Liputan6.com, Jakarta Manfaat sekam padi ternyata ada banyak sekali. Tentu saja ini menjadi kabar baik untuk para petani. Karena memang limbah sekam padi jika tidak dimanfaatkan justru akan berdampak pada lingkungan. Berbeda halnya jika sekam padi ini dimanfaatkan, bahkan bisa sampai meraup keuntungan.
Baca Juga
Pada tahun 2020 ini stok beras di Indonesia masih di angka yang cukup aman, mencapai 2.3 juta ton. Hal ini tentu saja berdampak pada jumlah limbah sekam yang berlimpah. Maka perlu sekali bagi para petani terutama, untuk mengetahui manfaat sekam padi dan berupaya untuk memanfaatkannya.
Advertisement
Sebelum itu perlu diketahui bahwa sekam padi ini merupakan lapisan paling luar dari padi atau sering disebut kulit padi. Menurut sebuah penelitian, sekitar 20% berat padi ini adalah sekam.
Jika dibandingkan dengan jumlah rata-rata produksi beras di Asia sebagai salah satu penghasil beras terbesar di dunia, dalam satu tahun ada sekitar 770 juta ton limbah sekam padi.
Maka dari itu akan rugi sekali bagi para petani jika produktivitas produksi beras tidak dibarengi dengan produksivitas produksi sekam padi. Berikut manfaat sekam padi yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/3/2020).
Manfaat Sekam Padi untuk pupuk organik, mengusir bekicot, mengusir kucing
1. Pupuk Organik
Manfaat sekam padi ternyata bisa dijadikan pupuk organik. Pengolahannya biasanya dilakukan dengan cara dibakar. Hal ini disebabkan sekam padi dapat menggemburkan tanah dan jenis unsur kimia yang ada di dalamnya sangat baik untuk kesuburan tanah.
Metode pemberian pupuk ini bisa diterapkan pada penyemaian biji. Campurkan media tanam dengan pupuk dari sekam padi yang sudah dibakar dan menjadi pupuk organik. Akan lebih baik jika media tanam ini dicampur sedikit dengan pupuk kompos.
2. Mengusir Bekicot
Manfaat sekam padi ternyata bisa digunakan untuk mengusir bekicot. Bekicot ini akan banyak sekali muncul ketika musim penghujan. Perlu diketahui juga bahwa Bekicot ini hama tanaman yang aktif saat malam hari. Mereka menyerang tanaman yang masih muda terutama daunnya.
Penggunaannya bisa dengan hanya menyebar sekam padi di tepi tanah tanaman. Penyebarannya harus rata di seluruh permukaan tanah ya. Karena Bekicot ini paling tidak bisa lewat di media yang tajam seperti tekstur yang dimiliki sekam padi.
3. Mengusir Kucing
Manfaat sekam padi ternyata bisa digunakan untuk mengusir kucing. Bukan mengusir kucing yang ada di dalam rumah, tetapi mengusir kucing yang hobi kencing dan pups di tanah tanaman.
Mengusir kucing ini perlu sekali dilakukan karena air kencing dan pups kucing bukanlah pupuk organik. Maka jika kotoran kucing ini tetap dibiarkan, dampak kepada tanaman juga akan buruk.
Daripada harus membuang kotoran kucing setiap hari, akan lebih efektif jika mengusir dengan memanfaatkan sekam padi. Karena kucing tidak suka dengan tekstur yang bukan tanah untuk buang kotoran, maka kalian bisa mengusirnya dengan menaburkan sekam padi di seluruh permukaan tanah dengan rata.
Advertisement
Manfaat Sekam Padi untuk Industri: Membuat Silika Gel dan Membuat Sumpit
4. Membuat Silika Gel
Manfaat sekam padi ternyata bisa dijadikan sebagai Silika Gel karena menurut penelitian, sekam padi mengandung 87-97% berat kering dari silika. Hal ini berarti sekam padi berpotensi menghasilkan silika dalam jumlah yang besar.
Kelebihan dari penggunaan silika gel ini, mereka tetap kering ketika disentuh. Mereka bisa dimanfaatkan untuk membantu menjaga kelembapan sepatu, tas, obat-obatan, makanan, elektronik, dan lain sebagainya.
Proses pembuatannya biasanya dengan mereaksikan abu sekam padi menggunakan larutan NaOH 1N pada suhu 80°C selama 1 jam, kemudian diberi tambahan larutan asam dengan Ph 7. Jika sudah menjadi gel kemudian didiamkan selama 18 jam. Dikeringkan pada suhu 80°C dengan oven sampai beratnya konstan.
5. Membuat Sumpit
Manfaat sekam padi ini ternyata bisa dirasakan kembali di meja makan tetapi tidak untuk dimakan. Kini sekam padi juga dimanfaatkan untuk membuat sumpit. Hal ini dilakukan oleh Algan Technology di Barcelona Spanyol yang berspesialisasi mengolah kembali limbah, untuk menjawab permasalahan lingkungan akibat limbah sumpit di China.
Dikutip dari laman chinadaily, Rabu (25/3/2020) bahwa ada 45 miliar pasang sumpit yang digunakan dan dibuang setiap tahun. Jumlah ini setara dengan hampir 4 juta pohon dewasa. Sampai pemerintah China memberlakukan “pajak sumpit” untuk mengekang produksi dan penggunaannya.
Di sini kemudian ide memanfaatkan sekam padi untuk dijadikan sumpit dengan materi baru seperti resin. Resin ini adalah produk yang aman, sehingga pada sumpit hasil manfaat dari sekam padi selain dibuat dari 90% sekam padi, juga dibuat dengan 10% resin.
Sumpit ini disebut SOLIT RICEIT. Sumpit ini aman digunakan berulang-ulang dan tanpa memotong satupun pohon dalam pembuatannya. Dan sumpit ini adalah produk hasil manfaat sekam padi yang ramah lingkungan bahkan dapat didaur ulang lagi. Didaur ulang menjadi produk seperti kotak, papan, palet, dan lain sebagainya.
Manfaat Sekam Padi untuk Bahan Bakar
6. Bahan Bakar Alternatif
Manfaat sekam padi ternyata bisa dijadikan bahan bakar alternatif. Dalam hal ini produk turunannya briket arang sekam. Proses pembuatannya cukup mudah. Dengan menghaluskan sekam padi, kemudian setelah dihaluskan bisa dicampur dengan tepung tapioka dan air secukupnya.
Setelah bahan-bahan tersebut dicampurkan, pastikan komposisinya pas. Bisa dibentuk. Tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Kemudian briket bisa dicetak berbentuk persegi atau bulat, tinggal sesuaikan saja dengan alat cetaknya.
Agar bisa menghasilkan daya bakar yang baik, usahakan sekam padi bisa maksimal saat proses penghalusan. Proses terakhir tinggal jemur briket cetakan di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering.
7. Pembangkit Listrik
Manfaat sekam padi ternyata bisa dijadikan pembangkit listrik. India merupakan salah satu negara yang sudah berhasil memanfaatkan sekam padi dengan maksimal. Pemerintah india berhasil menjadikan sekam padi ini menjadi listrik atau mereka sebut dengan Cahaya Daur Ulang India. Hal ini dilakukan atas kegelisahan pada limbah padi India yang terlalu banyak.
Dikutip dari laman researchgate yang ditulis oleh Alaric Francis Santiaguel, Rabu (25/3/2020) bahwa salah satu pendiri dan CEO dari Husk Power Systems (HPS) adalah Pandey. Menurutnya dalam pemberdayaan desa ini perusahaanlah yang mendesain, menginstal, dan mengoperasikan pembangkit listrik mini menggunakan Biomass Gasification Technology.
Proses yang dilakukan untuk memanfaatkan sekam padi menjadi listrik ini dilakukan dengan cara dibakar. Tetapi pembakaran ini tetap dikendalikan oksigen agar menghasilkan gas yang cukup bertenaga.
Pembangkit listrik mini dari memanfaatkan sekam padi ini memang dikendalikan sendiri oleh penduduk setempat. Tetapi sebelum diserahkan kepada penduduk setempat secara penuh, mereka dilatih dulu oleh Husk Power Systems (HPS). Pembangkit listrik mini ini mampu menghasilkan 25Kw hingga 100Kw listrik untuk menyalakan 2 buah lampu dan 1 pengisian daya untuk ponsel setiap harinya.
Pajak listrik dari memanfaatkan sekam padi ini hanya diminta membayar biaya bulanan tetap mulai dari US$2 hingga US$3, setara dengan Rp 32 ribu hingga Rp 49 ribu. Pada tahun 2014 HPS merencanakan perluasan produksi ke lebih dari 6.500 daerah pedesaan. Dengan ini HPS juga memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta orang akan merasakan manfaat dari daur ulang sekam padi ini.
Advertisement