Liputan6.com, Jakarta Penyebab gempa bumi adalah pergerakan lempeng bumi atau kerak bumi. Menurut BMKG, definisi gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.Â
Baca Juga
Advertisement
Diperkirakan ada 500 ribu gempa yang terjadi tiap tahunnya. Sekitar 100 ribu di antaranya bisa dirasakan manusia. Gempa terkuat sepanjang sejarah manusia terjadi di Chile, pada 22 Mei 1960. Saat itu bumi berguncang hebat selama 11 menit. Gempa yang terjadi di Chile tersebut berkekuatan 9,5 skala Richter, lebih besar dari kekuatan gempa yang memicu tsunami di pesisir Aceh dan Samudera Hindia pada 24 Desember 2004 yang sebesar 9,1 SR.
Memahami tentang gempa bumi tentunya sangat penting agar kamu bisa bertindak dengan tepat saat terjadinya gempa bumi. Apalagi, penyebab gempa bumi bisa beragam mulai dari faktor alam dan non alam. Gempa bumi sendiri dapat diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/10/2020) tentang penyebab gempa bumi.
Penyebab Gempa Bumi
Pergeseran Lempeng Bumi
Penyebab gempa bumi umumnya adalah pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi terjadi. Penyebab gempa bumi karena terjadinya pergeseran lempeng ini dipengaruhi oleh pelepasan sejumlah energi yang besar.
Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga bisa menjadi penyebab gempa bumi. Hal ini disebabkan karena saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya.
Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru akan mendapatkan tekanan besar dari dua lempeng lama, sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar.
Penyebab gempa bumi berikutnya adalah karena gerak lempeng yang saling mendekat. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat bahkan juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut.
Pergerakan Magma Gunung Berapi
Penyebab gempa bumi lainnya adalah pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Penumpukan Massa Air yang Sangat Besar
Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Walaupun hal ini cukup jarang terjadi. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).
Bahan Peledak
Terakhir, penyebab gempa bumi juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Penyebab gempa bumi yang dipengaruhi oleh manusia seperti ini disebut juga seismisitas terinduksi.
Advertisement
Jenis Gempa Bumi
Setelah mengenali penyebabnya, kamu perlu juga mengetahui berbagai jenis gempa bumi. Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan penyebab, kedalaman, dan gelombang atau getaran gempa.
Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebab
Gempa bumi tektonik.
Penyebab gempa bumi ini adalah aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa bumi vulkanik (gunung api).
Penyebab gempa bumi ini adalah aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Gempa bumi tumbukan.
Penyebab gempa bumi ini adalah tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa bumi runtuhan.
Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan. Gempa bumi ini juga jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Â
Jenis Gempa Bumi
Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman
Gempa bumi dalam. Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300Â km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Gempa bumi menengah. Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60Â km sampai 300Â km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi dangkal. Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60Â km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
Gelombang Primer. Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Gelombang Sekunder. Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
Advertisement
Tindakan saat Terjadi Gempa Bumi
Seperti Liputan6.com kutip dari BPBD Semarang, berikut beberapa tindakan yang perlu kamu lakukan saat terjadi gempa bumi:
Rumah
Jika gempa bumi terjadi saat kamu sedang di rumah, masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari jatuhan benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor,maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, jika gempa mereda keluarlah berurutan, Â cari tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Luar rumah
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.
Gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
Lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Mobil
Saat terjadi gempabumi besar jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Hentikan mobil di tempat terbuka. Jika harus mengungsi maka keluarlah dengan segera dari mobil.