Sukses

10 Penyebab Anyang-Anyangan yang Perlu Diwaspadai, Kenali Gejala dan Cara Menanganinya

Penyebab anyang-anyangan bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti adanya indikasi penyakit tertentu maupun penggunaan obat-obatan.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab anyang-anyangan bisa diepngaruhi oleh beberapa hal, seperti adanya indikasi penyakit tertentu maupun penggunaan obat-obatan. Anyang-anyangan adalah istilah untuk menggambarkan masalah buang air kecil yang sering tak tuntas dan disertai rasa nyeri atau terbakar saat berkemih.

Dalam dunia medis, anyang-anyangan dapat dikenal sebagai dysuria. Ketika mengalami anyang-anyangan, nyeri bisa berasal dari kandung kemih, uretra, atau perineum. Uretra adalah saluran yang membawa urine ke luar tubuh. Sementara, perineum adalah area di antara skrotum dan anus pada pria. Sedangkan pada wanita, perineum adalah area di antara anus dan bukaan vagina.

Buang air kecil yang menyakitkan sebetulnya sangat umum terjadi. Rasa nyeri, rasa terbakar atau perih dapat mengindikasikan sejumlah kondisi medis yang memberikan sinyal bahwa ada penyakit yang serius di dalam kandung kemih.

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai penyebab anyang-anyangan, gejala, hingga cara penanganan yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (2/7/2021).

2 dari 5 halaman

Penyebab Anyang Anyangan

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK termasuk penyebab anyang-anyangan yang utama. ISK terjadi ketika bakteri berlebih menumpuk di suatu tempat di saluran kemih. Bagian tubuh ini, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Salah satu penyebab ISK yang sering terjadi, yakni menahan pipis dalam jangka panjang. Ini karena dalam air kencing banyak terdapat bakteri yang bila air kencing tidak segera dibuang, bakteri akan menginfeksi saluran kemih.

Selain anyang-anyangan, gejala lain yang dapat muncul akibat ISK di antaranya yakni:

a. Sering buang air kecil

b. Urine keruh atau bernoda darah

c. Demam

d. Urine berbau busuk

e. Nyeri di bagian samping perut dan punggung

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS atau Penyakit Menular Seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, dan herpes, semuanya dapat memengaruhi saluran kemih dan menjadi penyebab anyang-anyangan. Gejala penyakit menular seksual biasanya bukan hanya anyang-anyangan. Gejala lainnya dapat bervariasi sesuai dengan jenis PMS yang diidap. Misalnya, herpes biasanya menyebabkan lesi seperti lepuh pada alat kelamin.

3. Infeksi Prostat

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah infeksi prostat. Infeksi bakteri jangka pendek dapat menyebabkan infeksi prostat atau prostatitis. Peradangan kronis dari kondisi lain, seperti penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan prostatitis. Prostatis bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti kesulitan buang air kecil atau nyang-anyangan Nyeri pada kandung kemih, testis, dan penis kesulitan ejakulasi dan ejakulasi yang menyakitkan.

4. Interstitial Cystitis (Sistitis)

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah sistitis. Sistitis adalah kondisi kronis yang menimbulkan nyeri dan radang pada kandung kemih. Sebagian besar kasus sistitis berawal dari ISK yang berlangsung lama, tapi kondisi ini juga dapat dipicu oleh penyakit lainnya yang mengganggu fungsi kandung kemih. Selain rasa nyeri saat buang air kecil, sistitis biasanya juga ditandai dengan:

a. Nyeri pada perut bawah, punggung bawah, panggul, atau area sekitar uretra.

b. Buang air kecil lebih dari delapan kali dalam sehari.

c. Mendadak ingin kencing walaupun sebelumnya baru saja buang air kecil.

d. Tekanan dan nyeri kandung kemih yang semakin terasa saat buang air kecil.

5. Penyakit Batu Kandung Kemih

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah penyakit batu kandung kemih. Batu kandung kemih terbuat dari mineral urine yang mengeras menjadi kristal. Kondisi ini banyak dialami oleh orang yang tidak bisa buang air kecil secara rutin atau hingga tuntas. Pasalnya, hal ini membuat mineral urine menumpuk di dalam kandung kemih. Batu kandung kemih yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan akan keluar bersama urine. Begitu ukurannya membesar, batu kandung kemih dapat menghambat aliran urine dan memicu infeksi sehingga menjadi penyebab anyang-anyangan.

3 dari 5 halaman

Penyebab Anyang Anyangan

6. Penyakit Batu Ginjal

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah penyakit batu ginjal. Penyakit batu ginjal disebabkan oleh penumpukan kristal mineral di dalam ginjal. Batu yang terbentuk dapat terperangkap dalam ginjal atau terbawa menuju saluran kencing. Pada beberapa kasus, batu ginjal juga bisa terjebak di dalam kandung kemih. Seperti halnya batu kandung kemih, batu ginjal yang berukuran kecil dapat keluar dari tubuh lewat urine. Namun, jika ukurannya cukup besar, batu ginjal dapat menghalangi aliran urine sehingga menyebabkan pembengkakan ginjal atau saluran ureter. Kondisi inilah yang menjadi penyebab anyang-anyangan. Apabila penyakit batu ginjal sudah parah, nyeri yang tadinya hanya terasa saat buang air kecil dapat menyebar ke area perut, selangkangan, serta punggung bagian bawah.

7. Kista Ovarium

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah kista ovarium. Kista ovarium adalah contoh bagaimana sesuatu di luar kandung kemih dapat menekannya dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Kista ovarium dapat berkembang di satu atau kedua ovarium, yang terletak di kedua sisi kandung kemih. Selain anyang-anyangan, wanita dengan kista ovarium mungkin akan mengalami juga gejala berikut:

a. Perdarahan vagina yang tidak biasa.

b. Nyeri panggul.

c. Kesulitan mengenali bahwa kandung kemih kosong setelah buang air kecil.

d. Haid yang menyakitkan.

e. Nyeri payudara.

f. Sakit di punggung bawah.

8. Sensitivitas Terhadap Bahan Kimia

Terkadang, bahan kimia yang berada di luar tubuh, seperti wewangian untuk organ intim dapat mengiritasi jaringan tubuh. Saat seseorang buang air kecil, iritasi ini mungkin lebih terlihat, dan rasa sakit bisa terjadi. Produk yang dapat menyebabkan sensitivitas bahan kimia meliputi:

a. Douches (semprot vagina).

b. Sabun Kertas toilet beraroma.

c. Pelumas vagina.

d. Pelumas dan semacamnya.

9. Infeksi atau Iritasi Vagina

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah iritasi pada vagina. Infeksi vagina atau dikenal sebagai vaginitis adalah kondisi yang dapat terjadi karena pertumbuhan bakteri atau jamur secara berlebihan. Penyakit menular seksual yang disebut trikomoniasis juga dapat menyebabkan infeksi vagina. Selain anyang-anyangan, vaginitis dapat menimbulkan sejumlah gejala berikut:

a. Keputihan yang berbau busuk atau tidak biasa.

b. Iritasi vagina.

c. Nyeri saat berhubungan.

d. Perdarahan vagina, yang biasanya ringan.

10. Efek Samping Obat

Penyebab anyang-anyangan yang selanjutnya adalah efek samping obat-obatan. Beberapa obat, termasuk yang diresepkan dokter untuk mengobati kanker kandung kemih, dapat mengiritasi dan membuat jaringan kandung kemih meradang. Kondisi ini sering kali dapat menyebabkan anyang-anyangan. Jika seseorang telah memulai pengobatan baru dan mulai merasakan sakit saat buang air kecil, mereka harus menghubungi dokter dan menanyakan apakah gejalanya mungkin merupakan efek samping dari obat tersebut. Seseorang tidak boleh berhenti minum obat sendiri tanpa bertanya kepada dokter terlebih dahulu. Selain anyang-anyangan, efek samping konsumsi obat dapat menimbulkan gejala lain yang berbeda-beda tegantung jenis obatnya.

4 dari 5 halaman

Gejala Anyang-Anyangan

Anyang-anyangan merupakan sebuah gejala yang mengindikasikan adanya suatu penyakit. Oleh karena itu, tanda-tanda yang kerap dialami masing-masing orang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari penyebab anyang-anyangan yang mendasarinya.

Misalnya saja terjadi infeksi dari bakteri yang menyerang organ vital Anda, hal ini akan menimbulkan gejala anyang-anyangan berupa rasa nyeri dan sakit saat buang air kecil. Kondisi ini biasanya akan mengarah pada penyakit infeksi saluran kemih.

Namun dalam beberapa kasus, gejala anyang-anyangan tidak selalu berupa rasa sakit ataupun nyeri. Itu artinya, kondisi ini disebabkan oleh kondisi lain. Berikut ini gejala anyang-anyangan yang umum dirasakan, diantaranya:

a. Meningkatnya keinginan untuk buang air kecil.

b. Sulit mengontrol kandung kemih.

c. Tidak nyaman saat buang air kecil.

d. Urin berwarna keruh, gelap, atau cenderung labih pekat.

e. Biasanya urin disertai dengan darah.

f. Kadang juga diiringi dengan demam.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Anyang-Anyangan

Untuk mengatasi anyang-anyangan, Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Biasanya jika anyang-anyangan disebabkan oleh ISK, maka akan diobati dengan antibiotik resep dokter. Disamping melakukan pengobatan dengan dokter, terdapat beberapa perawatan lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi anyang-anyangan, di antaranya:

1. Minum Lebih Banyak Cairan

Anyang-anyangan bisa menyebabkan sulit mengeluarkan urine sehingga dengan minum lebih banyak cairan, Anda dapat mengencerkan urine dan lebih mudah untuk mengeluarkannya.

2. Minum Ibuprofen

Jika anyang-anyangan terasa nyeri, cara mengatasi masalah ini adalah dengan minum ibuprofen. Ikuti resep dokter atau petunjuk dalam aturan pakai sehingga tidak keliru.

3. Mengenakan Celana dan Pakaian dalam Longgar

Ini dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada organ intim. Cara mengatasi anyang-anyangan ini tidak menyebabkan tekanan pada kandung kemih yang mendorong semakin ingin buang air kecil.

4. Mandi dengan Air Hangat

Anda dapat mandi menggunakan air hangat untuk menenangkan rasa ingin kencing terus-menerus akibat anyang-anyangan. Hal ini juga bisa mengurangi ketidaknyamanan pada organ intim.

5. Menghindari Kafein dan Alkohol

Mengonsumsi kafein dan alkohol bisa mengganggu hormon antidiuretik sehingga mendorong Anda lebih sering buang air kecil. Oleh sebab itu, kedua minuman tersebut dapat memperburuk anyang-anyangan yang Anda miliki sehingga harus dihindari.

Jika anyang-anyangan tak juga membaik, atau bahkan semakin memburuk, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter. Sementara, untuk mencegah anyang-anyangan, hindari menahan buang air kecil, minum cukup air putih, serta kenakan pakain yang longgar dan nyaman. Pastikan untuk memberi tahu dokter, jika Anda mengalami gejala lain, bersama dengan frekuensi sering buang air kecil ini.