Liputan6.com, Jakarta Albuminuria adalah suatu gangguan yang terjadi pada ginjal. Banyak juga yang menyebut kondisi ini sebagai ginjal bocor. Hal ini disebabkan karena pada kondisi ini, ginjal memang mengeluarkan terlalu banyak protein di dalam urine.
Albuminuria juga dikenal dengan sebutan proteinuria. Kondisi ini terjadi ketika urine mengandung terlalu banyak protein. Hal ini terjadi karena pembuluh darah kecil pada ginjal rusak dan tidak bisa menyaring darah dengan baik.Â
Baca Juga
Advertisement
Albuminuria adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh penyakit ataupun kondisi tertentu yang dialami tubuh. Untuk mengenalinya kamu perlu melakukan tes darah atau tes urine terlebih dahulu karena ginjal bocor ini tidak selalu menimbulkan gejala.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (31/10/2021) tentang albuminuria adalah.
Albuminuria adalah
Albuminuria adalah suatu kondisi yang patut diwaspadai. Sebelum memahaminya, kamu tentu perlu mengenali apa itu albumin terlebih dahulu. Albumin adalah protein utama dalam darah manusia, yang diproduksi oleh organ hati. Fungsi albumin sendiri adalah untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah dan menjaganya agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya.
Jumlah protein yang sedikit di dalam urine merupakan suatu hal yang umum terjadi. Rata-rata batas normal protein yang dikeluarkan protein di urine berkisar antara 5-10 mg per hari. Jika protein di dalam urine mencapai 30-300 mg per hari atau bahkan lebih, maka hal ini dapat mengindikasikan adanya gangguan ginjal yang kamu alami.
Namun, jika protein dalam urine terlalu banyak, hal ini bisa menjadi suatu gejala penyakit. Albuminuira adalah kondisi ginjal yang mengeluarkan terlalu banyak protein di dalam urine. Albuminuria adalah gangguan pada ginjal yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil, sehingga tidak bisa menyaring darah dengan baik.
Albuminuria adalah suatu kondisi yang dikenal juga dengan ginjal bocor atau proteinuria.
Advertisement
Penyebab Albuminuria
Penyebab almbuminuria adalah sebagai berikut:
Infeksi Ginjal
Salah satu penyebab albuminuria adalah terjadinya infeksi ginjal. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya perpindahan bakteri dari saluran kemih bagian bawah menuju ginjal. Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi hinjal ini adalah E.coli. Infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius berupa munculnya jaringan parut di glomeruli. Jika ini terjadi, maka ginjal akan kehilangan fungsinya, dan menyebabkan protein terbawa masuk ke urine atau yang disebut albuminuria.
Lupus Nefritis
Lupus merupakan salah satu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari virus dan bakteri, justru menyerang balik sel dan organ tubuh. Adapun lupus nerfritis adalah peradangan pada ginjal akibat adanya pengaruh dari penyakit systemic lupus ertthematosus (SLE). Kondisi ini bisa menganggu fungsi ginjal dan menyebabkan adanya darah dan protein di dalam urine.
Preeklamsia
Salah satu gangguan yang kerap menjadi penyebab albuminuria adalah preeklamsia. Gangguan kompilkasi kehamilan ini ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi serta kadar protein dalam urine yang terlalu banyak. Biasanya, wanita hamil yang mengalami gangguan ini akan merasakan gejala nyeri pada perut dan sakit kepala parah.
Di samping itu, ada beberapa faktor risiko yang bisa membuat seseorang mengalami albuminuira, di antaranya obesitas, usia di atas 65, dan riwayat keluarga terhadap penyakit ginjal. Adapun beragam kondisi yang bisa memicu peningkatan kadar protein dalam urine, antara lain kanker sel plasma, penyakit jantung dan penyakit autoimun.
Gejala Albuminuria
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, albuminuria kadang tidak menunjukkan gejala apa pun. Kamu mungkin perlu melakukan tes darah, tes urine, atau bahkan melakukan pemeriksaan fungsi ginjal atau protein urine untuk mengetahuinya. Namun, kamu tetap bisa mengenali albuminuria bila terjadi beberapa gejala umum. Gejala albuminuria adalah sebagai berikut:
- Urine berbusa atau berbuih
- Sering buang air kecil
- Gangguan elektrolit
- Mual atau muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Mengalami kesulitan tidur atau insomnia
- Kram otot pada malam hari
- Kulit menjadi gatal dan kering
- Mata bengkak
- Kaki, tangan, perut, hingga wajah mengalam pembengkakan
- Sesak napas
Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter, pasalnya hal tersebut bisa menandakan albuminuria atau penyakit lainnya.
Advertisement
Cara Mengatasi Albuminuria
Dilansir dari Merdeka, albuminuria adalah salah satu penyakit yang tidak spesifik. Dengan kata lain, perawatannya juga tergantung dengan identifikasi dan penanganan penyebab. Ada beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk menangani albuminuria seperti ACE (angiotensin converting enzyme) dan ARB (angiotensin receptor blockers).
Di samping itu, ada beberapa cara mengatasi albuminuria secara alami, seperti menjaga pola makan, olahraga rutin, dan mengurangi jumlah asupan garam. Walaupun begitu, sebaiknya jika kamu merasakan beberapa gejala albuminuria segara berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.