Sukses

Penyebab Gondongan yang Bisa Menular, Begini Cara Pencegahannya

Ketahui penyebab gondongan agar bisa melakukan pencegahan yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Umumnya penyebab gondongan atau parotitis dikarenakan virus atau bakteri. Gejala yang umum terjadi pada penderita gondongan adalah nyeri pada salah satu atau kedua kelenjar liur. Penyakit ini akan menyebabkan kelenjar tersebut menjadi bengkak dan membuat penderitanya mengalami demam ringan dan tidak enak badan.

Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur 2-15 tahun. Sangat jarang ditemukan kasus gondongan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun. Namun penyakit gondongan tak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa, dengan penyebab gondongan yang sama, dan gejala yang sedikit berbeda.

Meski terbilang umum, gondongan yang tidak segera diobati akan berpotensi menyebabkan peradangan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Merupakan salah satu penyakit yang menular, maka kamu perlu berhati-hati dengan penyakit ini. Berikut ini Liputan6.com, Sabtu (27/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber penyebab gondongan serta cara mencegahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal tentang Penyakit Gondongan

Gondongan merupakan salah satu penyakit yang menular. Penyebab gondongan ini karena infeksi virus paramyxovirus pada kelenjar air liur, alias parotoid. Kelenjar air liur berada di sisi kanan dan kiri wajah, serta di belakang dan di bawah telinga.

Saat virus penyebab gondongan menginfeksi kelenjar air liur, maka kelenjar air liur kamu akan mengalami pembengkakan dan peradangan. Pembengkakan yang terjadi akan menyebabkan rasa sakit ketika menelan, mengunyah, berbicara atau bahkan sekedar ditekan.

Umumnya penyebab gondongan adalah karena virus atau bakteri. Virus paramyxovirus (mumps) sudah makin jarang ditemukan karena telah diwajibkannya imunisasi MMR pada anak. Sementara bakteri penyebab gondongan bacterial adalah Staphylococcus aureus. Namun ada virus lain yang menyebabkan parotitis, dan biasanya setelah beberapa hari akan sembuh sendiri.

Apabila disebabkan karena virus mumps, maka akan mudah menular. Sedangkan gondongan karena infeksi bakteri tidak menular. Untuk membedakan penyebab gondongan dan pengobatan yang tepat, perlu dilakukan konsultasi tatap muka dengan dokter. Karena untuk membedakan dan mengobatinya diperlukan pemeriksaan pada daerah yang bengkak serta beberapa pemeriksaan tambahan bila diperlukan.

3 dari 5 halaman

Gejala Gondongan yang Umum Dirasakan

Pembengkakan juga akan menyebabkan pipi, rahang, atau bahkan keduanya terlihat membesar. Ini merupakan salah satu gejala gondongan yang paling khas, yang bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Bedanya gejala gondongan dengan penyakit lainnya adalah pembengkakan akibat penyakit gondongan biasanya terasa lembut dan hangat ketika disentuh. Pembengkakan ini bisa bertahan hingga 10 sampai 12 hari.

Secara umum, gejala gondongan pada anak dan orang dewasa hampir sama. Hanya saja, gejala gondongan pada orang dewasa cenderung lebih parah. Gejala gondongan lainnya selain pembengkakan adalah:

- Demam yang naik turun. Awalnya demam rendah, kemudian akan demam lagi hingga suhu tubuh menjadi sangat tinggi. Kemudian pembengkakan pada kelenjar air liur akan terjadi beberapa hari setelahnya, biasanya pada hari ketiga setelah terinfeksi.

- Badan terasa pegak-pegal.

- Kehilangan selera makan.

- Sakit kepala.

- Sakit tenggorokan.

Namun tak menutup kemungkinan ada ciri-ciri atau gejala gondongan lainnya. Jika kamu memiliki kekhawatiran terhadap gejala gondongan tertentu, kamu bisa mengonsultasikannya ke dokter. Meski memiliki gejala yang khas, namun setiap orang mungkin akan mengalami gejala yang berbeda-beda.

4 dari 5 halaman

Gondongan dan Gondok, Sama atau Beda?

Mungkin kamu bertanya-tanya apakah penyakit gondongan dan gondok itu sejenis atau tidak? Ternyata, kedua penyakit ini berbeda. Kalau gondongan disebabkan oleh virus, sedangkan gondok disebabkan karena kekurangan zat gizi yodium. Karena disebabkan oleh virus, maka penyakit gondongan ini dapat menular.

Penularan virus penyebab gondongan sama seperti penyakit flu, yaitu melalui tetesan air liur. Saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk, virus akan keluar bersama tetesan air liur dan akan terhirup oleh orang lain.

Virus penyebab gondongan juga bisa menyebar melalui pakaian, peralatan makan, dan lain sebagainya dan menginfeksi orang yang melakukan kontak dengan benda-benda tersebut. Akan tetapi, penularan dengan alat perantara atau media lain ini jarang terjadi.

Meski penularan penyakit gondongan ini terbilang lambat dibandingkan dengan penyakit campak atau cacar air, namun semakin kamu sering berada dekat dengan penderitanya maka risiko penularannya semakin besar.

5 dari 5 halaman

Cara Mencegah Penyakit Gondongan

Merupakan salah satu penyakit yang menular, maka bagi siapa saja bisa menjadi rentan terkena penyakit ini. Namun kamu bisa mencegah gondongan ini dengan menggunakan vaksin. Vaksin yang digunakan adalah vaksin mumps atau parotitis. Vaksin ini biasanya dikombinasikan dengan vaksin campak atau rubella.

Biasanya media akan menyarankan agar vaksin diberikan sejak dini pada anak. Pemberian vaksin pertama dilakukan saat anak berusia 12-15 bulan. Kemudian, vaksin kedua diberikan di antara usia 4-6 tahun, atau di usia 11-12 tahun jika sebelumnya vaksin tidak pernah diberikan.

Selain pemberian vaksin, kamu juga bisa mencegah gondongan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi makanan tinggi garam dan gulam menjauhi makanan yang digoreng dan bersantan, berolahraga secara rutin, dan istirahat yang cukup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.