Sukses

Perlu Waspada, Ini 5 Penyakit yang Bisa Menular Lewat Udara dari Mulut

Waspadai penularan penyakit melalui udara.

Liputan6.com, Jakarta Hampir seluruh penyakit yang diderita seseorang bisa menular dengan berbagai cara. Salah satu penyebaran atau penularan yang sangat mudah terjadi adalah melalui mulut. Hal ini dikarenakan mulut memiliki kondisi yang cenderung lembab karena adanya air liur. Sehingga membuat mikroorganisme berbahaya paling sering berkumpul di tempat tersebut.

Cara penularan paling sering adalah melalui udara, misalnya saat seseorang batuk atau bersin. Droplet (partikel air kecil) tersebut membawa mikroorganisme yang dapat dihirup langsung oleh orang lain. Beberapa infeksi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan ludah.

Berikut ini ada lima penyakit yang bisa dengan mudah ditularkan melalui mulut. Telah Liputan6.com, Jumat (23/8/2019) rangkum dari berbagai sumber, ini lima penyakit yang bisa menular lewat mulut.

2 dari 6 halaman

Influenza

Droplet merupakan partikel kecil (bentuknya mirip hujan rintik-rintik) yang biasanya dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin. Nah, droplet yang keluar dari penderita influenza bersin atau batuk dapat dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Hal inilah yang menyebabkan orang di sekitarnya bisa mengalami kondisi yang sama.

Gejala yang biasanya terjadi adalah sakit tenggorokan, demam tinggi, pegal pada seluruh tubuh, dan hidung berair. Pada kasus yang tidak parah, penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 5 hingga 7 hari.

3 dari 6 halaman

Tuberkulosis (TBC)

Penyakit yang bisa menular lewat mulut selanjutnya adalah tuberkulosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara. Terpapar udara yang terkontaminasi bakteri tersebut saja sudah membuat kamu terinfeksi, apalagi bila berkontak langsung dengan liur penderitanya.

Pada umumnya, bakteri tuberkulosis ini menginfeksi paru-paru, namun bisa juga mengenai tulang, usus, kelenjar getah bening, dan organ tubuh lainnya. Gejala TBC paru berupa batuk berdahak dalam waktu yang cukup lama (lebih dari 2 minggu), penurunan berat badan, keringat malam, batuk darah, demam, pembesaran kelenjar getah bening, dan nyeri dada.

Pengobatan untuk penderita TBC biasanya membutuhkan waktu minimal 6 bulan lamanya.

4 dari 6 halaman

Pneumonia

Infeksi pneumokokal disebabkan oleh bakteri Streptococcis pneumonia, yang menyebabkan infeksi paru-paru yang disebut dengan pneumonia. Kelompok orang yang rentan terkena infeksi ini adalah anak-anak dan orang lanjut usia.

Pneumonia dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan baik. Gejala pneumonia yang biasa terjadi berupa batuk berdahak, demam, sesak napas atau napas cepat, dan nyeri dada. Bakteri S.pneumonia ini juga bisa menyebabkan penyakit meningitis atau infeksi selaput otak.

5 dari 6 halaman

Meningitis

Meningitis adalah peradangan yang terjadi di otak akibat adanya infeksi bakteri, virus, jamur atau protozoa. Penyebarannya dapat melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, serta melalui droplet yang tersebar melalui udara.

Gejala meningitis yang umum dirasakan adalah demam tinggi, sakit kepala, kaku pada leher, penurunan kesadaran hingga kejang-kejang.

6 dari 6 halaman

Hepatitis B

Hepatitis B bisa menular melalui kontak darah dan juga cairan tubuh. Hal ini menyebabkan penderitanya enggan melakukan beberapa kegiatan. Pasalnya, berkontak langsung dengan liur atau darah dari tubuh penderita hepatitis B bisa membuat kamu berisiko berlipat ganda untuk mengalami penyakit yang sama.

Gejala hepatitis B yang umum dirasakan seperti mual, muntah, badan lemas, nyeri sendi, batuk, dan pilek. Selain itu, penderita juga biasanya akan mengalami pada kulit dan mata menjadi kuning.