjadi penting dilakukan.
Lebih Percaya Diri dan Optimis
Manfaat dari orientasi untuk karyawan baru juga bisa membuatnya lebih percaya diri dan optimis. Tentu saja ini adalah dampak positif yang baik untuk kinerjanya nanti. Semakin karyawan baru percaya diri, maka semakin baik mudah juga untuk meningkatkan kualifikasi pekerjaannya.
Selain percaya diri, rasa optimisme karyawan baru sudah pasti akan menghampiri. Kualifikasi bisa semakin ditingkatkan dan kinerjanya menjadi semakin menjanjikan. Trik ini juga bisa membantu mengurangi kesenjangan antar karyawan baru dan karyawan lama.
Advertisement
Ciri Karyawan Baru yang Berkualitas
Menjalani Tugas dengan Baik
Salah satu ciri utama karyawan berkualitas adalah mereka yang memahami peran dan tanggungjawabnya di sebuah perusahaan. Dia juga menciptakan daya saing yang baik di hadapan bos melalui hasil kerjanya. Hanya perlu mencari cara bagaimana belajar dan mengembangkan diri menjadi lebih baik.
Produktif
Memprioritaskan pekerjaan dan mengelola waktu dengan baik. Harus tahu kapan mengerjakan sebuah tugas dan tidak menunda pekerjaan khususnya saat melibatkan orang lain. Termasuk harus menyadari lambatnya tugas akan berpengaruh pada pekerjaan orang lain. Karyawan hebat, tahu bagaimana cara mengelola waktu sendiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan.
Berorientasi dengan Target
Bekerjalah dengan tujuan pribadi dan perusahaan di pikiran. Setiap orang harus berkontribusi pada target perusahaan. Tentu saja hal ini menuntut karyawan harus belajar, bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik adalah melalui kinerja yang optimal.
Berorientasi merupakan salah satu ciri karyawan berkualitas. Agar karyawan baru bisa memahaminya, maka orientasi tak sekadar untuk pengenalan bagian dasar. Namun, orientasi adalah bagian dari cara perusahaan mengenalkan diri untuk bisa menjadi sukses bersama.
Tips Bangun Koneksi Selain Menjalani Orientasi
Menjadi karyawan baru memang banyak dipenuhi tantangan. Mencapai puncak yang gemilang tak cukup hanya bermodalkan kepercayaan diri dan optimistis. Membangun koneksi sudah pasti diperlukan. Meskipun orientasi adalah proses perkenalan, tetapi membangun koneksi bukanlah dari sana. Berikut tips bagun koneksi sebagai karyawan baru:
Perkenalkan Diri
Anda memiliki hal penuh pada identitas diri sendiri di tempat kerja yang baru ingin dikenal seperti apa. Jika Anda ingin memulai membangun koneksi dengan rekan kerja, jangan malu untuk memperkenalkan diri saat memasuki tempat kerja yang baru. Hal tersebut merupakan awal dari proses penyesuaian diri Anda dengan lingkungan dan sebaliknya.
Ingat Nama
Mungkin Anda tergolong orang yang lebih mudah mengingat wajah ketimbang nama. Namun dengan mengingat nama-nama orang yang akan bekerja dan berkoneksi dengan Anda adalah hal yang penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, selama berkenalan, hati-hati mendengarkan nama dan mengulanginya untuk masuk ke memori jangka pendek. Setelah itu, Anda bisa menuliskannya sesegera mungkin yang juga bermanfaat belajar menghafal nama.
Banyak Bertanya
Banyak pendatang baru tidak berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya penting dengan alasan tidak ingin mengganggu. Padahal, pandangan tersebut adalah keliru karena lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, rekan-rekan kerja baru akan lebih bisa mengenal dan mengingat karakter Anda. Namun, sebisa mungkin Anda riset terlebih dahulu sehingga tidak mengajukan pertanyaan bodoh yang malah menghancurkan citra diri sendiri.
Memulai Hubungan
Carilah kesempatan untuk mulai membangun hubungan dengan orang-orang yang ada lingkungan kerja Anda. Hal ini bukan berarti Anda “menjilat” atasan atau rekan kerja, tetapi sebagai bentuk proses pengenalan kepribadian satu sama lain. Dengan memulai hubungan, Anda berupaya untuk mewujudkan lingkungan sosial di sekitar yang akan berpengaruh pada produktivitas kerja.
Advertisement