Sukses

Sepsis adalah Respons Tubuh Terhadap Infeksi, Penyebab dan Gejala

Sepsis adalah salah satu kondisi yang bisa mengancam jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Sepsis adalah salah satu kondisi yang bisa mengancam jiwa. Menurut WHO, ada 48,9 juta kasus dan 11 juta kematian terkait sepsis di seluruh dunia. Sepsis adalah kondisi yang menyumbang hampir 20% dari semua kematian global.

Sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Siapapun bisa mengalami sepsis jika terkena infeksi atau cedera parah. Sepsis melibatkan sistem kekebalan yang merespons secara ekstrem terhadap infeksi. 

Sepsis adalah keadaan darurat medis. Tanda dan gejala sepsis adalah demam tinggi, detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, dan kebingungan. Sepsis adalah kondisi yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh.

Meski merupakan keadaan darurat, sepsis bisa diselamatkan dengan perawatan segera. Berikut pengertian tentang sepsis, gejala, dan penyebab, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(16/12/2021).

2 dari 6 halaman

Mengenal sepsis

Melansir Medical News Today, sepsis adalah respons imun yang ekstrem terhadap infeksi. Pada seseorang dengan sepsis, sistem kekebalan dapat melukai jaringan dan organ, dan dapat mengancam jiwa. Sistem kekebalan melindungi tubuh dari banyak penyakit dan infeksi, tetapi juga mungkin menjadi overdrive sebagai respons terhadap infeksi.

Menurut WHO, sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh disregulasi respon host terhadap infeksi. Jika tidak dikenali sejak dini dan ditangani segera, sepsis dapat menyebabkan syok septik, kegagalan organ multipel, dan kematian. Menurut Sepsis Alliance, sepsis adalah respons tubuh yang terlalu aktif dan beracun terhadap infeksi.

Sepsis sering merupakan komplikasi infeksi yang serius. Menurut CDC, sepsis adalah adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Ini adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. Sepsis terjadi ketika infeksi yang sudah dimiliki memicu reaksi berantai di seluruh tubuh.

Infeksi yang menyebabkan sepsis paling sering dimulai di paru-paru, saluran kemih, kulit, atau saluran pencernaan. Tanpa pengobatan tepat waktu, sepsis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.

3 dari 6 halaman

Penyebab sepsis

Menurut CDC, infeksi dapat meningkatkan risiko sepsis. Ketika kuman masuk ke dalam tubuh seseorang, mereka dapat menyebabkan infeksi. Jika infeksi tidak dihentikan, sepsis akan terjadi. Infeksi bakteri menyebabkan sebagian besar kasus sepsis. Sepsis juga dapat disebabkan oleh infeksi lain, termasuk infeksi virus, seperti COVID-19 atau influenza.

Menurut WHO, pada 2017 kontributor terbesar kasus sepsis dan kematian terkait sepsis di semua usia adalah penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan bawah. Sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Kasus sepsis yang parah dapat menyebabkan syok septik, yang merupakan keadaan darurat medis.

4 dari 6 halaman

Faktor risiko sepsis

Beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena sepsis karena mereka berisiko lebih tinggi tertular infeksi. Ini termasuk yang sangat muda, yang sangat tua, mereka yang menderita penyakit kronis, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau terganggu.

Meskipun beberapa orang memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi, siapa pun bisa terkena sepsis. Paling sering, sepsis terjadi pada orang yang dirawat di rumah sakit atau yang baru saja dirawat di rumah sakit. Orang-orang di unit perawatan intensif lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi yang kemudian dapat menyebabkan sepsis.

5 dari 6 halaman

Gejala sepsis dan tahapannya

Pasien didiagnosis dengan sepsis ketika mereka mengembangkan serangkaian tanda dan gejala yang berhubungan dengan sepsis. Melansir Healthline, ada tiga tahap sepsis: sepsis, sepsis berat, dan syok septik.

Sepsis

Gejala sepsis meliputi demam di atas 38 derajat celcius atau suhu di bawah 36 derajat celcius. Sepsis juga ditandai dengan detak jantung lebih tinggi dari 90 denyut per menit. Pada orang yang sepsis, tingkat pernapasan lebih tinggi dari 20 napas per menit. Gejala sepsis lain adalah adanya kemungkinan atau konfirmasi infeksi. Dokter akan mediagnosis sepsis jika seseorang memiliki dua dari gejala ini.

Sepsis berat

Sepsis berat terjadi ketika ada kegagalan organ. Seseorang harus memiliki satu atau lebih dari tanda-tanda ini untuk didiagnosis dengan sepsis berat. Pertama, muncul bercak kulit yang berubah warna, buang air kecil berkurang, perubahan kemampuan mental, jumlah trombosit (sel pembekuan darah) rendah, masalah pernapasan, fungsi jantung yang tidak normal, menggigil karena penurunan suhu tubuh, ketidaksadaran, dan kelemahan ekstrem.

Syok septik

Gejala syok septik termasuk gejala sepsis berat, ditambah tekanan darah yang sangat rendah. Syok septik juga disebut dengan septikemia. Ini terjadi ketika infeksi bakteri memasuki aliran darah dari tempat lain di tubuh, seperti kulit. paru-paru, ginjal dan kandung kemih.

6 dari 6 halaman

Efek serius sepsis

Melansir Sepsis Alliance, seperti stroke atau serangan jantung, sepsis adalah keadaan darurat medis yang memerlukan diagnosis dan perawatan yang cepat. Sepsis dapat menyebabkan sepsis berat dan syok septik.

Menurut Healthline, meskipun sepsis berpotensi mengancam jiwa, penyakitnya berkisar dari ringan hingga berat. Ada tingkat pemulihan yang lebih tinggi dalam kasus ringan. Namun, jika sudah masuk tahapan syok sepsis, tingkat kematian bisa mendekati 50 persen.

Memiliki kasus sepsis berat meningkatkan risiko infeksi di masa depan. Sepsis berat atau syok septik juga dapat menyebabkan komplikasi. Gumpalan darah kecil dapat terbentuk di seluruh tubuh. Gumpalan ini menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital dan bagian lain dari tubuh. Hal ini meningkatkan risiko kegagalan organ dan kematian jaringan.