Sukses

Arti Bhinneka Tunggal Ika, Ketahui Sejarah dan Prinsipnya

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Liputan6.com, Jakarta Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa yang patut dijunjung tinggi kedudukannya. Tanpa Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia tak akan mudah mendapatkan kemerdekaannya. Di sinilah arti Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Mampu menyatukan perbedaan bangsa tanpa perselisihan di dalamnya hingga benar-benar merdeka.

Bhinneka Tunggal Ika disebut sebagai ikrar pemersatu bangsa yang menggetarkan jiwa. Ikrar ini dikutip dari karangan Kakawin Jawa Kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular. Kakawin Sutasoma sebutannya. Dalam kakawin ini ditegaskan bahwa arti Bhinneka Tunggal Ika bukanlah perpecahan, karena perpecahan akan berujung pada kehancuran.

Arti Bhinneka Tunggal Ika yang kerap disebutkan adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Indonesia terdiri dari banyak suku, bangsa, ras, agama, dan budaya. Sementara pemersatunya adalah ikrar Bhinneka Tunggal Ika. Ikrar ini pun sudah tertulis dengan jelas di kaki lambang negara Indonesia, yakni Burung Garuda.

Berikut Liputan6.com ulas arti Bhinneka Tunggal Ika dari berbagai sumber, Jumat (18/9/2020).

2 dari 6 halaman

Pengertian Bhinneka Tunggal Ika

Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Bhinneka Tunggal Ika merupakan pedoman bangsa dan ikrar pemersatu bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika juga bentuk pembeda antara bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.

Bhinneka Tunggal Ika dicetuskan atas keberagaman bangsa Indonesia. Ada banyak suku, budaya, adat, ras, bahasa, dan agama yang mendasarinya. Atas segala macam perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika dibentuk.

Arti Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa Kuno. Kata “Bhinneka” memiliki arti beraneka atau beragam. Kata “Tunggal” berarti satu dan “Ika” memiliki arti itu. Kesimpulannya, Bhinneka Tunggal Ika secara harfiah memiliki arti “Beraneka satu itu”.

3 dari 6 halaman

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Mengetahui sejarah terbentuknya Bhinneka Tunggal Ika jelas penting sekali. Sejarah inilah yang nantikan akan memperkuat arti Bhinneka Tunggal Ika di mata bangsa dan negara. Tanpa memahami dan mengetahui sejarahnya, maka Bhinneka Tunggal Ika tak memiliki arti apa-apa.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M.

Bila diartikan kata per kata yaitu 'Bhineka' berarti beragam, 'Tunggal' berarti satu, dan 'Ika' berarti itu.

Sementara dalam kitab Kakawin, Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna toleransi antaragama, terutama antara agama Hindu-Siwa dan Buddha. Meski dengan segala perbedaan, tetap harus bersatu padu.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,

Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

(Terjemahan: teks oleh Dr. Soewito Santoso)

Hal ini memberikan makna inspiratif bagi Bangsa Indonesia. Meski bangsa Indonesia memiliki keberagaman dari berbagai kebudayaan dan suku bangsa maupun kepercayaan, semuanya mengarah pada satu persatuan.

4 dari 6 halaman

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Berasal dari pengertian dan sejarahnya, kini arti Bhinneka Tunggal Ika menjadi lebih mudah diutarakan. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah tentang kesatuan dan persatuan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, “berbeda-beda tetapi tetap satu jua.”

Arti Bhinneka Tunggal Ika inilah yang menjadi modal kemerdekaan. Tak hanya kemerdekaan negaranya, tetapi juga bangsanya. Bangsa yang bebas adalah bangsa yang mampu hidup menjadi dirinya sendiri. Bisa berbangga dengan identitas dan mendapat tempat kehormatan atas identitas yang dimilikinya di mata bangsa Indonesia lainnya.

Adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan Indonesia yang makin kukuh. Bangsa Indonesia harus lebih pandai belajar dari pengalaman masa lalu. Tak bersifat kedaerahan karena sudah ada kesatuan dan persatuan.

Bangsa Indonesia menyadari Bhinneka Tunggal Ika merupakan satu di antara pilar penting untuk kukuhnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain semboyan itu, UUD Negara RI tahun 1945, Pancasila dan NKRI juga adalah unsur yang memperkuat Indonesia.

5 dari 6 halaman

Bhinneka Tunggal Ika dalam Peraturan Pemerintah

Terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66/1951, Lambang Negara. Ditetapkan di Jakarta tanggal 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri, Sukiman Wirjosandjojo.

Tertuang dalam Pasal 5 yang berbunyi, "Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika.

Penjelasan dari Pasal 5 tersebut, perkataan Bhinneka adalah gabungan dua perkataan: bhinna dan ika. Kalimat seluruhnya itu bisa disalin, 'berbeda-beda tetapi tetap satu jua'.

Kalimat tersebut telah tua dan dipakai oleh pujangga ternama, Empu Tantular dalam arti, "di antara pusparagam adalah kesatuan".

Diambil dari penggalan kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Bhinneka berarti berbeda-beda, tunggal artinya satu, dan ika berarti itu. Sehingga secara bahasa, bhinneka tunggal ika, memiliki arti "berbeda-beda tetapi tetap satu".

Nusantara memiliki segudang deretan suku, budaya, bahasa, hingga ras yang unik. Keanekaragaman di setiap daerah tersebut menjadi kekayaan yang patut dibanggakan.

6 dari 6 halaman

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Common Denominator

Bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, budaya, bahasa, hingga ras. Keberagaman ini tak lagi menjadi hambatan dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Di sinilah prinsip dari Bhinneka Tunggal Ika sebagai common denominator.

Tidak Bersifat Enklusif

Bhinneka Tunggal Ika tak bersifat enklusif. Maksudnya adalah bangsa Indonesia tak dibenarkan melakukan diskriminasi. Termasuk menggunggulkan kelompok satu tetapi menjatuhkan kelompok suku yang lain. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika inilah yang mengambil peran dalam kondisi ini. Menuntut menjadi saling ketergantungan dan menerima satu dengan yang lainnya.

Tidak Bersifat Formalistis

Bhinneka Tunggal Ika tak bersifat formalistis. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bersifat universal atau menyeluruh. Di sinilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika menuntut bangsa Indonesia menjadi lebih rukun dan mau bergotong-royong.

Bersifat Konvergen

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika bersifat konvergen atau dewasa. Bangsa Indonesia dituntut untuk lebih dewasa menyikapi sebuah perbedaan. Hingga pada akhirnya, kesatuan dan persatuan benar-benar dapat terealisasikan. Tak ada yang diperbolehkan mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan golongan.

 

Video Terkini