Sukses

Arti Surat Al Ikhlas serta Keutamaannya yang Penting Dipahami Umat Muslim

Selain dibaca, penting untuk memahami makna mendalam dari arti surat Al Ikhlas.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai surat yang ada di dalam Al Quran dianjurkan untuk dibaca, dipahami, serta diamalkan. Hal tersebut sangat dianjurkan bagi umat muslim. Salah satu yang paling mudah dengan membaca surat-surat pendek. Selain dibaca, penting juga surat pendek tersebut untuk dihafalkan. Sebab berbagai surat-sarat pendek dalam Al Quran biasa dibaca ketika ibadah salat.

Surat Al Ikhlas merupakan salah satu bacaan surat pendek yang sering diamalkan. Walau hanya terdiri dari empat ayat, makna dari arti surat Al Ikhlas sangat dalam dan berhubungan dengan perintah Allah kepada seluruh umatnya.

Secara umum, arti surat Al Ikhlas menggambarkan keesaan yang dimiliki Allah. Surat Al Ikhlas menjelaskan jika Allah adalah satu, sebuah dzat yang jadi tempat untuk bergantung dan kembali bagi tiap makhluk hidup di seluruh alam semesta.

Maka tidak heran, apabila arti surat Al Ikhlas tersebut perlu dipahami oleh tiap umat muslim. Dengan memahami apa arti surat Al Ikhlas secara mendalam, bisa memudahkan umat muslim untuk meresapi dan mengamalkannya. Bahkan, dengan memahami arti surat Al Ikhlas jadi sebuah upaya untuk memperkuat iman kepada Allah.

Tidak sekadar memahami arti surat Al Ikhlas, ada juga beberapa keutamaan yang bisa didapatkan bagi siapa saja yang mengamalkan di kehidupan sehari-hari. Berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai arti surat Al Ikhlas dan keutamaannya, Sabtu (14/11/2020).

2 dari 7 halaman

Bacaan dan Arti Surat Al Ikhlas

Agar lebih memahami arti surat Al Ikhlas maka bisa dengan mengetahui tiap arti dari ayat yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan serta arti surat Al Ikhlas dari ayat 1 – 4 berdasar tuntunan quran.kemenag.go.id yang perlu dipahami:

 

1. qul huwallāhu aḥad

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

 

2. allāhuṣ-ṣamad

Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.

 

3. lam yalid wa lam yụlad

Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

 

4. wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

3 dari 7 halaman

Surat Al Ikhlas Melindungi yang Membacanya

Salah satu keutamaan dari surat Al Ikhlas yaitu memberikan perlindungan bagi siapa pun yang membacanya. Keutamaan ini bisa didapatkan seseorang saat membaca surat Al Ikhlas bersama dengan surat Al Falaq dan An Naas. Berdasarkan Hadits Uqbah bin ‘Amir al Juhani Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

“Tatkala aku menuntun kendaraan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah peperangan, tiba-tiba beliau berkata: “Wahai Uqbah, katakana,” aku pun mendengarkan, kemudian beliau berkata (lagi): “Wahai Uqbah, katakana,” aku pun mendengarkan. Dan beliau mengatakannya sampai tiga kali, lalu aku bertanya: “Apa yang aku katakan?” Beliau pun bersabda: “Katakan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ”, lalu beliau membacanya sampai selesai. Kemudian beliau membaca قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّالفَلَقِ, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau membaca قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau bersabda: “Tidak ada seorang pun yang berlindung (dari segala keburukan) seperti orang orang yang berlindung dengannya (tiga surat) tersebut.”

4 dari 7 halaman

Menjadi Sebuah Amalan untuk Masuk Surga

Kemudian keutamaan dari bacaan dan arti surat Al Ikhlas berikutnya sebagai sebuah amalan yang bisa membawa umat muslim agar masuk ke dalam surga. Hal ini pun juga sudah disebutkan dalam Hadist Riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata:

“Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca surat Al Ikhlas. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah wajib,” aku bertanya: “Apa yang wajib?” Beliau bersabda, “(Telah wajib baginya) surga.”

5 dari 7 halaman

Membaca Surat Al Ikhlas Setara Sepertiga Bacaan Al Quran

Keutamaan membaca dan memahami arti surat Al Ikhlas disebutkan jika setara dengan sepertiga bacaan Al Quran. Hal ini dikuatkan dengan Hadist Riwayat Abu Sa’id al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

Sesungguhnya seseorang mendengar orang lain membaca surat Al Ikhlas dengan mengulang-ulangnya, maka tatkala pagi harinya, ia mendatangi Rasulullah dan menceritakan hal itu kepadanya, dan seolah-olah orang itu menganggap remeh surat itu, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur'an.”

6 dari 7 halaman

Melunturkan Dosa

Selain membaca dan memahami arti surat Al Ikhlas, apabila mengamalkan makna surat tersebut Allah akan memberi pengampunan dosa. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Mihjan bin al Adru’ Radhiyallahu ‘anhu, di mana beliau berkata:

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid, tiba-tiba (ada) seseorang yang telah selesai dari shalatnya, dan ia sedang bertasyahhud, lalu ia berkata: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta (kepadaMu) bahwa sesungguhnya Engkau (adalah) Yang Maha Esa, Yang bergantung (kepadaMu) segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya, ampunilah dosa-dosaku, (karena) sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh ia telah diampuni (dosa-dosanya),” beliau mengatakannya sebanyak tiga kali.

7 dari 7 halaman

Sebagai Penghantar Tidur

Kemudian, bisa juga mengamalkan bacaan dan arti surat Al Ikhlas sebagai penghantar tidur. Kebiasaan ini sering diamalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap kali hendak tidur. Berdasar Hadits A’isyah Radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan:

Sesungguhnya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin merebahkan tubuhnya (tidur) di tempat tidurnya setiap malam, beliau mengumpulkan ke dua telapak tangannya, kemudian beliau sedikit meludah padanya sambil membaca surat “Qul Huwallahu Ahad” dan “Qul A’udzu bi Rabbin Naas” dan “Qul A’udzu bi Rabbil Falaq,” kemudian (setelah itu) beliau mengusapkan ke dua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat beliau jangkau. Beliau memulainya dari kepalanya, wajahnya, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.

Video Terkini