Sukses

Cara Bertaubat Menurut Berbagai Agama yang Perlu Diketahui

Cara bertaubat dalam berbagai agama hampir memiliki kesaaman yaitu mengakui kesalahan dan tidak mengulanginya.

Liputan6.com, Jakarta Cara bertaubat menurut berbagai agama perlu diketahui oleh setiap umat. Ada enam agama yang diakaui di Indonesia; Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. 

Masing-masing agama tentunya memiliki aturan mendasar untuk umatnya agar selalu taat pada pencipta. Bagi setiap umat yang memeluk salah satu dari agama tersebut tentunya tak luput dari perbuatan dosa atau yang dilarang.

Dengan begitu, cara bertaubat menurut berbagai agama pun perlu diketahui dengan baik dan benar agar dapat kembali suci terbebas dari perbuatan salah. Cara bertaubat menurut berbagai agama hampir memiliki kesamaan, yaitu dengan benar-benar mengakui perbuatan keji atau dosa dan berjanji tidak mengulanginya kembali.

Setelah itu, cara bertaubat menurut berbagai agama dilanjutkan dengan ritual atau ibadah khusus untuk menebus dosa. Berikut cara bertaubat menurut berbagai agama yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/12/2019).

2 dari 4 halaman

Cara Bertaubat Menurut Berbagai Agama Islam

Niat Sholat Taubat Nasuha

Cara bertaubat menurut berbagai agama yang pertama adalah agama Islam. Layaknya melaksanakan ibadah lainnya, dalam Islam melaksanakan ibadah termasuk cara sholat taubat nasuha harus mengucapkan niat.

Niat sholat taubat adalah dengan menghadirkan keinginan untuk taubat dari berbagai kesalahan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan berwudhu dan melaksanakan sholat 2 rakaat.

Ushalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.

Tata Cara Sholat Taubat Nasuha

Tata cara sholat taubat nasuha sebanarnya sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat taubat nasuha dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Boleh dilakukan dua rakaat, empat rakaat atau enam rakaat.

Biasanya banyak orang yang memperpanjang sujud terakhir untuk secara khusus bermunajat dan mengakui berbagai dosa serta memohon ampunan dengan segala kerendahan diri di hadapan Allah SWT.

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.”(HR. Muslim).

Berikut tata cara sholat taubat nasuha yang benar:

1. Membaca niat sholat taubat nasuha.

2. Takbiratul ihram.

3. Membaca doa iftitah (sunnah).

4. Membaca suart Al-Fatihah.

5. Membaca surat dari Alquran.

6. Rukuk (membaca tasbih rukuk tiga kali).

7. I’tidal (membaca doa I’tidal).

8. Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali).

9. Duduk di antara dua sujud (membaca dia ‘robbighfirlii warhamnii…’)

10. Sujud kedua. (membaca tasbih sujud tiga kali).

11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10.

12. Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir).

13. Salam.

14. Berdoa mohon ampunan.

Doa Sholat Taubat Nasuha

Adapun bacaan istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:

Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi.

Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya.

Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:

Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."

 

 

3 dari 4 halaman

Cara Bertaubat Menurut Berbagai Agama Kristen Protestan

Cara bertaubat berbagai agama Kristen Protestan selalu berkehendak agar umatnya selalu ada dalam jalan kebenaran dan juga kudus seperti layaknya Allah Bapa. Sedangkan iblis akan selalu berusaha menggagalkan semua rencana Allah dalam membuat kita menjadi sempurna dengan cara selalu menghasut kita untuk terus jatuh dalam dosa dan semakin bertambah dari hari ke hari. 

2 Petrus 3:9, “Allah menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat dari dosa-dosanya. Penggalan ayat ini mengartikan bahwa apabila kita sudah terlanjur jatuh ke dalam dosa, maka sudah selayaknya kita berbalik dan segera melakukan pertobatan serta menyesali segala dosa tersebut agar bisa memperoleh kehidupan kekal di surga.

Cara bertaubat menurut berbagai agama Kristen Protestan layaknya agama lain juga, yaitu mengakui semua kesalahan agar dosa diampuni. Sakramen taubat ini akan memberikan pengampunan, dengan cara mengakui semua kesalahan serta dosa yang sudah diperbuat pada Tuhan lewat perantara Pastur dan diikuti dengan rasa penyesalan yang mendalam dan berjanji tidak akan jatuh lagi dalam dosa tersebut.

Bertaubat tidak bisa lepas dari doa dan cara berdoa yang benar juga harus diterapkan dengan sangat baik. Memperbanyak doa sangat diperlukan dalam bertaubat sebagai salah satu bukti jika kita sebagai manusia yang berdosa mau melakukan pertaubatan dan lebih sering dan mendalami apa yang sudah Tuhan Yesus perintahkan untuk kita jalani.

 

4 dari 4 halaman

Cara Bertaubat Menurut Berbagai Agama Hindu

Cara bertaubat menurut berbagai agama Hindu hampir sama dengan agama lainnya, yaitu dengan menyesali perbuatannya karena melanggar aturan agama dan norma. Kemudian orang tersebut menyesal, maka diadakan pertaubatan.

Tuhan memberi peluang agar manusia bertobat. Disebutkan, "Bila melalui kehendak pikiran, kami melanggar hukum-Mu, sudilah Engkau tidak menghukum kami "(Rgveda VII.89.5). Mengingat mantram itu ada dalam Sruti, maka dapat dijadikan jaminan bahwa Tuhan Veda pun memberikan kesempatan kepada umat manusia untuk melakukan pertobatan.

Pertobatan, yang dalam Hindu disebut prayascita, dapat dilakukan dengan upacara samskara (penyucian dari luar) tetapi yang lebih penting adalan penyucian dari dalam diri, lewat tapa, brata, yoga, dan samadhi.

Mengingat Veda tidak banyak dikenal oleh masyarakat awam, maka para Maharsi membuatkan menu spiritual buat mereka dalam bentuk ceritera yang mudah dimengerti. Dalam kitab-kitab Purana, pengampunan atau peleburan dosa dikemas dalam bentuk brata Sivaratri.

Brata yang dilakukan pada setiap purwanining Tilem, khususnya Maha Sivaratri pada Purwanining Tilem Kepitu, ditujukan kepada Dewa Siva. Berbagai kitab Purana menyebutkan keagungan dan keutamaan brata tersebut. Ada yang mengatakan mampu menyeberangkan penyembahnya dari alam neraka (Garuda Purana), ada pula yang menyatakan akan mendatangkan kebahagiaan dan kebebasan (Agni Purana).