Sukses

Apa itu NATO? Kenali Sejarah Terbentuknya, Tujuan, dan Keanggotaannya

NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization, yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu NATO perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, organisasi organisasi militer internasional ini memiliki kekuatan yang sangat besar dan mempunyai peran dalam menjaga perdamaian, terutama untuk negara-negara anggotanya.

NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization, yang dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara. NATO kerap juga dikenal sebagai Aliansi Atlantik Utara.

Apa itu NATO merupakan organisasi militer internasional yang bertujuan untuk keamanan bersama para anggotanya. Pada awalnya, NATO dibentuk untuk menekan pengaruh komunis dari Uni Soviet dengan aliansi saingannya yaitu Pakta Warsawa pada eran Perang Dingin.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/1/2022) tentang apa itu NATO.

2 dari 5 halaman

Apa itu NATO?

Apa itu NATO yaitu kependekan dari North Atlantic Treaty Organization. Dalam bahasa Prancis, NATO disebut juga dengan OTAN atau Organisation du traité de l'Atlantique nord. Sementara itu, di Indonesia, NATO dikenal dengan sebutan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau Aliansi Atlantik Utara.

Apa itu NATO adalah sebuah organisasi militer internasional yang terdiri dari 2 negara Amerika Utara, 27 negara Eropa, dan 1 negara Eurasia yang bertujuan untuk kemanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Apa itu NATO awalnya bertujuan untuk menekan pengaruh komunis dari Uni Soviet dengan aliansi saingannya yaitu Pakta Warsawa pada era Perang Dingin.

Mengutip DW, apa itu NATO adalah aliansi militer dari 28 negara Eropa dan Amerika Utara. Markas besar NATO berada di Brussel. NATO memposisikan diri sebagai murni aliansi pertahanan. Pakta pendirian NATO mewajibkan negara anggota untuk mencari solusi damai untuk tuntaskan konflik. Jika salah satu negara anggota diserang, negara anggota lainnya diwajibkan menunjukan solidaritas.

3 dari 5 halaman

Sejarah Terbentuknya NATO

Apa itu NATO tidak langsung terbentuk begitu saja. Hal ini dimulai pada tanggal 4 Maret 1947, Traktat Dunkirk ditandatangani oleh Prancis dan Inggris sebagai Treaty of Alliance and Mutual Assistance dalam hal kemungkinan serangan oleh Jerman atau Uni Soviet setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1948, aliansi ini diperluas untuk mencakup negara-negara Benelux, dalam bentuk Western Union, juga disebut sebagai Organisasi Perjanjian Brussel (BTO), yang didirikan oleh Perjanjian Brussel. 

Apa itu NATO akhirnya terbentuk berkat pembicaraan untuk aliansi militer baru, yang juga dapat mencakup Amerika Utara, menghasilkan penandatanganan Perjanjian Atlantik Utara pada tanggal 4 April 1949 oleh negara-negara anggota Western Union ditambah Amerika Serikat, Kanada, Portugal, Italia, Norwegia, Denmark, dan Islandia.

Pada tahun 1952, jabatan Sekretaris Jenderal NATO ditetapkan sebagai kepala organisasi sipil. Tahun itu juga sebagai latihan maritim besar pertama NATO, Exercise Mainbrace dan aksesi Yunani dan Turki ke organisasi tersebut.

Setelah Konferensi London dan Paris, Jerman Barat diizinkan untuk dipersenjatai kembali secara militer, ketika mereka bergabung dengan NATO pada Mei 1955, yang pada gilirannya, merupakan faktor utama dalam pembentukan Pakta Warsawa yang didominasi Uni Soviet, yang menggambarkan dua sisi yang berlawanan dari Perang Dingin.

Pada tahun 1982, Spanyol yang baru demokratis bergabung dengan aliansi ini. Revolusi 1989 di Eropa menyebabkan NATO mengevaluasi ulang tujuan strategis, sifat, tugas, dan fokusnya di benua itu. Pada Oktober 1990, Jerman Timur menjadi bagian dari Republik Federal Jerman, dan pada November 1990, aliansi tersebut menandatangani Traktat tentang Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa (CFE) di Paris dengan Uni Soviet.

Traktat ini mengamanatkan pengurangan militer khusus di seluruh benua, yang berlanjut setelah runtuhnya Pakta Warsawa pada Februari 1991 dan runtuhnya Uni Soviet pada Desember di tahun yang sama, yang menyingkirkan musuh utama NATO secara de facto. Hal ini menandai dimulainya penarikan personel dan peralatan militer di Eropa.

Secara politis, apa itu NATO mencari hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur yang baru otonom, dan forum diplomatik untuk kerja sama regional antara NATO dan tetangganya didirikan selama periode pasca-Perang Dingin ini. Termasuk Kemitraan untuk Perdamaian (Partnership for Peace) dan inisiatif Dialog Mediterania di 1994, Dewan Kemitraan Euro-Atlantik pada 1997, dan Dewan Gabungan Permanen NATO-Rusia pada 1998.

Pada KTT Washington 1999, Hongaria, Polandia, dan Republik Ceko secara resmi bergabung dengan NATO, dan organisasi tersebut juga mengeluarkan pedoman baru untuk keanggotaan dengan NATO. "Rencana Aksi Keanggotaan" individual. Pedoman ini mengatur penambahan anggota aliansi baru: Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slowakia, dan Slovenia pada 2004, Albania dan Kroasia pada 2009, Montenegro pada 2017, dan Makedonia Utara pada 2020.

4 dari 5 halaman

Tujuan NATO

Tujuan organisasi ini tertera jelas dalam pasal kelima pakta keamanannya: bahwa serangan militer apapun yang diarahkan kepada negara-negara anggota, dianggap serangan bagi seluruh persekutuan.

Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi:

“Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara."

Pasal ini diberlakukan agar jika sebuah anggota Pakta Warsawa melancarkan serangan terhadap para sekutu Eropa dari PBB, hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri yang mempunyai kekuatan militer terbesar dalam persekutuan tersebut), dan dengan itu dapat memberikan aksi pembalasan yang paling besar.

Tetapi kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa Barat ternyata tidak menjadi kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001, sebagai tindak balasan terhadap peristiwa serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi sehari sebelumnya.

5 dari 5 halaman

Kenggotaan NATO

Apa itu NATO memiliki 30 negara anggota sampai sekarang ini. Ada 12 negara pendiri NATO, yaitu Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Islandia, Portugal, Perancis, Italia, Kanada, Belgia, Denmark, Luksemburg, dan Norwegia, atau yang dikenal juga dengan Blok Barat.

Sementara itu, pada masa perang dingin bergabung pula beberapa negara, seperti Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat), dan Spanyol.

Kemudian, pada akhirnya negara-negara dari blok timur yang dulu bersitegang dengan blok barat (negara-negara pendiri NATO), juga bergabung dengan NATO. Di antara negara-negara tersebut adalah Jerman Timur, Ceko,  Polandia, Hongaria, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slowakia, Slovenia, Albania, Montenegro, dan Makedonia Utara.

Kronologi Keanggotaan

Apa itu NATO terbentuk berkat pembicaraan untuk aliansi militer baru, yang mencakup Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Islandia, Portugal, Perancis, Italia, Kanada, Belgia, Denmark, Luksemburg, dan Norwegia. Pada tahun 1952 Yunani dan Turki bergabung ke organisasi tersebut.

Setelah Konferensi London dan Paris, Jerman Barat diizinkan untuk dipersenjatai kembali secara militer, ketika mereka bergabung dengan NATO pada Mei 1955. Pada tahun 1982, Spanyol yang baru demokratis bergabung dengan aliansi ini. Pada Oktober 1990, Jerman Timur menjadi bagian dari Republik Federal Jerman, dan pada November 1990.

Pada KTT Washington 1999, Hongaria, Polandia, dan Republik Ceko secara resmi bergabung dengan NATO, dan organisasi tersebut juga mengeluarkan pedoman baru untuk keanggotaan dengan NATO. "Rencana Aksi Keanggotaan" individual. Pedoman ini mengatur penambahan anggota aliansi baru: Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slowakia, dan Slovenia pada 2004, Albania dan Kroasia pada 2009, Montenegro pada 2017, dan Makedonia Utara pada 2020.