Liputan6.com, Jakarta Jintan putih merupakan salah satu rempah yang kerap digunakan untuk menyedapkan makanan. Jintan putih memberi rasa khas pedas dan hangat untuk hidangan seperti kari atau gulai.
Ada dua jenis jintan yang diketahui, jintan putih dan jintan hitam. Pada umumnya jintan putih lah yang kerap digunakan dalam campuran masakan. Sementara jintan hitam atau yang juga dikenal sebagai Habbatussauda lebih sering dimanfaatkan untuk pengobatan.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu khasiat jintan putih tak kalah hebat dari jintan hitam. Terlebih lagi, jintan putih juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa wilayah Asia. Studi modern telah mengonfirmasi beberapa manfaat kesehatan yang secara tradisional dikenal untuk jintan, termasuk mempromosikan pencernaan dan mengurangi infeksi yang ditularkan melalui makanan.
Penelitian juga mengungkapkan beberapa manfaat baru, seperti meningkatkan berat badan dan meningkatkan kontrol gula darah dan kolesterol. Memasukkan jintan putih pada masakan tak hanya sekadar melezatkan namun juga menyehatkan. Berikut manfaat jintan putih yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (4/8/2019).
Lancarkan Pencernaan
Penggunaan jintan putih secara tradisional yang paling umum adalah untuk gangguan pencernaan. Faktanya, penelitian modern telah mengkonfirmasi bahwa jintan putih dapat membantu meningkatkan pencernaan normal.
Jintan putih dapat meningkatkan aktivitas enzim pencernaan, berpotensi mempercepat pencernaan. Jintan putih juga meningkatkan pelepasan empedu dari hati.
Empedu membantu mencerna lemak dan nutrisi tertentu dalam usus. Dalam satu studi, 57 pasien dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) melaporkan gejala membaik setelah mengonsumsi jintan putih pekat selama dua minggu.
Advertisement
Atasi Diabetes
Beberapa komponen jintan putih menunjukkan manfaat mengobati diabetes. Satu studi klinis menunjukkan suplemen jinten putih pekat mendukung indikator awal diabetes pada individu yang kelebihan berat badan, dibandingkan dengan plasebo.
Jintan putih juga mengandung komponen yang melawan beberapa efek jangka panjang dari diabetes. Salah satu cara diabetes merusak sel-sel dalam tubuh adalah melalui Advanced glycation end product (AGE) atau produk akhir glikasi lanjut.
AGE diproduksi secara spontan dalam aliran darah ketika kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu yang lama, seperti pada diabetes. AGE dibuat ketika gula menempel pada protein dan mengganggu fungsi normalnya. AGE kemungkinan bertanggung jawab atas kerusakan mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah kecil pada diabetes.
Sebuah studi menguji efek dari suplemen jinten putih pekat. Jika dikonsumsi secara rutin dalam bentuk bumbu masakan atau suplemen, ini dapat membantu mengontrol gula darah pada diabetes.
Stabilkan Kolesterol Darah
Dalam studi klinis jintan putih dapat menstabilkan kolesterol. Dalam sebuah penelitian, 75 mg jintan putih yang diminum dua kali sehari selama delapan minggu menurunkan trigliserida darah yang tidak sehat. Dalam penelitian lain, kadar kolesterol LDL teroksidasi "buruk" menurun hampir 10% pada pasien yang menggunakan ekstrak jintan lebih dari satu setengah bulan.
Satu studi terhadap 88 wanita mengamati apakah jinten memengaruhi kadar kolesterol HDL "baik". Mereka yang mengonsumsi 3 gram jintan dengan yogurt dua kali sehari selama tiga bulan memiliki tingkat HDL yang lebih tinggi.
Advertisement
Bantu Penurunan Berat Badan dan Pengurangan Lemak
Suplemen jintan putih pekat telah membantu mendorong penurunan berat badan dalam beberapa studi klinis. Satu studi terhadap 88 wanita kelebihan berat badan menemukan bahwa yogurt yang mengandung 3 gram jintan mampu meningkatkan penurunan berat badan.
Studi lain menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi 75 mg suplemen jintan putih setiap hari kehilangan 1,4 kg lebih banyak daripada mereka yang menggunakan plasebo. Studi klinis ketiga melihat efek dari suplemen jinten pekat pada 78 pria dan wanita dewasa. Mereka yang mengonsumsi suplemen kehilangan 1 kg lebih dari delapan minggu.
Mencegah Keracunan Akibat Makanan
Salah satu peran tradisional jintan putih dalam bumbu juga untuk keamanan makanan. Banyak bumbu, termasuk jintan, tampaknya memiliki sifat antimikroba yang dapat mengurangi risiko infeksi yang ditularkan melalui makanan.
Beberapa komponen jintan mengurangi pertumbuhan bakteri yang ditularkan melalui makanan dan beberapa jenis jamur infeksius. Ketika dicerna, jintan putih melepaskan komponen yang disebut megalomicin, yang memiliki sifat antibiotik. Selain itu, studi tabung menunjukkan bahwa jintan mengurangi resistensi obat dari bakteri tertentu.
Advertisement
Cegah Peradangan
Studi tabung menunjukkan bahwa ekstrak jintan putih menghambat peradangan. Ada beberapa komponen jintan yang mungkin memiliki efek anti-inflamasi, tetapi para peneliti belum tahu mana yang paling penting.
Senyawa tanaman dalam beberapa rempah telah terbukti mengurangi kadar penanda peradangan utama, NF-kappaB. Jintan putih mengandung banyak senyawa tanaman yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan potensial, termasuk terpen, fenol, flavonoid dan alkaloid. Beberapa di antaranya berfungsi sebagai antioksidan, yang merupakan bahan kimia yang mengurangi kerusakan pada tubuh dari radikal bebas.