Liputan6.com, Jakarta Shalat merupakan ibadah utama bagi seorang umat muslim. Namun, selain shalat ada banyak pula ibadah yang lain. Salah satunya yakni berdzikir. Dzikir adalah aktivitas umat muslim untuk menyebut nama Allah SWT. Dalam berzikir biasanya umat muslim akan menyebut arti subhanallah dan masyallah.
Baca Juga
Bagi umat muslim, disarankan untuk melaksanakan dzikir setiap harinya. Dzikir merupakan salah satu bentuk meditasi untuk menenangkan hati dan pikiran, sekaligus untuk memuja kebesaran Allah SWT yang merupakan arti subhanallah.
Advertisement
Mengucapkan dzikir biasanya dianjurkan setelah selesai melaksanakan shalat. Namun, bacaan dzikir juga bisa diucapkan setiap umat muslim mulai dari sebelum terbit matahari hingga terbenam.Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Toha Ayat 130, yang artinya:
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang telah mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam."
Kalimat dzikir yang paling sering diucapkan oleh umat muslim yakni Subhanallah dan MasyaAllah. Keduanya biasanya terucap ketika seorang muslim sedang mengagumi segala keindahan ciptaan Allah. Namun, arti Subhanallah dan Masya Allah seringkali tertukar.
Dua kalimat tersebut sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Supaya tak keliru antara arti subhanallah dan Masya Allah, maka simak penjelasan berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (23/10/2020).
Arti Subhanallah
Salah satu kalimat dzikir atau lafal tasbih yang paling sering diucapkan oleh umat muslim adalah Subhanallah. Dalam bahasa arab, arti subhanallah sering diterjemahkan sebagai ‘Maha Suci Allah’. Kalimat ini disunahkan untuk diucapkan setelah selesai melaksanakan shalat.
Namun, kadang kala umat muslim menggunakan kalimat tasbih ini ketika merasa tertegun setelah menyaksikan keindahan ciptaan Allah SWT misalkan saja seperti peristiwa luar biasa yang memiliki kabar baik, pemandangan Alam, dan lain sebagainya.
Padahal, Rasulullah justru memilih mengucapkan subhanallah ketika melihat sesuatu yang tidak semestinya atau kabar buruk. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, suatu hari lafal tasbih subhanallah pernah diucapkan oleh Rasullulah ketika menyaksikan peristiwa yang tidak diinginkan.
"Sebuah hadits diriwayatkan kepada kami di dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA bahwa suatu hari Nabi Muhammad SAW berpapasan dengannya saat masih junub di sebuah jalan di Madinah. Abu Hurairah lalu pergi diam-diam meninggalkan Rasulullah kemudian mandi bersuci. Rasulullah SAW sendiri mencari ke mana sahabatnya menghilang. Kamu tadi ke mana Abu Hurairah? tanya Rasulullah SAW setelah Abu Hurairah datang. Saat tadi kita bertemu, aku masih kondisi junub ya Rasul. ‘Aku enggan duduk bersamamu sebelum aku mandi’, jawab Abu Hurairah. Subhanallah, orang beriman itu tidak najis.”
Meskipun demikian, lafal dzikir dapat digunakan untuk mengekspresikan apapun termasuk ketika melihat keindahan pemandangan alam ataupun ketika mendengar kabar baik. Tak ada larangan atau anjuran lafal khusus yang digunakan untuk merespon situasi tertentu. Pada dasarnya semua kalimat tasbih dianjurkan untuk digunakan oleh umat muslim untuk mengingat kebesaran Allah.
Sehingga setiap kali Anda merasa tertegun dengan kebesaran Allah, Anda bisa menggunakan kalimat ini untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Advertisement
Perbedaan arti subhanallah dan masyaallah
Meskipun kerap disandingkan namun secara harafiah arti subhanallah dan masyaallah memiliki sedikit perbedaan. Arti dari subhanallah jika diterjemahkan dari bahasa Arab yakni ‘Maha Suci Allah’, sedangkan secara harafiah arti dari masyaallah yakni ‘apa yang dikehendaki oleh Allah, maka hal itulah yang terjadi,’. Kedua kalimat ini kerap kali digunakan ketika seorang muslim mengagumi ciptaan Allah.
Jika ditelusur lebih jauh, makna dari masya allah yaki merupakan salah satu bentuk doa dan pujian yang dipanjatkan kepada Allah SWT, Sang Khalik saat hamba-Nya tak berdaya melihat sesuatu hal menarik di depan matanya. Rasa ketertarikan tersebut kemudian dapat memunculkan rasa kekaguman berlebih terhadap segala ciptaan Allah.
Kemudian, lafal Subhanallah dapat digunakan untuk melihat sesuatu yang membuat seseorang merasa takjub atas segala keindahan dan kebaikan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Kahfi ayat 39, yang artinya:
"Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu 'MasyaAllah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan."
Manfaat Berdzikir untuk Kehidupan Sehari-hari
Sebagai makhluk yang beriman, setiap muslim dianjurkan untuk berdzikir kepada Allah SWT setiap harinya. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam salah satu surahnya yang artinya:
"Sesungguhnya dzikir kepada Allah itu terlebih besar daripada ibadah-ibadah yang lain" (QS. Al-Ankabut: 29).
Selain untuk terus mengingat kebesaran Allah SWT, berdzikir juga memiliki sejumlah manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa manfaat berdzikir untuk kehidupan sehari-hari.
1. Menjunjung tinggi perintah Allah SWT
2. Dijauhi setan
3. Menghindarkan diri dari perkataan munafik
4. Menghindarkan diri dari api neraka
5. Menerangi hati
6. Menghindarkan hati dari prasangka buruk
7. Melembutkan hati dan perasaan
8. Menghapus dosa-dosa
9. Menenangkan hati dan pikiran
10. Meringankan beban berat dalam menjalani hidup
Advertisement