Sukses

5 Beda Bisul dan Jerawat, Ketahui Perawatan yang Tepat

Jangan samakan antara bisul dan jerawat.

Liputan6.com, Jakarta Bisul dan jerawat merupakan masalah kulit yang cukup umum. Terkadang keduanya kerap muncul di wajah sehingga sulit diidentifikasi. Benjolan berwarna merah atau putih bisa jadi sebuah jerawat, tapi bisa juga bisul.

Kedua kondisi ini terkadang bisa cukup membingungkan. Tak jarang, orang menganggap sama antara bisul dan jerawat. Padahal bisul dan jerawat memerlukan perawatan yang berbeda. 

Bisul dan jerawat memiliki penyebab yang berbeda. Tampilan dan lokasi keduanya juga bisa dibedakan. Dengan mengetahui perbedaan ini, Anda bisa mengetahui faktor risiko dan cara perawatannya yang tepat. Berikut perbedaan bisul dan jerawat, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Rabu(13/1/2021).

2 dari 6 halaman

Penyebab

Penyebab bisul

Bisul merupakan kondisi kulit yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus. Bakteri ini biasanya tidak berbahaya di kulit selama tidak masuk ke dalam lapisan kulit. Luka terbuka atau luka memberi bakteri akses yang lebih mudah ke dalam. Infiltrasi ini dapat menyebabkan peradangan berupa bisul.

Penyebab jerawat

Berbeda dengan bisul, jerawat disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat. Jerawat sering kali merupakan hasil produksi minyak berlebih atau penumpukan sel kulit mati dan bakteri. Pori-pori kulit bisa terisi oleh sel kulit mati yang merupakan sumbat yang memerangkap minyak, bakteri, dan kotoran di dalamnya.

Bakteri membuat pori membengkak dan menjadi merah. Bakteri yang menyebabkan jerawat juga berbeda dengan bakteri penyebab bisul. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes.

3 dari 6 halaman

Tampilan

Tampilan bisul

Bisul adalah benjolan merah yang bengkak dan merah di sekitar luar. Bisul dimulai sebagai benjolan bulat kecil, yang biasanya bengkak dan merah. Bisul perlahan terisi dengan nanah dan membesar. Saat benjolan tumbuh, tekanan pada kulit meningkat yang akhirnya menyebabkan bisul pecah.

Beberapa bisul dapat berkumpul bersama dan membentuk pertumbuhan yang disebut karbunkel. Karbunkel menyakitkan, dan bisa meninggalkan bekas luka permanen. Karbunkel terkadang menyebabkan gejala mirip flu, seperti kelelahan, demam, dan menggigil.

Tampilan jerawat

Jerawat memiliki banyak bentuk. Ini termasuk komedo hitam, komedo putih, papula, pustula, nodul, dan kista. Terkadang jerawat bisa berisi nanah dan pecah sehingga sangat mirip dengan bisul.

Jerawat dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, dan iritasi. Saat jerawat memudar, ia bisa meninggalkan bintik-bintik hitam di kulit. Terkadang jerawat dapat menyebabkan bekas luka permanen, terutama jika meletus atau terkelupas.

4 dari 6 halaman

Lokasi

Lokasi bisul

Bisul tumbuh di folikel rambut. Bakteri ini bisa masuk ke dalam folikel rambut dan menyebabkan infeksi. Bisul paling mungkin muncul di area kulit yang paling banyak berkeringat atau mengalami gesekan. Ini termasuk ketiak, pantat, paha, leher, dan wajah.

Bisul terkadang berkembang di tempat-tempat di mana kulit telah rusak karena luka kecil atau gigitan serangga, yang membuat bakteri mudah masuk.

Lokasi jerawat

Jerawat berawal dari pori-pori kulit. Pori-pori adalah lubang kecil di kulit yang merupakan bukaan folikel rambut. Jerawat paling sering muncul di wajah, tetapi bisa juga muncul di punggung atau leher. Jerawat paling sering muncul di bagian kulit yang mengeluarkan banyak minyak.

Orang mungkin lebih mungkin mengembangkan jerawat selama masa pubertas, ketika tubuh membuat lebih banyak hormon yang dapat menyebabkan produksi minyak berlebihan.

5 dari 6 halaman

Faktor risiko

Faktor risiko bisul

Siapapun bisa memiliki bisul. Tetapi bisul paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda, terutama laki-laki. Faktor risiko lainnya termasuk menderita diabetes yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Berbagi handuk atau barang pribadi lainnya dengan seseorang yang memiliki bisul juga dapat menyebabkan bisul. Orang yang memiliki eksim, jerawat, dan sistem kekebalan rendah juga berisiko mengembangkan bisul.

Faktor risiko jerawat

Jerawat kerap diasosiasikan sebagai dampak perubahan selama pubertas. Namun, semua orang juga berisiko mengembangkan jerawat. Seseorang lebih mungkin berjerawat jika mengalami perubahan hormon, seperti selama pubertas dan kehamilan, atau saat mulai atau berhenti minum pil KB. Peningkatan hormon pria baik pada pria maupun wanita menyebabkan kulit menghasilkan lebih banyak minyak yang menjadi penyebab utama jerawat.

Beberapa risiko penyebab jerawat lainnya meliputi konsumsi obat tertentu, makanan tertentu seperti susu dan makanan tinggi karbohidrat, menggunakan produk kosmetik bersifat komedogenik, stres, hingga keturunan.

6 dari 6 halaman

Cara perawatan

Perawatan bisul

Bisul dan kulit di sekitarnya harus tetap bersih dan kering. Seseorang harus mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh bisul, untuk menghindari penyebaran infeksi. Menerapkan kompres hangat atau panas akan membantu mengurangi rasa sakit dan dapat mendorong bisul untuk mengering. Jika bisul berada di daerah yang sulit dijangkau, berendam atau mandi air hangat bisa membantu.

Pereda nyeri yang dijual bebas seperti asetaminofen atau ibuprofen juga dapat mengurangi ketidaknyamanan. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dalam bentuk salep ataupun oral untuk mencegah infeksi menyebar. Menghindari berbagi barang pribadi seperti handuk, pisau cukur, atau kuas makeup dapat mencegah bisul.

Perawatan jerawat

Perawatan kulit yang rutin dapat membantu mengurangi timbulnya jerawat. Rutinitas perawatan kulit untuk jerawat harus mencakup:

- mencuci kulit di pagi dan sore hari dengan air hangat, tidak panas, dan pembersih ringan

- menggunakan produk yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid, untuk mengurangi minyak dan penumpukan sel kulit mati di pori-pori

- mengoleskan pelembap lembut untuk mengurangi kekeringan yang mungkin terjadi akibat perawatan jerawat

- eksfoliasi sekali atau dua kali seminggu dengan scrub lembut untuk mencegah sel kulit mati terkumpul

- hindari memencet atau meletuskan jerawat, karena dapat mengundang bakteri masuk ke dalam kulit dan menyebabkan jaringan parut