Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai kondisi yang mengharuskan kamu untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu. Namun pada sebagian kasus, beberapa orang ada yang kesusahan untuk minum obat, khususnya obat padat. Maka tak jarang dari mereka kerap memilih untuk menggerus obat tersebut.
Ternyata kamu tidak boleh sembarangan dalam melakukannya, karena tidak semua obat boleh digerus. Salah-salah melakukannya, bukannya mengobati justru bisa menyebabkan efek samping, efektivitas obat berkurang, atau obat tidak lagi bekerja seperti yang seharusnya.
Advertisement
Baca Juga
Berikut ini Liputan6.com, Minggu (8/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa jenis obat yang sebenarnya harus diminum secara utuh, alias tidak boleh digerus. Kamu bisa mengonsultasikannya kepada dokter atau apoteker terlebih dahulu untuk menanyakan obat yang diresepkan bisa digerus atau tidak.
Penyebab Sulit Minum Obat
Penyebab seseorang sulit menelan obat padat bisa dipicu oleh kondisi mulut dan tenggorokan yang kering. Untuk itu, cara lain untuk memudahkan menelan obat adalah dengan minum air putih terlebih dahulu beberapa teguk, lalu baru telan obat tersebut. Pada kondisi mulut dan tenggorokan tidak kering, risiko obat tersangkut lebih kecil.
Advertisement
Jenis Obat yang Harus Diminum Secara Utuh
Obat Bersalut Gula (sugar-coated)
Adanya lapisan gula pada obar berguna untuk mengurangi rasa pahit obat. Nah, apabila kamu menggerus atau membelah-belah obat jenis ini akan membuat obat terasa sangat pahit sekaligus akan menghilangkan efektivitas obat tersebut.
Obat dengan Lapisan Enteri
Adanya lapisan enteri pada obat sebenarnya berfungsi untuk mencegah obat pecah saat terkena asam lambung. Nah, apabila kamu menggerus atau melakukan pembelahan pada jenis obat ini maka perlindungannya akan hilang. Hal ini bisa mengakibatkan dinding lambung malah mengalami iritasi.
Jenis Obat yang Harus Diminum Secara Utuh
Obat dengan Tanda SR atau sustained-release
Terdapat obat yang memiliki tulisan SR pada kemasannya atau obat dengan lapisan lepas lambat. Jenis obat dengan tanda SR ini menandakan bahwa dosis obat tersebut akan diserap secara perlahan dan dilepaskan secara berangsur-angsur.
Nah, kalau kamu menggerus atau membelahnya hingga menjadi kecil-kecil, maka akan membuat penyerapan obat lebih mudah dan cepat. Hal ini dikhawatirkan dosis obat keluar secara bersamaan dalam jumlah yang besar dan bisa membahayakan kesehatan.
Biasanya, jenis obat ini banyak ditemui pada obat hormonal atau pil KB.
Obat Kejang atau Obat Nyeri Sendi
Rata-rata obat penurun demand an pereda nyeri seperti parasetamol boleh digerus. Namun, untuk obat yang digunakan untuk mengatasi kejang dan obat anti nyeri sendi seperti natrium diklofenak dianjurkan untuk tidak digerus.
Obat Sublingual
Obat sublingual atau obat yang diletakkan di bawah lidah seperti obat nyeri dada, tidak dianjurkan untuk digerus. Apabila hal ini dilakukan, maka bisa mengurangi efektivitasnya.
Advertisement
Cara Mengonsumsi Obat yang Benar
Tidak semua jenis obat bisa digerus. Jenis obat yang boleh dilumatkan adalah tablet dan kaplet yang tidak bersalut. Namun jenis obat ini pun bergantung pada kandungan, cara kerja, dan fungsi obat itu sendiri.
Untuk melakukan penggerusan dan membelah obat pun tidak boleh sembarangan. Apabila obat dibelah hingga menjadi bagian yang terlalu kecil dan terlalu banyak, maka pengaruhnya sama saja dengan menggerusnya.
Mengutip dari kanal Klikdokter, menggerus dan membelah obat pada dasarnya sama saja. Obat yang dibelah tidak memberikan dampak seburuk obat yang digerus. Namun, pada dasarnya cara itu semua juga tergantung dari obat yang hendak dikonsumsi.
Untuk memilih mana yang baik, antara menggerus atau membelahnya, sebenarnya tidak ada yang lebih baik ketimbang meminum obatnya secara langsung dan utuh tanpa diapa-apakan. Menggerus obat disarankan menjadi opsi yang terakhir. Jika harus membelah obat, jangan sampai mencacahnya, cukup dengan membelahnya menjadi dua saja.
Nah, daripada harus menggerus obat yang justru membahayakan kesehatan, sebenarnya ada dua cara yang lebih aman untuk mengonsumsi obat. Selain minta alternatif obat cair atu puyer, kamu juga bisa mencoba minum obat bersamaan dengan makanan. Misalnya saja mengunyah pisang atau roti, lalu memasukkan obat ke dalam mulut, lalu telan bersamaan dengan makanan.