Liputan6.com, Jakarta Penyebab jerawat bisa dipicu oleh berbagai faktor. Jerawat merupakan masalah kulit yang sering ditemukan. Semua orang hampir pernah memiliki masalah jerawat sepanjang hidupnya.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab jerawat sangat terkait dengan gaya hidup. Faktor risiko penyebab jerawat di antaranya seperti perubahan hormon, genetik, stres, makanan, hingga kebiasaan tertentu. Penyebab jerawat penting diketahui untuk penanganan dan pencegahannya.
Secara umum penyebab jerawat terjadi ketika folikel rambut di kulit tersumbat oleh minyak dan kotoran. Minyak dan kotoran akan menumpuk di bawah kulit dan menyumbat kulit. Sumbat ini terinfeksi bakteri dan mengakibatkan pembengkakan serta memunculkan jerawat. Penyebab jerawat secara umum adalah bakteri Propionibacterium acnes.
Berikut penyebab jerawat yang sering terjadi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(16/3/2021).
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Perubahan hormon
Berbagai faktor memicu timbulnya jerawat, tetapi penyebab jerawat utamanya diperkirakan karena peningkatan kadar androgen. Androgen adalah sejenis hormon, yang kadarnya meningkat saat masa remaja dimulai. Pada wanita, ia diubah menjadi estrogen.
Kadar androgen yang meningkat menyebabkan kelenjar minyak di bawah kulit tumbuh. Kelenjar yang membesar menghasilkan lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat merusak dinding sel di pori-pori, menyebabkan tumbuhnya bakteri penyebab.
Dehidrasi
Meskipun dehidrasi tidak secara langsung menyebabkan jerawat, hal itu dapat memperburuk kondisi kulit. Kulit yang mengalami dehidrasi bisa terasa kencang dan kering. Tubuh terkadang akan memproduksi minyak secara berlebihan untuk mengimbangi kulit kering, sehingga menyebabkan munculnya jerawat.
Stres
Stres tidak langsung menyebabkan jerawat. Tetapi jika kamu sudah berjerawat, stres dapat memperburuknya. Para peneliti telah menemukan bahwa luka, termasuk jerawat, jauh lebih lambat dalam penyembuhannya ketika seseorang sedang stres.
Advertisement
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Kurang tidur
Kurang tidur terbukti menyebabkan stres dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kortisol. Lonjakan kortisol kemudian dapat menyebabkan peradangan dan peningkatan produksi sebum yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya berjerawat.
Kulit berminyak
Jika memiliki kulit berminyak, kamu lebih berisiko terkena jerawat. Kulit berminyak disebabkan oleh produksi sebum yang berlebihan oleh kelenjar minyak yang terlalu aktif. Kulit berminyak dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat.
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Produk skin care tertentu
Tidak semua produk cocok untuk kulit berjerawat. Mineral oil misalnya, adalah bahan pelembap yang sangat berat yang ditemukan di beberapa pelembap dan krim wajah. Ini dapat menyumbat pori-pori jika rentan terhadap komedo dan komedo putih. Produk skin care berbahan minyak dan parfum merupakan produk yang bisa memicu jerawat.
Produk rambut tertentu
Jika produk perawatan rambut mengandung minyak, minyak dapat masuk ke kulit. Jika ini terjadi, minyak bisa menyumbat pori-pori. Pori-pori yang tersumbat bisa memicu timbulnya jerawat.
Produk makeup tertentu
Beberapa bahan dalam riasan dapat menyumbat pori-pori yang menyebabkan munculnya jerawat. Perhatikan bahan-bahan dalam makeup dan bagaimana reaksi kulit terhadapnya. Pilih makeup yang bersifat non-komedogenik.
Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu, termasuk kortikosteroid, litium, antikonvulsan, barbiturat, steroid androgenik, DHEA, dan obat-obatan yang mengandung bromida atau iodida, dapat menyebabkan jerawat.
Advertisement
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Scrubbing terlalu kuat
Scrubbing sangat baik untuk mengangkat sel kulit mati. Tapi, scrubbing terlalu kuat bisa mengiritasi kulit, menyebabkan timbulnya jerawat. Penggunaan scrub yang terlalu kasar juga bisa menjadi penyebab jerawat.
Terlalu sering menyentuh wajah
Menyentuh wajah adalah penyebab umum munculnya jerawat di sekitar dagu dan rahang, Ini karena tangan membawa bakteri ke kulit. Menyentuh wajah dapat menyebarkan kotoran, minyak, dan bakteri dari tangan ke wajah, yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan berjerawat.
Jarang mencuci muka
Jika kamu memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat, pori-pori mungkin lebih tersumbat lebih rentan berjerawat jika tidak mencuci muka secara teratur. Tidak membasuh wajah bisa menyebabkan penumpukan minyak dan kotoran yang bisa menyebabkan jerawat.
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Tidak menggganti sarung bantal dan sprai
Bakteri dapat mulai menumpuk di serat kain, yang dapat menyebabkan komedo putih yang mengganggu. Sarung bantal dan sprai yang jarang diganti juga bisa memperburuk jerawat yang sudah ada.
Ponsel yang kotor
Tekanan dan kontak yang terus menerus dari ponsel bersama dengan bakteri yang terdapat di permukaan ponsel dapat memperburuk kondisi kulit, dan menambah munculnya jerawat. Bakteri di ponsel bisa berpindah di kulit dan menjadi penyebab jerawat.
Advertisement
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Makanan dan minuman manis
Gula dan makanan tinggi indeks glikemik adalah penyumbang utama penyebab jerawat. Satu studi menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30% lebih besar terkena jerawat.
Makanan olahan
Karbohidrat olahan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, yang dengan cepat meningkatkan kadar gula darah. Saat gula darah naik, kadar insulin juga meningkat untuk membantu mengantarkan gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke sel.
Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum.
Susu dan produknya
Susu diketahui dapat meningkatkan kadar insulin, terlepas dari efeknya pada gula darah, yang dapat memperburuk keparahan jerawat. Susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak IGF-1, yang telah dikaitkan dengan perkembangan jerawa.
Penyebab jerawat yang sering terjadi
Fast food
Jerawat sangat terkait dengan makanan cepat saji yang kaya kalori, lemak, dan karbohidrat olahan. Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan yang dapat meningkatkan risiko jerawat.
Makanan tinggi omega-6
Pola makan yang mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat peradangan dan jerawat. Ketidakseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 ini mendorong tubuh ke dalam keadaan peradangan, yang dapat memperburuk keparahan jerawat.
Keturunan
Meskipun tidak ada mutasi gen yang terkait langsung dengan jerawat, ada kecenderungan munculnya jerawat dalam keluarga. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat, mulai dari bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons bakteri terkait jerawat hingga hormon.
Advertisement