Liputan6.com, Jakarta Sendi memiliki fungsi penting bagi tubuh. Sendi berfungsi sebagai penyambung antar tulang. Pada sendi yang sehat, dapat memudahkan kamu untuk bergerak bebas dan aktif.
Sendi dapat mengalami peradangan atau dalam medis biasa disebut arthritis. Selama ini, banyak yang mengira kondisi peradangan sendi hanya menjangkit usia tua saja.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, peradangan sendi juga bisa menyerang semua usia termasuk anak-anak. Ada beberapa jenis peradangan sendi yang bisa terjadi pada usia lebih muda termasuk anak-anak.
Penyakit peradangan sendiri tidak bisa dianggap sepele, karena bisa memunculkan masalah penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis peradangan sendi beserta gejalanya agar bisa segera diatasi.
Berikut ada beberapa jenis peradangan sendi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/10/2019).
Juvenile Rheumatoid Arthritis
Kondisi peradangan sendi terbukti bukan hanya menjadi penyakit di usia tua dengan adanya juvenile rheumatoid arthritis (JRA). Penyakit peradangan sendi ini merupakan salah satu contoh peradangan sendi yang dapat terjadi pada usia muda, alias anak-anak.
Penyakit ini merupakan peradangan sendi yang memengaruhi seluruh persendian tubuh. Selain itu, kondisi peradangan sendi ini termasuk ke dalam penyakit autoimun. Di mana sistem pertahanan tubuh penderita akan melakukan penyerangan pada sel normal.
Gejala penyakit peradangan sendi jenis ini berupa demam tinggi yang akan semakin parah pada malam hari, ruam yang hilang timbul, dan pembengkakan pada seluruh persendian tubuh.
Peradangan sendi ini dapat terjadi di lutut dan pergelangan tangan. Penderitanya akan merasakan nyeri dan kaku pada sendi yang terlibat.
Advertisement
Rheumatoid Arthritis
Penyakit peradangan sendi selanjutnya adalah Rheumatoid Arthiritis. Kondisi ini merupakan salah satu penyakit sendi yang biasa menyerang usia dewasa. Jenis peradangan sendi ini membuat sistem pertahanan tubuh akan menganggap membran sinovial (pelapis dan pelumas sendi) di sendi sebagai benda asing bagi tubuh sehingga harus dilawan.
Rusaknya membran ini yang akan menyebabkan gejala berupa pembengkakan dan nyeri pada sendi penderita. Proses peradangan tidak terjadi di tempat yang seharusnya dan justru menyerang sendi dan menyebabkan peradangan sendi, memicu erosi, dan kerusakan pada organ tubuh lainnya.
Hal ini merupakan proses autoimun yang diyakini dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan adalah merokok. Pada kasus autoimun ini dibutuhkan deteksi dini dan terapi yang agresif agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut.
Gejala peradangan sendi ini berupa kekakuan sendi yang dirasakan pada pagi hari. Gangguan sendi ini biasanya terjadi di jari-jari tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Sendi yang terkena biasanya bersifat simetris. Selain itu, sendi juga bisa terasa sakit dan mengalami pembengkakan.
Osteoarthritis
Jenis peradangan sendi ini merupakan penyakit yang biasa menyerang orang berusia kisaran 40-50 tahun. Peradangan sendi ini merupakan penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan kerusakan sendi.
Gejala osteoarthritis yang paling umum dikeluhkan penderitanya adalah nyeri pada sendi. Rasa nyeri ini timbul akibat adanya gangguan pada tulang, lapisan sendi atau membran sinovial, dan spasme otot-otot di sekeliling sendi.
Penyakit ini dapat menyerang semua sendi, tapi bagian yang paling sering terdampak adalah sendi-sendi yang menopang beban berat badan seperti penggul, lulut, dan sendi tulang belakang.
Advertisement
Arthritis Gout
Gout merupakan jenis peradangan sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal urat pada sendi. Gejala yang kerap dirasakan oleh penderitanya adalah nyeri dan pembengkakan pada sendi yang khas.
Nyeri sendi pada gout bersifat tiba-tiba dan menyerang sendi kecil dengan lokasi yang khas, seperti ibu jari kaki. Jika serangannya akut, penderita gout dapat mengeluhkan adanya gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Apabila asam urat menumpuk dalam tubuh dan membentuk kristal asam urat pada sendi, sehingga akan memicu rasa nyeri ketika sendi digerakkan. Apabila kadar asam urat tidak segera diturunkan, dapat timbul penyakit kronik dan kecacatan.