Sukses

6 Bahaya Kecanduan Game Online Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Bahaya yang mengintai jika anak kecanduan game online beserta cara mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta Bermain game pada umumnya dilakukan untuk menghabiskan waktu senggang. Dengan bermain game, akhirnya waktu senggang jadi terasa lebih menyenangkan. Terutama ketika bermain game online bersama teman-teman.

Game online kini hadir dengan berbagai pilihan, mulai dari game aksi, arcade, puzzle, dan lain sebagainya. Selain disertai dengan animasi yang menarik, game online juga memungkinkan setiap usernya untuk saling berkompetisi dan melatih kerjasama kelompok.

Dengan berbagai fitur menarik yang ditawarkan, game online ternyata mampu memicu adiksi atau kecanduan. Bahkan, World Health Organization (WHO), sudah menetapkan bahwa kecanduan game online termasuk salah satu kategori mental disorder.

Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan begitu saja terlebih lagi efeknya juga sangat buruk bagi anak yang masih di usia sekolah. Berikut ini merupakan 6 bahaya akibat kecanduan game online beserta cara mengatasinya yang dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (22/10/2020).

2 dari 5 halaman

Bahaya kecanduan game online pada anak

Ketika anak terlalu sering bermain game online, tentu hal tersebut mampu memicu adiksi atau kecanduan terhadap game online. Padahal, kecanduan game online memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh dan mental. Berikut ini merupakan bahaya yang timbul akibat kecanduan game online pada anak:

1. Kekurangan vitamin D

Ketika kecanduan bermain game online, anak akan cenderung menghabiskan waktu di dalam kamar. Sehingga, hal ini bisa memicu kekurangan vitamin D akibat jarang terkena paparan sinar matahari. Padahal sinar matahari merupakan salah satu stimulan vitamin D yang alami bagi tubuh.

2. Nyeri Otot

Dilansir dalam laporan British Medical Journal, ketika bermain game dengan durasi berjam-jam nonstop, maka bisa menyebabkan nyeri otot. Hal ini karena tubuh dipaksa untuk berada dalam satu posisi dalam waktu lama tanpa peregangan. Padahal saat itu otak sedang dalam posisi tegang karena adrenalin terpacu selama bermain game online.

3. Masalah penglihatan

Ketika bermain game online dalam waktu yang lama, ternyata bisa menimbulkan kerusakan pada organ mata berupa penurunan penglihatan. Hal ini lantaran ketika bermain game online, maka mata akan terpapar radiasi dari layar dalam waktu yang lama. Padahal, hal ini cukup berbahaya bagi retina. Meskipun tidak langsung terasa, namun dampak radiasi terhadap retina ini akan memiliki dampak jangka panjang.

3 dari 5 halaman

Bahaya kecanduan game online pada anak

4. Kurang tidur dan memicu Insomnia

Dengan bermain game online biasanya dapat membuat anak lupa waktu. Bahkan rela untuk tidak istirahat hanya untuk bermain game online secara nonstop. Hal ini dapat memicu berbagai masalah karena waktu tidur menjadi berkurang. Selain itu, terus menerus memacu adrenalin di waktu malam juga mampu memicu penyakit insomnia.

5. Perubahan bentuk tubuh

Dengan kecanduan game online, bisa menyebabkan penderitanya lupa waktu untuk makan dan berolahraga. Sehingga bisa menjadikan adanya perubahan bentuk tubuh. Ada orang yang cenderung menjadi kurus kering akibat keseringan bermain game. Ada pula orang yang cenderung obesitas karena bermain game sembari mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

6. Memicu sindrom quervain

Dengan bermain game online secara nonstop ternyata mampu memicu sindrom quervain. Dilansir dari laman WebMD, sindrom quervain merupakan kondisi dimana terjadi kelainan yang disebabkan oleh peradangan tendon. Kondisi tersebut bisa dipicu oleh gerakan tangan berulang seperti halnya saat bermain game online. 

Penderita sindrom quervain ini biasanya akan mengalami rasa sakit dan kondisinya akan terus memburuk hingga tak bisa memutar pergelangan tangan jika tak segera diobati. Bahkan, kasus terburuknya yakni rasa sakit bisa menjalar hingga ke sekujur lengan.

4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi kecanduan game

1. Membatasi jadwal main game

Salah satu cara untuk mengatasi kecanduan game online adalah dengan membatasi jadwal main game dengan ketat. Supaya anak tidak langsung kaget, maka lebih baik mengurangi durasi bermain game secara perlahan. Sehingga jadwal main game anak tetap terkontrol, namun Anda harus konsisten dalam melaksanakan jadwal ini.

2. Letakkan alat bermain game di luar kamar

Anak yang cenderung kecanduan game online biasanya diakibatkan oleh kebebasan yang berlebih dalam memegang smartphone, PC, ataupun konsol di kamar. Dengan akses yang begitu mudah, hal tersebut kadang kala membuat anak terlena karena tidak berada di bawah pengawasan orang tua.

Maka, salah satu cara paling efektif untuk mengurangi kecanduan game pada anak adalah memindahkan peralatan game onlinenya di luar kamar. Sehingga setiap waktu yang dihabiskan anak untuk bermain game bisa diawasi oleh orang tua.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi kecanduan game

3. Beri anak aktivitas untuk mengalihkan perhatian

Bermain game biasanya digunakan untuk menghabiskan waktu senggang. Sehingga, agar dapat mengurangi kecanduan game pada anak, Anda harus mulai melakukan survei kegiatan apa saja yang bisa menjadi pengalih perhatian.

Dengan menyibukkan anak pada aktivitas baru misalkan saja seperti bermain di luar ruangan biasanya cukup efektif untuk mengalihkan perhatian dari game online. Kemudian, Anda juga bisa mengajak anak Anda untuk rutin berolahraga bersama sehingga dapat melatih fisik dan menyehatkan tubuh.

4. Bersosialisasi dengan orang lain

Terbiasa berdiam diri di kamar, menyebabkan anak kekurangan kehidupan sosial. Anak yang memiliki kecanduan game online biasanya akan memiliki kecenderungan untuk menjadi anak yang antisosial. Sehingga, ada baiknya Anda untuk mengajak anak untuk bersosialisasi dengan orang lain, misalkan dengan teman-temanya, keluarga, kerabat, dan memperkenalkannya kepada komunitas yang diminati.

5. Mengeksplor minat dan bakat

Ketika anak kecanduan game online, cobalah untuk mengajaknya mengeksplor minat dan bakatnya yang lain sehingga perhatiannya teralihkan. Misalkan saja mengajaknya untuk memasak dan meracik makanan bersama, atau bermain musik, bahkan melukis atau membuat karya yang lain.Â