Liputan6.com, Jakarta Bradikardia merupakan kondisi jantung berdetak lebih lambat dari biasanya. Kondisi ini dapat dianggap sebagai keadaan normal. Namun dapat pula merupakan kondisi yang membahayakan dan dapat mengancam nyawa.
Baca Juga
Advertisement
Bradikardia akan berubah menjadi serius jika kondisinya membuat jantung tidak bisa memompa cukup oksigen ke tubuh. Melambatnya detak jantung sering terjadi dan disertai gangguan irama jantung. Hal ini akan berdampak pada organ dan jaringan tubuh lain yang tidak terpenuhi pasokan darahnya.
Untuk memastikan detak jantung kamu normal atau tidak, kamu bisa menghitung denyut nadi sendiri di rumah atau melakukan pemeriksaan dokter untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Walaupun terkadang dianggap normal pada kondisi tertentu, namun bradikardia tidak bisa dianggap sepele.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan komplikasi. Untuk itu, penting mengetahui seputar penyakit jantung ini. Berikut Liputan6.com, Jumat (25/10/2019) telah merangkum dari berbagai sumber membahas seputar bradikardia.
Mengenal tentang Bradikardia
Bradikardia merupakan kondisi jantung berdenyut di bawah normal. Kondisi ini kerap dianggap normal, biasaya pada atlet. Namun ada juga yang merupakan kondisi membahayakan dan dapat mengancam nyawa.
Melambatnya detak jantung seseorang umumnya tidak menimbulkan gejala. Namun, apabila detak jantung melambat sering terjadi dan disertai irama jantung, maka akan berdampak pada organ dan jaringan tubuh lainnya yang tidak terpenuhi pasokan darah.
Detak jantung normal setiap orang berbeda-beda, tergantung usia. Normal atau tidaknya detak jantung dapat diketahui secara tidak langsung dengan menghitung denyut nadi di pergelangan tangan selama 1 menit. Untuk lebih pastinya, kamu bisa memeriksakannya ke dokter.
Detak jantung normal pada orang dewasa berdetak 60-100 kali dalam satu menit. Anak-anak usia 1-12 tahun berdetak 80-110 dalam satu menit. Sedangkan pada bayi yang kurang dari 1 tahun berdetak 100-160 kali dalam satu menitnya.
Advertisement
Penyebab Bradikardia
Sebenarnya melambatnya detak jantung pada remaja, atlet, atau orang yang sedang tidur bisa terjadi dan normal-normal saja. Namun, apabila kondisi tersebut sering terjadi dan menimbulkan gejala berupa pusing dan sesak napas, maka kamu perlu waspada.
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh adanya gangguan aktivitas listrik pada jantung sehingga membuatnya berdenyut lebih lambat. Gangguan aliran listrik ini dapat berbeda-beda di tiap orang.
Salah satu faktor pemicu terjadinya gangguan pada listrik di jantung adalah kebiasaan merokok dan penyelahgunaan obat-obatan. Hal inilah yang menyebabkan detak jantung melambat. Selain itu, penyebab bardikardia sangat banyak, di antaranya adalah:
- Kerusakan otot jantung akibat penyakit jantung koroner
- Blokade aliran listrik jantung
- Hipertensi
- Penyakit jantung bawaan
- Infeksi pada otot jantung
- Hormon tiroid rendah
- Efek samping obat tertentu seperti obat penyekat beta dan digoksin
Diagnosis Bradikardia
Untuk mengetahui normal atau tidaknya detak jantung, penderita bisa melakukan pemeriksaan sendiri di rumah. Lakukan pemeriksaan denyut nadi yang ada pada pergelangan tangan dan leher.
Lakukan pemeriksaan ini saat kamu sedang beristirahat. Untuk mendapatkan hasil yang tepat, kamu bisa melakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Biasanya dokter akan menanyakan seputar gejala yang muncul, riwayat penyakit, riwayat konsumsi obat, dan riwayat yang ada dalam keluarga.
Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengukur tekanan darah dan detak jantung menggunakan stetoskop.
Advertisement
Gejala Bardikardia yang Sering Muncul
Bardikardia yang menyebabkan pasokan oksigen ke tubuh tidak cukup merupakan kondisi yang sudah cukup parah. Biasanya, penderitanya akan mengalami gejala berupa:
- Pusing atau sensasi seperti melayang
- Sering pingsan
- Sesak napas makin memberat saat beraktivitas
- Dada berdebar-debar
- Nyeri dada yang tidak membaik dengan beristirahat
- Sulit berkonsentrasi
- Lemas dan mudah lelah saat beraktivitas
Cara Mencegah Bardikardia
Kamu bisa melakukan pencegah bradikardia dengan mengubah gaya hidup. Hidup sehat dengan tidak merokok, menjaga berat badan ideal, serta konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rendah garam.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin ke dokter.
Advertisement