Liputan6.com, Jakarta Angin duduk adalah kondisi medis yang mirip dengan gangguan jantung. Penyakit angin duduk disebut pula angina, angina pektoris, atau nyeri dada iskemik. Apa penyebab angin duduk atau angina?
Kondisi angin duduk dipengaruhi oleh aliran darah dalam tubuh. Melansir WebMD, pada Selasa (4/1/2022) penyebab angin duduk atau angina adalah tidak adanya aliran darah ke organ jantung. Ini membuat masalah angin duduk atau angina memicu nyeri dada pada penderitanya.Â
Baca Juga
Advertisement
Penderita angin duduk atau angina kerap menganggap sepele masalah ini, karena kondisinya memang bisa hilang dalam waktu yang singkat. Meski demikian, waspadai ini tanda ada masalah pada jantung dan berisiko mengancam nyawa.
Mengonsumsi obat dan melakukan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik bisa dijadikan upaya mengatasi angin duduk atau angina. Pada kasus parah, operasi masih diperlukan. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang angin duduk atau angina, Selasa (4/1/2022).
Gejala Angin Duduk atau Angina
Pahami, gejala angin duduk atau angina yang paling utama adalah nyeri dada. Meski sebenarnya, WebMD menjelaskan gejala yang menyertai angin duduk atau angina bagi setiap penderita berbeda-beda. Ini penjelasannya:
1. Mengalami nyeri dada yang sakit
2. Dada seperti terbakar
3. Ada rasa tidak nyaman
4. Mengalami pusing
5. Mudah kelelahan
6. Ada rasa penuh di dada
7. Mengalami perasaan berat atau tertekan
8. Sakit perut atau muntah
9. Sesak napas
10. Mengalami seperti tindihan
11. Berkeringat
Pada beberapa penderita, mungkin mengira sakit atau terbakar di dada sebagai mulas atau gas karena masalah GERD. Penderita lain juga mungkin mengalami rasa sakit di belakang tulang dada, yang dapat menyebar ke bahu, lengan, leher, tenggorokan, rahang, atau punggung.
Pria dengan angina lebih sering merasakan nyeri di dada, leher, dan bahu. Wanita dengan angina mungkin merasa tidak nyaman di perut, leher, rahang, tenggorokan, atau punggung. Penderita mungkin juga mengalami sesak napas, berkeringat, atau pusing.
Satu studi menemukan bahwa wanita lebih cenderung menggunakan kata-kata "menekan" atau "menghancurkan" untuk menggambarkan perasaannya saat mengalami angin duduk atau angina.
Advertisement
Penyebab Angin Duduk atau Angina
Angin duduk atau angina memang mirip dengan penyakit jantung. Meski sebenarnya, penyakit jantung juga bisa menjadi salah satu pemicunya. WebMD menjelaskan penyebab angin duduk atau angina adalah adanya penumpukan plak di arteri hingga menghalangi aliran darah ke otot jantung.
Ini membuat jantung bekerja dengan sedikit oksigen (kekurangan oksigen). Maka tak ayal, nyeri dada luar biasa akan menyerang. Pada kondisi yang sudah parah, penyakit angin duduk atau angina bisa memicu pembekuan darah hingga mengakibatkan adanya serangan jantung.
Penyebab angin duduk atau angina lainnya meliputi:
1. Emboli Paru
Penyebab angin duduk atau angina bisa karena ada penyumbatan di arteri utama paru-paru (emboli paru).
2. Kardiomiopati Hipertrofik
Penyebab angin duduk atau angina bisa karena jantung yang membesar atau menebal (kardiomiopati hipertrofik).
3. Stenosis Aorta
Penyebab angin duduk atau angina bisa karena adanya penyempitan katup di bagian utama jantung (stenosis aorta).
4. Perikarditis
Penyebab angin duduk atau angina bisa karena pembengkakan kantung di sekitar jantung (perikarditis).
5. Diseksi Aorta
Penyebab angin duduk atau angina bisa karena robeknya dinding aorta, arteri terbesar di tubuh manusia (diseksi aorta).
Selain hal-hal yang sudah disebutkan, ada faktor penyebab angin duduk atau angina yang meningkatkan risikonya juga. Gaya hidup tidak sehat bisa meningkatkan risiko angina. Apa saja?
6. Usia yang lebih tua
7. Riwayat keluarga penyakit jantung
8. Tekanan darah tinggi
9. Kolesterol Tinggi
10. Diabetes
11. Kegemukan
12. Menekankan
13. Menggunakan tembakau
14. Tidak cukup berolahraga
Penyebab Angin Duduk atau Angina dari Jenisnya
Ada empat jenis angina yang perlu diketahui. Berasal dari keempat jenis angina ini, dipaparkan WebMD memiliki penyebab dan bahaya yang berbeda-beda. Ini penjelasannya:
1. Angin Duduk atau Angina Stabil
Ini adalah yang paling umum. Aktivitas fisik atau stres bisa menjadi penyebab angin duduk atau angina stabil. Biasanya berlangsung beberapa menit dan hilang saat penderitanya beristirahat. Ini bukan serangan jantung, tetapi itu bisa menjadi tanda bahwa penderita lebih mungkin untuk memilikinya. Beri tahu dokter jika ini terjadi.
2. Angin Duduk atau Angina Tidak Stabil
Penderita bisa mengalaminya saat sedang istirahat atau tidak terlalu aktif. Rasa tak tertahankan dan tahan lama, berisiko terjadi secara berulang. Ini bisa menjadi sinyal bahwa penderita akan mengalami serangan jantung, jadi segera temui dokter.
3. Angin Duduk atau Angina Mikrovaskuler
Penderita akan mengalami nyeri dada tetapi tidak ada penyumbatan arteri koroner. Sebaliknya, penyebab angin duduk atau angina ini terjadi karena arteri koroner terkecil tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga jantung tidak mendapatkan darah yang dibutuhkannya. Nyeri dada biasanya berlangsung lebih dari 10 menit. Tipe ini lebih sering terjadi pada wanita.
4. Angin Duduk atau Angina Prinzmetal (Angina Varian)
Jenis ini langka. Ini mungkin terjadi pada malam hari saat penderitanya sedang tidur atau beristirahat. Penyebab angin duduk atau angina ini terjadi saat arteri jantung tiba-tiba mengencang atau menyempit. Ini dapat menyebabkan sakit yang luar biasa dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Â
Â
Advertisement