Sukses

Produksi Adalah Tahapan dalam Menghasilkan Produk, Begini Proses Lengkapnya

Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk menciptakan, menghasilkan, dan membuat sebuah produk.

Liputan6.com, Jakarta Produksi adalah sebuah proses dalam ekonomi untuk menciptakan, menghasilkan, dan membuat sebuah produk. Secara teknis, produksi didefinisikan juga sebagai proses mengolah atau membuat sesuatu yang disebut input menjadi sebuah barang/jasa yang disebut sebagai output. 

Dalam bisnis, proses produksi adalah salah satu tugas utama dari sebuah bisnis. Namun untuk mencapai hasil akhir dari sebuah produksi, ada proses panjang yang dilakukan perusahaan hingga akhirnya produk mereka sampai ke tangan konsumen.

Melalui proses produksi, akan menambah nilai dan kegunaan suatu barang di mata konsumen. Proses produksi ini juga memungkinkan perusahaan untuk menjual produk jadi dengan biaya lebih tinggi daripada nilai bahan baku yang digunakan.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian produksi beserta tujuan, fungsi, proses, dan faktornya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/3/2022).

2 dari 6 halaman

Pengertian Produksi Secara Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia atau KBBI, pengertian produksi adalah proses mengeluarkan hasil. Sementara dikutip dari laman resmi Kemdikbud, produksi adalah sebagai setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dengan kata lain, pengertian produksi adalah kegiatan mengolah bahan baku dan bahan penolong secara manual dengan menggunakan peralatan untuk menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang aslinya. 

Sedangkan menurut Andy Wijaya, produksi adalah proses menghasilkan sesuatu baik berbentuk barang maupun jasa dalam sesuatu periode waktu dan memiliki nilai tambah bagi perusahaan.  Umumnya barang dan jasa ada yang dikonsumsi secara langsung. Akan tetapi ada juga yang diolah menjadi produk lain. Barang dan jasa memiliki berbagai variasi, seperti kualitas, ukuran, model, dan lainnya.

3 dari 6 halaman

Tujuan Produksi

Ada beberapa tujuan dalam proses produksi adalah sebagai berikut ini:

1. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

2. Menghasilkan barang setengah jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.

3. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.

5. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.

6. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.

7. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.

8. Untuk menjaga kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.

9. Memberikan nilai tambah dan juga manfaat pada suatu barang.

10. Untuk memenuhi permintaan pasar, baik dari pasar domestik maupun internasional.

11. Untuk mengganti produk yang rusak, kedaluwarsa, atau barang yang habis karena pemakaian.

4 dari 6 halaman

Fungsi Produksi

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Adapun periode produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu

1. Fungsi Produksi Jangka Pendek (short run)

Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada satu input yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah. Bila produsen ingin menambah produksinya dalam jangka pendek, maka hal ini hanya dapat dilakukan dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada.

2. Fungsi Produksi Jangka Panjang (long run)

Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup panjang, di mana semua input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap dalam jangka panjang. Pembagian fungsi produksi ini tidak didasarkan pada lama waktu yang dipakai dalam suatu proses produksi, akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.

5 dari 6 halaman

Proses Produksi

Secara umum, proses produksi ini dibagi menjadi empat tahap. Empat tahap proses produksi adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Segala sesuatu yang kita lakukan membutuhkan perencanaan. Dari aktivitas spesifik hingga keputusan untuk melakukan sesuatu yang besar dan berdampak pada hidup Anda. Itulah mengapa, akan sangat membantu ketika Anda memiliki rencana dalam tahap produksi agar produksi tidak kehilangan arah atau tujuannya, terutama jika Anda berkecimpung di industri logistik.

Proses perencanaan ini merupakan tahapan awal dan yang menentukan dari beberapa hal dalam proses produksi. Seperti produk apa yang akan dibuat, berapa banyak bahan baku yang akan digunakan, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan agar bisa menjalankan produksi. Setelah itu, perusahaan juga akan mendesain bentuk barang karena perusahaan membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang jenis barang yang akan diproduksi, kebutuhannya, dan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi untuk membuat perencanaan yang baik.

2. Penentuan Alur

Routing atau penentuan alur adalah suatu kegiatan untuk menentukan urutan kegiatan dari proses produksi. Fokus pada tahap ini, mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, finishing, dan kontrol kualitas hingga distribusi barang-barang manufaktur. Pada tahap ini, Anda harus menentukan alur produksi secara akurat dan efisien agar berjalan sebagaimana mestinya.

3. Penjadwalan

Proses produksi ini adalah kegiatan untuk menentukan kapan produksi harus dilakukan setelah alur dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan perlu mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lamanya setiap alur produksi. Dalam praktiknya, jadwal induk akan dibuat pada tahap ini dan kemudian dibagi atau dipecah menjadi beberapa rencana yang lebih detail.

4. Perintah Memulai Produksi

Dispatching atau perintah untuk memulai produksi adalah kegiatan untuk menentukan dan menetapkan proses pemberian perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi sudah ditetapkan. Dalam tahap ini, akan disertakan hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat dilakukan dengan baik, Anda boleh percaya diri bahwa proses akan berhasil.

6 dari 6 halaman

Faktor yang Mempengaruhi Produksi

Kegiatan produksi memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Berikut faktor-faktor yang digunakan dalam proses produksi adalah:

1. Sumber Daya Alam

Faktor produksi yang pertama adalah sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi kebutuhan. Contohnya adalah udara, tanah, air, dan lain-lain. 

2. Sumber Daya Manusia

Faktor produksi selanjutnya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan kemampuan manusia beripa jasmani dan rohani yang berperan untuk meningkatkan guna barang. SDM terbagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tak terlatih dan tak terampil.

3. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai pokok untuk berdagang. Modal adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi. Terdapat berbagai macam modal, di antaranya:

a. Modal berdasarkan sumbernya, terdiri dari modal sendiri (sumbernya berasal dari perusahaan sendiri) dan modal asing, (sumbernya berasal dari luar perusahaan.)

b. Modal berdasarkan kepemilikannya, terdiri dari modal individu (berasal dari perorangan dimana hasilnya akan menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya) dan modal publik, (berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat umum).

c. Modal berdasarkan bentuknya, terdiri dari modal konkret (dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan produksi) dan modal abstrak, (tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi perusahaan.

4. Sumber Daya Pengusaha

Sumber daya pengusaha disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.