Liputan6.com, Jakarta Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku dan cara menghentikannya perlu kamu perhatikan. Kebiasaan menggigit kuku ini tidak hanya dapat merusak kuku saja, namun juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Baca Juga
Advertisement
Menurut sebuah studi pada American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics, menggigit kuku bisa menjadi pertanda ketidakseimbangan emosional. Menggigit kuku atau disebut juga onikofagia, menurut para ahli, adalah semacam tanda bahwa kamu ketakutan atau kelelahan yang dapat memicu perilaku stres lainnya, seperti mengigit pensil, menggigit bibir, dan merokok.
Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Infeksi, peradangan, sakit perut, hingga herpes bisa kamu derita akibat kebiasaan menggigit kuku ini. Oleh karena itu, segera hentikan kebiasaan buruk ini untuk menghindari berbagai dampak buruknya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (3/2/2020) tentang dampak buruk kebiasaan menggigit kuku dan cara menghentikannya.
Peradangan dan Pertumbuhan Kuku Tidak Normal
Peradangan
Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku yang cukup umum terjadi adalah terjadinya peradangan dan pembengkakan pada jari kuku kamu. Hal ini disebabkan oleh air liur kamu yang mengandung komposisi kimia untuk memecah lemak dan molekul makanan lainnya.
Komposisi kimia dalam air liur kamu memungkinkan untuk memecah lemak dan molekul makanan lainnya. Akan tetapi, meski membantu pencernaan, air liur juga dapat merusak kulit ujung jari jika kamu terus-menerus menempelkannya di mulut. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, bibir pecah-pecah, dan merusak kulit di sekitar kuku.
Pertumbuhan Kuku Tidak Normal
Selain berefek buruk pada kesehatan, dampak buruk kebiasaan menggigit kuku juga bisa membuat kuku kamu tumbuh ke dalam. Lapisan generatif pada kuku yang disebut dengan ‘matriks’ adalah sebuah tempat yang menjadi fondasi ketika kuku tumbuh. Jika kebiasaan menggigit kuku dilanjutkan, lapisan tersebut dapat rusak dan menyebabkan pertumbuhan ke dalam atau kelainan pada kuku.
Advertisement
Infeksi Parah dan Sakit Perut
Infeksi Parah
Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku selanjutnya adalah infeksi parah. Ketika kamu menggigit kuku terlalu besar, hal itu menyebabkan kulit halus di bawah kuku akan terlihat dan menyebabkannya terkena bakteri atau patogen di mulut. Hal inilah yang mengakibatkan infeksi.
Salah satu bentuk infeksi yang paling umum disebut paronikia. Paronikia adalah infeksi kulit yang muncul di sekitar kuku jari tangan dan kaki. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan benjolan berisi nanah. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur ini dapat bertahan selama berminggu-minggu pada suatu waktu.
Gangguan pada kulit ini tentu saja bisa disembuhkan dengan menghentikan kebiasaan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa merendam tangan di dalam air hangat untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
Sakit Perut
Memasukkan jari ke dalam mulut akan memberikan akses pada mikroorganisme jahat masuk ke dalam tubuh kamu. Hal ini karena tangan kamu bersentuhan dengan semua jenis kuman dan patogen yang cenderung terjebak di bawah kuku. Jadi, jangan heran jika kamu lebih mudah terserang beragam penyakit dari yang ringan hingga berat, misalnya pilek, radang tenggorokan, hingga virus perut yang serius.
Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku ini dapat mengakibatkan kamu mengalami sakit perut, karena bakteri yang bersembunyi di balik kuku tersebut masuk ke dalam saluran pencernaan kamu. Â
Kutil, Perubahan Permukaan Gigi, dan Herpes
Kutil
Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku berikutnya adalah timbulnya kutil. Pada umumnya, ukuran kutil yang kecil tidak akan menimbulkan rasa sakit sedikitpun. Namun seiring dengan pertumbuhan kutil yang semakin membesar dan menyebar, rasa sakit pun bertambah. Selain sakit, penampilan di sekitar kuku akan terlihat buruk.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh HPV (human papillomavirus) yang bisa masuk melalui goresan atau luka. Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku ini disebut dengan kutil periungual.
Perubahan Permukaan Gigi
Selain itu, dampak buruk kebiasaan menggigit kuku juga berefek pada perubahan permukaan gigi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan permukaan gigi pada rahang atas dan rahang bawah gigi.
Selain posisi gigi yang bisa bergeser dari tempatnya, kebiasaan ini juga menyebabkan gigi atau email gigi pecah. Tidak hanya itu, gusi juga beresiko tinggi terkena infeksi dan mengalami pembengkakan.
Herpes
Dampak buruk kebiasaan menggigit kuku lainnya adalah terkena herpes tangan. Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex jenis 1 dan jenis 2. Virus ini kemudian masuk melalui kulit jari yang terbuka yang terkena cairan HSV. Biasanya terjadi jika kamu sedang menderita penyakit herpes oral.Â
Gejala yang paling sering muncul dari penyakit ini adalah demam dan rasa kebas pada jari yang terkena infeksi. Jika mengalami tanda-tanda tersebut karena sering menggigiti kuku, segera periksakan ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Advertisement
Cara Menghentikan Kebiasaan Menggigit Kuku
Meski terkesan sederhana, banyak orang kesulitan untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku. Jika sudah telanjur sangat parah dan berefek buruk, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, jika kamu ingin menghentikan kebiasaan buruk tersebut, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut:
- Berpikirlah untuk berhenti menggigit kuku. Saat kamu mulai atau sedang menggigiti kuku, segera hentikan hal tersebut.
- Tahan keinginan untuk mengigigiti kuku dalam waktu apa pun, secemas atau sebosan apa pun.
- Gunakan cat kuku atau kuteks. Ketika mulai menggigit kuku, kamu akan secara otomatis menghentikan kegiatan tersebut karena kuku yang menggunakan kuteks terasa pahit dan tidak enak. Kandungan dalam cat kuku sangat berbahaya bila tertelan.
- Bila penyebab kamu sering menggigiti kuku karena penyakit lain, seperti gangguan kejiwaan obsesif kompulsif, maka kamu membutuhkan pertolongan seorang dokter.