Sukses

Wisata Kota Lama Semarang dan 6 Destinasi yang Menarik Dikunjungi di Dalamnya

Wisata Kota Lama Semarang menjadi saksi sejarah masa kolonial.

Liputan6.com, Jakarta Wisata Kota Lama Semarang bisa menjadi pilihan destinasi wisata di ibu kota Jawa Tengah ini. Kawasan Kota Lama Semarang merupalkan pusat perdagangan pada abad 19-20. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kukuh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.

Kota Lama kini menjadi destinasi wisata yang menarik. Bangunan-bangunan khas Eropa di kawasan wisata Kota Lama Semarang masih terawat dengan baik. Kawasan seluas 31 hektare ini menjadi daya tarik wisatawan yang ingin menyusuri sejarah Semarang di masa kolonial.

Wisata Kota Lama Semarang menjadi saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda selama lebih dari 2 abad. Bahkan wisata Kota Lama Semarang kerap disebut sebagai "Little Netherland". Meski sudah berusia 200 hingga 300 tahun, bangunan khas Eropa di kawasan wisata Kota Lama Semarang tetap berdiri kokoh dan megah.

Di kawasan wisata Kota Lama Semarang Anda dapat menemukan destinasi menarik seperti taman, galeri, dan gedung bersejarah. Berikut 6 wisata Kota Lama Semarang yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (14/8/2019).

2 dari 7 halaman

Taman Srigunting

Taman Srigunting terletak di sebelah timur Gereja Blenduk tepatnya di Jl. Letjen Suprapto No.22, Semarang Utara. Karena berada di kawasan Kota Lama, taman ini dikelilingi oleh bagunan-bangunan khas Eropa.

Dulunya Taman Srigunting digunakan sebagai tempat kegiatan atau latihan militer pemerintah kolonial. Kini Taman Srigunting menjadi destinasi wisata untuk bersantai dan menikmati kemegahan Kota Lama.

Taman Srigunting tertata rapi dan bersih dengan pepohonan rimbun dan hijau. Tak jarang Taman Srigunting dijadikan sebagai tempat berkumpul atau beristirahat usai berkeliling Kota Lama.

3 dari 7 halaman

Gedung Marabunta

Gedung Marabunta memiliki ciri unik yang membuatnya cukup ikonik. Bangunan kuno ini memiliki dua patung semut raksasa di atas atapnya. Pada masa kolonial, gedung ini digunakan sebagai empat pertunjukan opera dan cafeteria bernama Schouwburg.

Arsitektur khas Eropa di Gedung Marabunta masih dipertahankan hingga saat ini. Bagian dalam gedung pun masih memiliki nuansa Eropa klasik.

Uniknya lagi saat memasuki gedung ini, pengunjung akan serasa berada di kapal yang terbalik karena langit-langitnya menyerupai kapal terbalik. Gedung Marabunta sempat dijadikan sebuah kafe sampai akhirnya tutup.

4 dari 7 halaman

Semarang Kreatif Galeri

Berada di bangunan kawasan Kota Lama, Semarang Kreatif Galeri berisi produk-produk UMKM Semarang dengan kualitas Premium. Di sini Anda dapat menemukan berbagai kerajinan kreatif buatan warga Semarang yang dapat dijadikan oleh-oleh. Semarang Kreatif Galeri dikelola oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang.

Semarang Kreatif Galeri menjual produk unggulan seperti batik tulis, cap ataupun printing dengan corak Semarangan ataupun kontemporer, souvenir, dan kerajinan buatan tangan profesional kreatif. Anda cukup berjalan sekitar 160 meter dari Taman Srigunting untuk menemukan galeri ini.

5 dari 7 halaman

Semarang Contemporary Art Gallery

Semarang Contemporary Art Gallery berada di Jl Taman Srigunting No 5-6 Kota Lama Semarang. Di Semarang Contemporary Art Gallery Anda dapat menikmati berbagai karya seni kontemporer mulai patung hingga lukisan.

Dulunya Semarang Contemporary Art Gallery beradai di pusat kota Semarang. Sejak 2008 silam, galeri ini pindah menempati salah satu bangunan bersejarah di Kota Tua Semarang ini.

Semarang Contemporary Art Gallery terkenal sebagai galeri yang telah berhasil mempromosikan seniman muda berbakat dengan pameran dan acara seni yang diadakan di geleri ini. Tempat ini menjadi lokasi pameran seni terkenal di Semarang.

6 dari 7 halaman

Gedung Marba

Salah satu gedung yang cukup ikonik di kawasan Kota Lama adalah Gedung Marba. Gedung ini diketahui dibangun pada abad 19 oleh saudagar kaya asal Yaman bernama Marta Badjunet. Sebagai kenangan, bangunan ini akhirnya dinamakan Marba, yang merupakan singkatan dari Marta Badjunet.

Gedung Marba masih memiliki bentuk asli gaya neoklasik yang megah. Gedung Marba cenderung berkesan eksotis karena memiliki arsitektur tropis Hindia Belanda.

Para wisatawan kerap singgah di depan gedung ini dan mengambil gambar. Gedung ini juga sempat beberapa kali dijadikan tempat syuting film dan iklan.

7 dari 7 halaman

Jembatan Berok

Jembatan Berok merupakan erbang masuk ke kawasan Kota Lama Semarang. Jembatan ini memiliki nilai historis tinggi sejak masa kolonial. Jembatan itu pernah menjadi poros ekonomi Semarang karena menghubungkan Kota Lama yang dipagari dengan benteng berbentuk segi lima -Benteng Vijfhoek- dengan bagian kota yang lain.

Jembatan Berok juga menjadi simbol pembatasan antara golongan kaya kolonialis Belanda dan pribumi miskin. Nama Berok berasal dari pelafalan Brug (yang berarti Jembatan) oleh pribumi.

Dahulu, orang-orang di sekitar kawasan Kota Lama tidak dapat masuk ke dalam Kota Lama. Kini Jembatan Berok masih berfungsi baik dan menjadi salah satu penunjang akses aktivitas warga Semarang dan sekitarnya.