Liputan6.com, Jakarta Rantai makanan merupakan pelajaran sekolah yang penting diketahui setiap orang. Hal ini disebabkan karena dengan mengenali rantai makanan, kamu bisa lebih berhati-hati dan tidak sembarangan untuk berperilaku sehari-hari, karena dapat memengaruhi rantai makanan di sekitar.
Mengutip buku "Environmental correlates of food chain length" yang ditulis oleh F Briand dan JE Cohen, rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan ke deretan seri organisme melalui jenjang makan.Â
Baca Juga
Advertisement
Rantai makanan ini merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Singkatnya, rantai makanan merupakan interaksi makan dan dimakan dengan urutan dan tingkatan tertentu, dan dalam proses tersebut ada perpindahan energi antar jenjang organisme.
Kehadiran rantai makanan merupakan wujud keseimbangan dari alam semesta. Rusaknya rantai makanan akan menyebabkan kerusakan ekosistem yang ada. Contoh, jika dalam sebuah rantai makanan di sawah terdapat ular didalamnya dan ular tersebut dibasmi, maka tikus akan merajalela karena tak ada yang memangsa.Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/11/2020) tentang rantai makanan.
Memahami Rantai Makanan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rantai makanan adalah interaksi makan dan dimakan dengan urutan dan tingkatan tertentu, dan dalam proses tersebut ada perpindahan energi antar jenjang organisme. Tiap tingkatan dari rantai makanan dalam ekosistem disebut sebagai tingkat trofik.
Urutan tingkat trofik dalam rantai makanan bisa dijabarkan sebagai berikut:
Tingkat pertama, adalah organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri seperti tumbuhan hijau seperti pohon, rumput, dan tumbuhan lainnya.
Konsumen I. Selanjutnya di tingkat atasnya terdapat konsumen yang merupakan makhluk hidup yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Konsumen ini terbagi menjadi konsumen primer atau konsumen I yang merupakan herbivora seperti sapi, kambing, kelinci, serangga, dan lainnya.
Konsumen II. Lalu ada konsumen sekunder atau konsumen II yang merupakan organisme pemakan herbivora.
Konsumen III. Lalu ada konsumen tersier atau konsumen III yang memakan hewan yang memakan hewan hebivora, dan seterusnya.
Konsumen Puncak. Di jenjang paling atas dan berada di trofik tertinggi adalah konsumen puncak yang tidak punya predator yang memakan dirinya, seperti manusia, beruang, buaya, singa, atau paus pembunuh.
Pengurai. Terdapat juga tingkatan lain seperti detrivor atau spesies pengurai seperti cacing tanah serta dekomposer yang juga pengurai seperti jamur dan bakteri.
Advertisement
Macam-Macam Rantai Makanan
Rantai makanan terbagi menjadi tiga macam, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. Berikut penjelasannya:
Rantai makanan tipe pemangsa: rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan daging. Contoh: kelinci-ular-elang
Rantai makanan tipe saprofit: rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang mati. Rantai ini muncul karena adanya dekomposer. Contoh: elang mati-bakteri
Rantai maknan tipe parasit: rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme yang dirugikan. Contoh: pohon besar-benalu, manusia-kutu
Selain itu, ada juga dua tipe dasar rantai makanan, yaitu rerumputan dan detritus. Dua tipe dasar rantai makanan ini berdasarkan tingkatan awal yang jadi produsen pertamanya. Berikut penjelasannya.
Rantai makanan rerumputan atau grazing food chain adalah rantai makanan yang diawali dari tumbuhan sebagai trofik awalnya. Contoh dari grazing food chain adalah rantai makanan yang kamu ketahui biasanya seperti rumput - belalang - tikus - ular, dan sebagainya.
Rantai makanan detritus atau detritus food chain adalah rantai makanan yang dimulai dari organisme heterotrof yang mendapatkan energi dari memakan sisa-sisa makhluk hidup. Contoh dari rantai makanan detritus ini adalah serpihan daun yang dimakan cacing tanah, lalu dimakan ayam, dan ayam dimakan manusia.
Contoh Rantai Makanan
Rantai makanan cukup mudah untuk ditemui di lingkungan sekitar. Berikut beberapa contoh rantai makanan yang bisa kamu kenali:
Rantai Makanan di Sawah
Di ekosistem sawah terdapat banyak sekali rantai makanan. Padi adalah produsen terbesar di ekosistem ini. Berikut beberapa contoh dari rantai makanan di ekosistem sawah:
- Energi matahari – Padi – Burung pemakan biji – Ular sawah – Elang – Pengurai
- Energi matahari – Rumput – Serangga – Tikus – Ular sawah – Pengurai
- Energi matahari – Padi – Tikus – Elang – Pengurai
- Energi matahari – Padi – Serangga – Katak – Ular sawah – Elang – Pengurai
Rantai Makanan di Kebun
Kebun merupakan ekosistem buatan, yang menyebabkan rantai makanan di dalamya cukup rendah karena jumlah makhluk hidup yang juga rendah. Ini contohnya:
- Energi matahari - tumbuhan sayur - ulat - burung - kucing - pengurai
Rantai Makanan di Laut
Bumi kita didominasi dengan jumlah yang besar oleh lautan. Oleh karena itu, laut adalah ekosistem berbasis perairan yang terbesar di dunia. Tak heran ada banyak sekali rantai makanan di dalamnya. Berikut beberapa contoh rantai makanan di laut:
- Energi matahari - alga - ikan kecil - ikan besar - hiu - pengurai
- Energi matahari - fitoplankton - ikan kecil - burung bangau - ular laut - pengurai
- Energi matahari - fitoplankton - udang - ikan - singa laut - hiu – pengurai
Rantai Makanan di Hutan
Hutan merupakan ekosistem alami yang memiliki keanekaragaman hayati dengan intensitas tinggi. Tak pelak jumlah rantai makanan di hutan juga tergolong banyak, beragam, dan juga rumit. Berikut contohnya:
- Energi matahari - rumput - kelinci - ular - elang - pengurai
- Energi matahari - tanaman - tikus - ular - elang - pengurai
- Energi matahari - rumput - kambing - harimau - pengurai
Â
Â
Â
Advertisement