Sukses

11 Cara Budidaya Buah Pala, Pahami Tiap Langkahnya

Buah pala merupakan salah satu komoditas dengan nilai ekonomi tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Cara budidaya buah pala bisa menjadi alternatif yang menarik jika ingin mulai menjalankan bisnis di bidang perkebunan. Buah pala sendiri merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Pala merupakan jenis rempah-rempah yang sejak dahulu bermanfaat untuk menghangatkan tubuh.

Di Eropa sendiri, buah pala digunakan untuk menambahkan rasa pedas pada masakan. Buah pala tersebut sebenarnya merupakan salah satu komoditi yang bernilai tinggi. Itulah mengapa bangsa Eropa menjajah Indonesia salah satunya untuk mendapatkan buah pala.

Saat ini mungkin buah pala tidak terbatas menjadi bumbu masakan saja. Bahkan buah pala mulai dikembangkan menjadi obat-obatan seperti minyak astiri yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Maka tidak heran jika nilai ekonomis dari buah pala terus naik seiring popularitasnya.

Dengan nilai ekonomis dari buah pala yang semakin naik tersebut, rasanya sayang apabia tidak memahami bagaimana cara budidaya buah pala. Mungkin dengan mempraktikkan cara budidaya buah pala yang tepat, bisa menjadi lahan bisnis baru yang cukup menggiurkan.

Untuk membahas lebih dalam bagaimana cara budidaya buah pala, di bawah ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber. Tapi, pastikan jika tiap langkah dari cara budidaya buah pala dipahami dengan benar agar buah pala semakin subur dan menguntungkan, Senin (7/9/2020).

2 dari 4 halaman

Cara Budidaya Buah Pala yang Paling Awal

1. Menyiapkan lahan untuk menanam

Cara budidaya buah pala yang eprtama dimulai dari menyiapkan lahan yang digunakan untuk menanam buah pala tersebut. Buah pala hanya hidup di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia yang memiliki curah hujan sekitar 2.000 mm-3000 mm/tahun. Ada beberapa kriteria lokasi yang bagus dijadikan lahan tanam buah pala:

- Tanah gembur dan semakin baik jika berada di dekat gunung berapi.

- Memiliki kandungan unsur hara yang cukup.

- Terpapar sinar matahari langsung minim 7 jam/hari.

- Ketinggian tanah 200-700 meter di atas permukaan laut.

- Sistem drainase baik untuk menghindari air tidak menggenang.

- pH tanah sekitar 5,5-7,0.

 

2. Buat lubang tanam

Jika sudah menemukan lahan yang cocok selanjutnya lakukan pengolahan lahan tanamnya. Pertama-tama bersihkan lahan dari tanaman pengganggu dan memotong semua cabang yang dapat menghalangi sinar matahari.

Selanjutnya buat lubang tanam dengan cara sebagai berikut :

a. Gali tanah dengan ukuran 50 x 50x 50 cm hingga 1 x 1 x 1 meter.

b. Buat jarak antar lubang minimal 2 meter.

c. Pastikan urutan lubang satu dengan lainnya rapi, supaya memudahkan proses drainase dan perawatan.

d. Kemudian lubang akan diisi terlebih dahulu dengan pupuk dasar yang akan dibahas pada tahap selanjutnya.

 

3. Proses pemupukan dasar

Proses pemupukan dasar bertujuan untuk menambah unsur hara tanah agar kebutuhan tanaman bisa tercukupi. Jenis pupuk dasar yang bagus adalah campuran pupuk kompos dan pupuk kandang. Lalu, untuk proses pemberian pupuk dasar sebagai berikut:

a. Campur pupuk kandang dan pupuk kompos lalu aduk rata.

b. Masukkan campuran pupuk tersebut ke dalam lubang.

c. Campur dan larutkan 2-3 kg gula dengan 1 bak air.

d. Tambahkan sebotol EM4 (bakteri pengurai) ke dalam larutan gula tersebut.

e. Diamkan terlebih dahulu selama 24 jam agar bakteri pengurai berkembang biak.

f. Siram larutan tersebut ke pupuk dasar yang sudah ada di dalam lubang.

g. Tutup lubang tanam dan tunggu minimal 2 minggu supaya pupuk terurai sempurna.

 

4. Menyiapkan bibit buah pala

Cara budidaya buah pala bisa semakin optimal apabila melalui bibit generatif biji. Sebab, biji pala bisa mewariskan sifat baik dari tanaman induk dan memiliki usia produktif cukup lama. Cara untuk membibit pala tersebut yaitu:

a. Cari buah pala yang sudah matang sempurna atau hampir busuk, namun dari pohon yang sehat dan produktif.

b. Ambil biji pala lalu cuci dan keringkan di bawah terik sinar matahari 2-3 jam.

c. Kemudian simpan biji pala di dalam polybag.

d. Siapkan tanah humus yang gembur, kemudian masukkan dalam plastik polybag hitam berukuran sedang.

e. Biji yang sudah disiapkan kemudian di tanam pada polybag dengan kedalaman 5 cm.

f. Selanjutnya tunggu hingga biji tumbuh.

g. Siram secara berkala biji yang tumbuh. Hal tersebut bertujuan agar pertumbuhannya optimal hingga 1 bulan, sebelum dipindahkan ke lubang tanam yang sudah disiapkan di atas tadi.

h. Setelah 1 bulan, bibit tanaman pala siap dipindah ke lubang tanam.

3 dari 4 halaman

Cara Budidaya Buah Pala Tahap Selanjutnya

5. Penanaman bibit pala

Kemudian adalah proses memindah bibit pala ke lubang tanam. Ini langkahnya:

a. Gali lubang tanam sesuai ukuran polybag.

b. Taburi bagian dasar lubang dengan fungisida dan insektisida tabur.

c. Sirami bibit terlebih dahulu sebelum ditanam.

d. Tanam bibit di tiap lubang dan pastikan plastik pot sudah dilepas.

e. Usahakan untuk melakukan penanaman pada sore hari supaya tanaman tidak layu terkena cahaya panas di siang hari.

f. Setelah selesai ditanam, sirami tanaman tersebut.

 

6. Pembuatan drainase dan pengairan

Supaya drainase maksimal, buat selokan di antara tiap baris lubang tanam. Selokan tersebut akan menampung air ketika hujan tiba dan mengalirkan air tersebut ke area yang lebih rendah. Hal ini untuk mencegah adanya air menggenang di sekitar pohon. Mengingat buah pala tidak cocok apabila ada air yang menggenang. Ukuran selokan tersebut tidak perlu terlalu dalam. Selain baik untuk drainase, selokan tersebut akan mempermudah proses pengairan apabila curah hujan rendah.

 

7. Proses pemupukan susulan

Proses pemupukan dasar NPK minimal 1 bulan setelah proses pemindahan bibit ke lubang tanam. Berikut ini langkah-langkahnya:

a. Larutkan NPK dengan air dengan perbandingan satu gelas NPK dicampur 35 liter air.

b. Tuang sedikit demi sedikit larutan NPK ke pangkal bibit tanam.

c. Lakukan pemupukan NPK 2-4 minggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan.

 

8. Tips perawatan bibit pala

a. Penyiraman

Penyiraman tidak perlu sering-sering, cukup 5-7 hari sekali di musim kemarau dan ketika usia tanaman kurang dari 6 bulan saja. Apabila sudah di atas 6 bulan tidak perlu disirami, kecuali jika musim kemarau dan curah hujan rendah. Cukup sirami sebanyak 2 minggu sekali. Usahakan untuk tanaman di bawah 6 bulan cara menyiramnya langsung dari pangkal pohon. Sedangkan pada tanaman pala tua bisa disiram dengan memanfaatkan selokan yang biasa dijadikan drainase.

b. Penyiangan

Penyiangan cukup 1 bulan sekali. Hal ini untuk mencegah nutrisi tanaman dicuri oleh tanaman liar. Apabila gulma tumbuh lebat dan cepat, maka berikan herbrisida selektif supaya gulma-gulma tersebut mati.

c. Penggemburan tanah

Hal ini bertujuan air tidak menggenang di sekitar akar dan langsung terserap tanah.

d. Pemupukan dasar ulang

Tanaman pala perlu pemupukan dasar ulang 6 bulan sekali. Caranya ialah dengan mebuat bokashi pupuk terlebih dahulu.

4 dari 4 halaman

Cara Budidaya Buah Pala yang Tidak Kalah Penting

9. Pencegahan hama dan penyakit

Tanaman pala cukup mampu menahan hama dan penyakit. Tapi jika tanaman pala sudah terserang hama atau penyakit, maka produktifitas buah pala akan menurun.

Jenis hama yang sering muncul yaitu dari jenis serangga seperti rayap dan kumbang. Supaya hama tidak semakin berkembang, coba semprotakan insektisida.

Di sisi lain, penyakit tanaman ini dari jenis jamur dan cendawan. Jamur dan cendawan bisa menyerang buah atau akar. Cara mengatasinya dengan menyemprotkan fungisida yang diberi pelekat.

 

10. Proses panen

Saat pala berusia 7 tahun umumnya sudah menghasilkan buah. Buah pala yang sudah matang cirinya sebagai berikut:

- Kulit buah menguning.

- Tekstur empuk.

- Kulit buah terbeah sendiri saat matang.

- Cuci bersih kemudian jemur sekitar 5-7 hari.

 

11. Perawatan setelah panen

Apabila sudah selesai memanen, cara budidaya buah pala selanjutnya dengan melakukan perawatan dengan menambahkan pupuk dasar dan memberi tambahan NPK 3 kali dalam 2 minggu.