Liputan6.com, Jakarta Membaca puisi rasanya sudah biasa, tetap terasa pilu ketika membaca yang romansa. Kemudian tertawa terbahak ketika membaca yang kocak. Apapun yang dirasakan pembaca, tetap puisi adalah ungkapan hati penyair yang dalam maknanya.
Alih-alih hanya gemar membaca, coba pahami puisi dan menuliskannya. Puisi adalah karya sastra yang bisa melegakan perasaan penyairnya. Dibanding menulis buku harian, puisi lebih singkat dan indah dibacakan.
Advertisement
Baca Juga
Tak membosankan karena puisi adalah pelipur lara bagi yang sedang gundah gulana. Meski begitu, puisi pun diperuntukkan bagi yang hatinya sedang bahagia. Menuliskannya, pastilah membuat banyak orang ikut merasakan kebahagiaan penyairnya.
Berikut Liputan6.com ulas puisi adalah ungkapan hati penyairnya dari berbagai sumber, Kamis (3/9/2020).
Pengertian Puisi Adalah Ungkapan Hati Penyair
Pada umumnya, puisi adalah ungkapan hati penyair yang dalam maknanya. Tak hanya makna, puisi juga memiliki rima, irama, matra, dan bait. Penyair besar yang melahirkan banyak puisi pun, kini tak banyak yang mengenalinya.
Ada hairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo, dan masih banyak lagi. Setelah mengetahui pengertian umumnya, ketahui juga pengertian dari tokoh-tokoh yang menggelutinya. Berikut ini pengertian puisi adalah dari tokoh:
Putu Arya Tirtawirya
Pengertian puisi ialah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang tersirat, dimana kata-katanya condong pada makna konotatif.
Muhammad Hj. Salleh
Puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang kental dengan musik bahasa serta suatu kebijaksanaan oleh si penyair dan tradisinya. Karena semua kekentalan itu, sesudah puisi tersebut dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.
Herbert Spencer
Puisi adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan.
Herman Waluyo
Puisi menurut definisi Herman Waluyo adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.
James Reevas
Puisi menurut definisi James Reevas adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.
Usman Awang
Menurut Usman Awan, puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.
Herman J. Waluyo
Pengertian puisi yaitu suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan si penyair dengan cara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam pengonsentrasian sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.
Advertisement
Ciri-Ciri Puisi
Jika ingin memahami dan membuat puisi, tak cukup hanya mengetahui puisi adalah ungkapan hati. Mengenali ciri-ciri puisi juga penting dilakukan. Mulai dari puisi lama dan puisi baru. Meski tak jauh berbeda, keduanya tetap memiliki perbedaan yang membuat proses pembuatannya berbeda.
Puisi Baru
1. Nama pengarang jelas.
2. Secara lisan maupun tertulis.
3. Tidak terikat aturan rima, jumlah baris, dan suku kata.
4. Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris.
5. Persajakan akhir yang teratur.
6. Majas dinamis dan berubah-ubah.
7. Berisi tentang sebuah kehidupan.
8. Memakai pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.
9. Umumnya puisi 4 seuntai.
10. Di setiap baris atasnya sebuah gatra atau kesatuan sintaksis.
11. Di setiap gatra terdiri dua kata, pada umumnya 4 sampai 5 suku kata.
Puisi Lama
1. Puisi lama memiliki ciri-ciri puisi yang biasanya berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya.
2. Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suku kata pada setiap baris.
3. Biasanya disampaikan dari mulut ke mulut atau disebut sastra lisan.
4. Menggunakan majas tetap dan klise.
5. Berisi cerita kerajaan, fantastis, serta istanasentris.
Unsur-Unsur Puisi
Memahami dan membuat puisi tak cukup hanya mengenali ciri dan pengertiannya. Puisi adalah ungkapan hati yang dalam unsur-unsurnya. Ada unsur intrinsik yang terdiri dari diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. Sementara unsur ekstrinsiknya terdiri dari segala aspek yang berkaitan dengan temanya.
Unsur Intrinsik Puisi
- Diksi
Pemilihan kata dengan mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.
- Imaji atau daya bayang
Membangun puisi dengan menggunakan kata-kata yang konkret dan khas untuk menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil.
- Majas atau gaya bahasa
Bahasa yang dipakai penyair untuk mengungkapkan suatu ide dengan cara yang tidak biasa, atau kata bermakna kiasan.
- Bunyi
Kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.
- Rima
Persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan menimbulkan efek keindahan.
- Ritme
Dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi. Tema adalah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang.
Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan aspek religius. Aspek historis adalah unsur kesejarahan puisi. Aspek psikologis adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.
Aspek filsafat adalah berkaitan erat dengan karya sastra secara keseluruhan. Aspek religius adalah mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh penyair.
Advertisement
Cara Membuat Puisi
Setelah mengetahui pengetian puisi adalah ungkapan hati penyair, ciri-ciri, dan unsurnya, lanjut membuat. Cara membuat puisi ini sebenarnya tak sesulit yang dibayangkan. Hanya perlu lebih peka dengan lingkungan dan sering belajar mengungkapnya dengan kata-kata. Puisi tak bisa hanya sekadar dibayangkan, tetapi harus dituliskan.
Berikut cara membuat puisi:
Banyak Membaca
Cara membuat puisi yang paling utama adalah membaca. Sebelum menulis puisi sebaiknya banyak membaca buku-buku karya sastra berbentuk puisi. Dengan banyak membaca buku sastra tentu akan memperkaya referensi, sehingga akan menambah inspirasi kamu.
Menentukan Tema
Dalam proses pembuatan puisi, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah menentukan tema. Sebelum menulis pastikan tema yang akan kamu angkat di dalam puisi tersebut sudah jelas.
Perhatikan Diksi dan Rima
Cara membuat puisi selanjutnya yaitu memperhatikan diksi dan rima. Diksi merupakan pilihan kata yang selaras. Kamu harus memilih kata yang benar-benar selaras serta memiliki makna dalam setiap baitnya.
Proses Merangkai Kata
Setelah mendapatkan tema serta telah memilih diksi yang pas, maka segeralah menulis. Ungkapkan segala hal yang sedang kamu rasakan, kemudian tuangkan dalam bentuk tulisan. Ekspresikan semua yang ada di hati dan pikiran. Cobalah untuk selalu jujur dalam menulis sebuah puisi.
Mencari Judul
Selanjutnya, cara membuat puisi yang tak boleh terlewat adalah judul. Sebenarnya judul bisa kamu buat sebelum menulis puisi. Akan tetapi untuk pemula silahkan cari judul yang paling menarik setelah kamu selesai menulis puisi.
Contoh Puisi Lama dan Baru
Puisi Lama Romansa
Puisi romansa menjadi salah satu jenis puisi yang paling digemari oleh kalangan anak muda. Pasalnya puisi ini menggunakan bahasa-bahasa yang romantis dan puitis. Puisi romansa merupakan jenis puisi yang mengungkapkan perasaan kasih sayang atau cinta kepada seseorang menggunakan bahasa yang puitis. Berikut contoh puisi romansa:
Buat Silviana Maccari
Kerling danau di pagi hari Lonceng Gereja bukit Itali Jika musimmu tiba nanti Jemputlah abang di teluk Napoli Kerling danau di pagi hari Lonceng gereja bukit Itali
Sedari abang lalu pergi Adik rindu setiap hari Kerling danau di pagi hari Lonceng gereja bukit Itali Andai abang tak kembali Adik menunggu sampai mati Bukit tandus di kebun anggur Pasir teduh di bawah nyiur Abang lenyap hatiku hancur Mengejar bayang di salju gugur
Puisi Baru Epigram
Puisi epigram merupakan puisi yang berisi petuah atau tuntunan ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani yang disebut epigramma yang memberi unsur pengajaran yang membawa nasihat kebenaran untuk dijadikan sebuah pedoman serta teladan hidup. Berikut contoh puisi epigram:
Sajak Kepada Kawan (Karya Chairil Anwar)
Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi Mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!
Advertisement