Sukses

6 Penyakit Tulang yang Bisa Diderita Anak, Waspadai Sedini Mungkin

Jangan sepelekan kesehatan tulang anak.

Liputan6.com, Jakarta Sistem kerangka manusia terdiri dari semua tulang, tulang rawan, tendon, dan ligamen dalam tubuh. Secara keseluruhan, kerangka itu membentuk sekitar 20 persen dari berat badan seseorang. Tulang mengalami masa pertumbuhan dari bayi hingga remaja.

Kerangka orang dewasa memiliki hampir 206 tulang. Kerangka anak-anak sebenarnya mengandung lebih banyak tulang karena beberapa di antaranya, termasuk tengkorak, bergabung bersama ketika mereka tumbuh dewasa.

Penting untuk menjaga kesehatan tulang pada anak. Pada masa ini tulang mengalami masa pertumbuhan yang signifikan. Menjaga tulang dari berbagai gangguan kesehatan sangatlah penting.

Ada beberapa gangguan atau penyakit tulang yang berisko diderita anak dan remaja. Beberapa gangguan ini merupakan penyakit bawaan, namun ada pula yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi.

Agar lebih waspada dan segera menentukan penanganan tepat, berikut 6 masalah tulang yang dapat diderita anak, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (8/8/2019).

2 dari 7 halaman

Rakhitis

Rakhitis adalah gangguan kerangka yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat. Nutrisi ini penting untuk perkembangan tulang yang kuat dan sehat. Anak dengan rakhitis mungkin memiliki tulang yang lemah dan lunak, pertumbuhan terhambat, dan, dalam kasus yang parah, kelainan bentuk tulang.

Rakhitis paling umum terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 dan 36 bulan. Anak-anak berada pada risiko paling tinggi dari rakhitis karena mereka masih tumbuh. Anak-anak mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin D jika mereka tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari, mengikuti diet vegetarian, atau tidak minum produk susu.

Perawatan untuk rakhitis berfokus pada penggantian vitamin atau mineral yang hilang dalam tubuh. Jika anak memiliki kekurangan vitamin D, dokter akan menyarankan meningkatkan paparan sinar matahari, jika mungkin. Mereka juga akan mendorong untuk mengkonsumsi produk makanan yang tinggi vitamin D, seperti ikan, hati, susu, dan telur.

3 dari 7 halaman

Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi dan peradangan tulang atau sumsum tulang. Ini dapat terjadi jika infeksi bakteri atau jamur memasuki jaringan tulang dari aliran darah, karena cedera atau operasi.

Ketika infeksi berkembang di dalam tulang, sistem kekebalan tubuh akan mencoba membunuhnya. Neutrofil, sejenis sel darah putih, akan dikirim ke sumber infeksi untuk membunuh bakteri atau jamur.

Pada anak-anak, infeksi tulang paling sering terjadi pada tulang panjang lengan dan kaki. Pada anak-anak, osteomielitis cenderung akut, dan biasanya muncul dalam 2 minggu setelah infeksi darah. Ini dikenal sebagai osteomielitis hematogen, dan biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang resisten methicillin.

4 dari 7 halaman

Penyakit tulang rapuh (Osteogenesis Imperfecta)

Penyakit tulang rapuh atau Osteogenesis Imperfecta adalah kelainan yang menghasilkan tulang rapuh yang mudah patah. Ini biasanya hadir saat lahir, tetapi hanya berkembang pada anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.

Penyakit tulang rapuh dapat berkisar dari ringan hingga berat. Sebagian besar kasus ringan, mengakibatkan beberapa patah tulang. Untuk kasus parah bisa menyebabkan gangguan pendengaran, gagal, jantung, masalah medula spinalis, cacat permanen.

5 dari 7 halaman

Skoliosis

Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Bentuk normal tulang belakang seseorang meliputi kurva di bagian atas bahu dan kurva di punggung bawah. Jika tulang belakang melengkung dari sisi ke sisi atau dalam bentuk "S" atau "C", maka individu mungkin menderita skoliosis.

Kondisi ini sering didiagnosis selama tujuh tahun pertama kehidupan seorang anak. Penyebab umum skoliosis berkisar antara cacat lahir, kelainan neurologis, hingga kondisi genetik. Bentuk skoliosis yang paling umum muncul pada remaja. Ini dikenal sebagai skoliosis idiopatik remaja. Ini dapat menyerang anak-anak sejak usia 10 tahun.

6 dari 7 halaman

Osteoporosis Anak

Tak cuma orang dewasa, anak dan remaja juga memiliki risiko osteoporosis. Meski jarang terjadi, osteoporosis pada anak biasanya disebabkan oleh gangguan medis yang mendasarinya atau pengobatan tertentu. Pada anak terkadang tidak diketahui penyebab dari osteoporosis sehingga dinamakan osteoporosis idiopatik juvenile.

Tidak peduli apa penyebabnya, osteoporosis anak dapat menjadi masalah yang signifikan karena terjadi selama tahun-tahun utama pembentukan tulang anak. Sejak lahir hingga dewasa muda, anak-anak terus menumpuk massa tulang, yang biasanya memuncak di akhir usia 20-an. Semakin besar massa tulang puncaknya, semakin rendah risiko osteoporosis di kemudian hari.

7 dari 7 halaman

Penyakit Blount

Dalam penyakit Blount, yang juga disebut tibia vara, tulang kering seorang anak tumbuh secara tidak normal, melengkung di bawah lutut. Saat anak mulai berjalan, membungkukkan kaki menjadi lebih buruk.

Penyakit Blount adalah gangguan pertumbuhan yang mempengaruhi tulang-tulang kaki bagian bawah, menyebabkan mereka bengkok ke luar. Ini dapat mempengaruhi orang kapan saja selama proses pertumbuhan, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak yang lebih muda dari 4 tahun dan remaja.