Sukses

Puasa Arafah adalah Sunah di Hari ke-9 Bulan Zulhijah, Pahami Niat dan Keutamaannya

Puasa arafah adalah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Liputan6.com, Jakarta Menunaikan puasa arafah adalah umumnya dilakukan pada hari ke-9 Zulhijah sesuai kalender Hijriah. Bulan Zulhijah merupakan bulan umat Islam menunaikan ibadah haji. Hari ke-9 Zulhijah, tepat hari ke-2 dalam rangkaian ibadah haji. Nah, puasa arafah adalah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Imam Nawawi dalam Al Majmu’ berkata, “Adapun hukum puasa arafah adalah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa.”

Puasa arafah adalah mirip dengan puasa Ramadan yang hanya bisa ditunaikan di waktu-waktu tertentu saja, inilah mengapa penting untuk tidak melewatkannya. Selain ditunaikan pada hari ke-2 ibadah haji, puasa arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan satu hari sebelum perayaan Iduladha. Ketentuan dan syarat puasa arafah adalah sama dengan puasa sunah lainnya, perbedaan hanya pada niat.

Keutamaan puasa arafah sangat besar, sehingga ia termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakkad). Hanya dengan berpuasa selama 1 hari saja, dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelum dan satu tahun yang akan datang akan dihapuskan. Berikut Liputan6.com ulas tentang puasa arafah adalah sunah di hari ke-9 bulan Zulhijah lebih dalam, Rabu (10/11/2021).

2 dari 3 halaman

Niat Puasa Arafah

Niat puasa arafah adalah bisa dilafalkan pada malam hari sebelum berpuasa maupun pada siang hari. Berikut lafal niat puasa arafah di malam hari sebelum berpuasa dan siang hari:

- Lafal niat puasa arafah di malam hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

- Lafal niat puasa arafah di siang hari:

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).

Tidak hanya puasa arafah, pada bulan Zulhijah ini umat Islam bisa melaksanakan berbagai amalan puasa lainnya, yaitu pausa Zulhijah. Puasa Zulhijah ini dilaksanakan di awal Bulan Zulhijah, yaitu dari hari pertama hingga hari ke-8, yang dilanjutkan dengan hari ke-9 yaitu puasa arafah.

Sementara pada Bulan Zuhijah, umat Islam dilarang berpuasa pada tanggal 10 Zulhijah, yaitu pada Hari Raya Iduladha. Selain itu, berpuasa pada tanggal 10, 12, dan 13 Zulhijah juga dilarang karena merupakan Hari Tasyrik. Hari tasyrik merupakan salah satu hari di mana umat Islam dilarang berpuasa karena pada hari tasyrik adalah hari untuk makan dan minum (HR. Thabrani).

3 dari 3 halaman

Keutamaan Puasa Arafah

1. Menghapus Dosa 2 Tahun

Keutamaan puasa arafah adalah dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW,

“Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

2. Ibadah pada 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah

Keutamaan puasa arafah adalah amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah. Pada 10 hari pertama bulan Zulhijah merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim, di mana pada hari itu, amal-amal sholeh yang dikerjakan sangat dicintai oleh Allah SWT.

“Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Zulhijah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?

Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun." (HR. Imam Bukhori).

3. Sunah Rasulullah SAW

Keutamaan puasa arafah adalah amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah disebutkan tidak pernah meninggalkan puasa sunah ini.

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan salat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)