15 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Waspadai Bagi Ibu Hamil

Bayi lahir prematur didefinisikan sebagai bayi yang lahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan. Kehamilan normal bisa berlangsung sekitar 40 minggu. WHO membagi tiga subkategori kelahiran prematur berdasarkan usia kehamilan. Pertama, kelahiran extreme preterm (sangat sangat prematur) yang kurang dari 28 minggu, kedua, very preterm (sangat prematur) yang ada pada 28 hingga 32 minggu, dan ketiga moderate to late preterm (sedang hingga akhir prematur) yang lahir pada 32-37 minggu.

Minggu-minggu terakhir dalam rahim sangat penting untuk penambahan berat badan yang sehat serta perkembangan penuh berbagai organ vital, termasuk otak dan paru-paru. Ini sebabnya, penyebab bayi lahir prematur akan menimbulkan sejumlah masalah kesehatan pada anak. Kelahiran prematur termasuk penyebab utama kematian pada bayi dan anak di seluruh dunia.

Infeksi

Beberapa jenis infeksi bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur. Segala jenis peradangan atau infeksi sistemik dapat menyebabkan seorang ibu melahirkan bayinya lebih awal, termasuk infeksi di mulut (seperti penyakit gusi), vagina, rahim, kemih, selaput ketuban dan ginjal.

Masalah Serviks

Leher rahim yang tidak mencukupi atau leher rahim yang pendek, keduanya meningkatkan risiko kelahiran prematur, terutama jika ibu mengalami gejala persalinan.

Jarak antar kehamilan sangat dekat

Risiko kelahiran prematur dua kali lebih tinggi dari biasanya jika jarak kehamilan kurang dari enam bulan. Jarak kehamilan berpengaruh pada kesehatan dan kesiapan ibu dalam mengandung dan melahirkan. Jarak kelahiran yang sangat dekat berpotensi menimbulkan komplikasi seperti lahir prematur.

Usia ibu saat mengandung

Usia ibu ketika mengandung memiliki peran penting dalam perkembangan janin. Ini menjadi penyebab bayi lahir prematur yang bisa dicegah. Ibu yang berusia kurang dari 17 atau lebih dari 35 tahun saat hamil mengalami risiko lebih tinggi melahirkan secara prematur. Risiko keguguran dan cacat genetik semakin meningkat setelah usia 40 tahun.

Mengandung anak kembar

Hamil dengan lebih dari satu bayi menyebabkan rahim menjadi terlalu buncit, yang dapat menyebabkan persalinan dimulai lebih awal. Semakin banyak bayi yang dikandung, semakin tinggi risiko persalinan prematur terjadi.

Pernah mengalami persalinan prematur

Risiko penyebab bayi lahir prematur lebih tinggi jika ibu pernah mengalami persalinan prematur. Riwayat satu kelahiran prematur sebelumnya dikaitkan dengan risiko berulang 17-37%. Risiko meningkat dengan jumlah kelahiran prematur sebelumnya dan menurun dengan jumlah persalinan tepat waktu.

Stres

Tingkat tinggi stres dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur. Minimalkan stres sebisa mungkin. Atasi stres dengan menggunakan teknik relaksasi, olahraga, nutrisi, dan istirahat.

Merokok

Setiap jenis penggunaan tembakau meningkatkan risiko ibu mengalami ketuban pecah dinidan persalinan prematur. Nikotin menyebabkan pembuluh darah di rahim menyempit, yang dapat mencegah nutrisi dan oksigen masuk ke bayi atau berkontribusi pada penyebab bayi lahir prematur.

Anemia

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada 2018 menunjukan, 48 penyebab bayi lahir prematur di Indonesia disebabkan oleh kondisi anemia ibu selama kehamilan. Selama kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi.

Jika tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya, tubuh mungkin tidak dapat memproduksi jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah tambahan ini. Pada kehamilan, kekurangan zat besi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Penyakit kronis

Penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi, ginjal dan jantung pada ibu merupakan beberapa risiko penyebab bayi lahir prematur. Kelahiran prematur juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kardiometabolik di masa dewasa, termasuk hipertensi, diabetes, dan dan sindrom metabolik.

Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan protein dalam urin. Dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kejang atau berakibat fatal. Obat-obatan dapat membantu, tetapi melahirkan bayi adalah satu-satunya cara mengatasi untuk preeklamsia. Bayi bisa lahir secara prematur jika ibu didagnosis preeklamsia.

Pertumbuhan Janin yang Buruk

Penyebab bayi lahir prematur menjadi salah satu penyebab bayi lahir prematur. Ada banyak alasan mengapa bayi tidak tumbuh dengan baik di dalam diri ibu. Masalah dengan plasenta, infeksi tertentu, kehamilan kembar, atau anomali genetik pada bayi semuanya dapat menyebabkan bayi mengalami pembatasan pertumbuhan. Dalam beberapa kasus, bayi mungkin perlu dilahirkan lebih awal.

Solusio Plasenta

Solusio Plasenta adalah kondisi ketika plasenta mulai terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang ekstrem pada ibu dan bayi dan bisa berakibat fatal. Persalinan darurat bayi sangat diperlukan pada kondisi ini.

Gangguan Janin

Terkadang bayi dalam kesulitan selama kehamilan karena alasan yang mungkin tidak diketahui. Masalah dengan tali pusat, masalah dengan aliran darah, dan penyakit hati ibu adalah beberapa penyebab gawat janin. Ini yang menjadi penyebab bayi lagir prematur.

Penyebab bayi lahir prematur lainnya

Selain masalah di atas, masih ada sejumlah penyebab bayi lahir prematur yang bisa terjadi. Ini meliputi:

- Kehamilan melalui bayi tabung

- Kekurangan atau kelebihan berat badan

- Pengalaman keguguran atau aborsi

- Cedera fisik atau trauma

- Gizi buruk sebelum dan selama kehamilan

- Pembukaan serviks yang lemah lebih awal