Sukses

Penyebab Penyakit Sifilis dan Cara Mengobatinya, Kenali Tahapannya

Tidak hanya dari kontak seksual saja, penyebab penyakit sifilis juga bisa menular lewat kontak kulit.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit sifilis umunya diketahui berasal dari kontak seksual yang tidak sehat. Selain itu, penyebab penyakit sifilis tersebut juga dikenal bisa berasal dari kebiasaan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual. Namun, ternyata ada penyebab penyakit sifilis lainnya yang patut diwaspadai. 

Sifilis sendiri merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang memang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit sifilis ini juga umum menjangkiti orang-orang yang memiliki kebiasaan dalam berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Selain itu, bisanya penyakit ini juga menjangkiti orang-orang yang berhubungan sesama jenis, terutama homoseksual.

Sebenarnya, apabila ditangani dengan benar, berbagai penyebab penyakit sifilis ini dapat segera sembuh dan mencegah timbulnya dampak yang lebih parah. Namun, apabila masih saja sulit dalam merubah berbagai kebiasaan tersebut. Sempat disinggung di awal tadi, jika penyebab penyakit sifilis tidak hanya dari hubungan seksual.

Sebenarnya dari mana saja penyebab penyakit sifilis ini bisa menjangkiti tubuh? Berikut ini Liputan6.com telah merangkum berbagai penyebab penyakit sifilis yang tidak hanya dapat menular lewat kontak seksual, dan berbagai informasi tambahan mengenai penyakit sifilis ini, Rabu (10/6/2020).

2 dari 5 halaman

Penyebab Penyakit Sifilis

1. Dari Ibu Hamil ke Janin

Salah satu penyebab penyakit sifilis karena ditularkan dari ibu hamil ke bayi selama kehamilan. Dan apabila ibu hamil telah terinfeksi sifilis maka akan sangat berpotensi menularkan bakteri penyebab sifilis tersebut ke janin yang sedang dikandung.

2. Pengguanaan Jarum Suntik Bergantian

Penggunaan jarum suntik bergantian, selain dapat menyebabkan HIV, hepatitis A, hingga hepatitis B, kebiasaan tersebut dapat menjadi media penularan sifilis. Hal tersebut karena darah merupakan salah satu cairan tubuh yang bisa menjadi penghantar bakteri treponema pallidum yang menjadi penyebab sifilis. Risiko penularan tersebut akan semakin besar apabila penderita sifilis berbagi jarum suntik dengan orang lain. Hal tersebut biasanya dialami oleh orang-orang yang menggunakan narkoba dengan media jarum suntik, atau penggunaan jarum tato atau tindik yang tidak steril.

3. Luka pada Kulit

Salah satu penyebab penyakit sifilis juga bisa dikarenakan adanya luka pada kulit di bagian tubuh, ruam pada kulit, atau lecet. Memang kasus penularan ini cukup jarang, namun bakteri treponema pallidum ini dapat melewati celah atau luka terbuka pada kulit ketika menyentuh orang yang terinfeksi sifilis.

3 dari 5 halaman

Tahapan Penyakit Sifilis

Penyakit sifilis dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

1. Sifilis Stadium Primer

Pada tahap awal ini gejalanya yaitu berupa ulkus durum yang merupakan luka dangkal di daerah penis, vagina, atau mulut namun tidak terasa nyeri.  Ulkus ini akan hilang sendirinya dalam beberapa minggu.

Gejala ini merupakan gejala yang tidak disadari para penderita sifilis, padahal meski sudah hilang gejalanya bakteri treponema pallidum tetap ada di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan organ secara bertahap.

2. Sifilis Stadium Sekunder

Gejalanya berupa nyeri tenggorokan, demam, pembesaran kelenjar getah bening, serta nyeri otot. Akan timbul juga berupa kemerahan di kulit atau benjolan yang berbentuk jengger ayam di daerah kemaluan. Dan umumnya, para penderita pada tahap ini bisa mengalami penurunan berat badan yang drastis.

3. Sifilis Stadium Laten

Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap sekunder yang muncul apabila tidak diobati dengan baik. Pada tahap ini, penderita sifilis tidak menunjukkan gejala apa pun akan tetapi bakterinya terus berkembang dan akan menimbulkan kerusakan organ dalam. Yang paling parah, pada tahap ini bisa menimbulkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan saraf. Selain itu, terjadi destruksi jaringan lunak hampir di seluruh bagian tubuh.

4 dari 5 halaman

Pengobatan Penyakit Sifilis

Untuk mengobati sipilis hanya boleh dilakukan oleh dokter. Pada sifilis stadium primer, sekunder, dan laten biasanya diobati dengan antibiotik Benzhatine Penicillin yang disuntikkan ke dalam otot. Dan jika semakin parah maka akan semakin sering juga penyuntikkan tersebut. Para penderita sifilis juga tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual sama sekali hingga tahap pengobatan selesai dan dinyatakan sembuh oleh dokter.

5 dari 5 halaman

Diagnosis Penyakit Sifilis

Agar dapat memastikan ada atau tidaknya penyakit sifilis, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pemeriksaan Darah

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis. Jenis pemeriksaan darah yang dilakukan yaitu pemeriksaan VDRL (venereal disease research laboratory) dan TPHA (treponema pallidum haemagluttination).

2. Pemeriksaan Cairan Ulkus Durum

Cara pemeriksaan dengan mengambil sampel cairan dari ulkus durum dan melakukan pengecekan di bawah mikroskop. Penyakit sifilis ini hanya dapat dipastikan apabila dokter menemukan bakteri treponema pallidum dari pemeriksaan pada mikroskop yang telah dilakukan.

Apabila dari beberapa tahap pemeriksaan tersebut seseorang dipastikan menderita sifilis, maka pasangan seksualnya juga wajib diperiksa dan harus diobati meskipun tidak ditemukan gejala apa pun. Maka dari itu, ada baiknya untuk selalu mewaspadai penyebab penyakit sifilis dan selalu melakukan kontak seksual yang aman.